Connect with us
tren skincare millenial
Image: Pexels

Lifestyle

Trend Skincare Millennial

Saat ini terdapat beberapa kiblat wanita Indonesia dalam merawat wajah serta tubuhnya, yaitu skincare Western dan Asia.

Tagar skincare saat ini tengah membanjiri linimasa social media, dari Instagram, Twitter sampai blog. Hingga memunculkan istilah baru selain selebgram dan selebtwit yaitu skincare reviewer, yang bertugas untuk mencoba suatu produk skincare dan memberikan testimoni terhadap suatu produk dalam akun social medianya. Jenis skincare yang tersedia di pasaran saat ini sangat beragam, dari produk yang memiliki kandungan minimal hingga kompleks dan pelbagai bentuk serta urutan penggunaan dalam beberapa produk yang tersedia. Sebenarnya skincare atau perawatan khusus wajah yang sedang menjamur saat ini apa sudah ada sejak dulu.

Kecantikan Wanita Mesir Kuno

Peradaban Mesir kuno selalu identik dengan kecantikan Cleopatra, familiar dengan cerita bahwa Cleopatra sangat memperhatikan kecantikannya dan mandi menggunakan susu pada zaman itu? Ya, sejak 3000 tahun sebelum masehi, para wanita Mesir kuno sudah sangat merawat dan memperhatikan kecantikan, mereka menggunakan minyak zaitun, telur burung unta, susu dan minyak esensial dari tanaman untuk merawat tubuhnya.

Banyak kandungan bahan aktif yang sampai sekarang masih digunakan dalam produk skincare saat ini, seperti aloe vera yang berfungsi untuk melembabkan kulit dan minyak hulbah atau kelabat yang dikenal efektif dalam melawan kerutan dan beberapa masalah kulit lainnya. Scrub untuk mengeksfoliasi tubuh juga sudah ditemukan pada zaman itu, yang terbuat dari campuran pasir dan aloe vera. Pelembab tubuh menggunakan minyak esensial dari tanaman.

Perawatan Bangsa Cina di Masa Lampau

Definisi cantik yang dikenal bangsa Cina pada masa Dinasti Shang (1760 SM) adalah wanita yang memiliki kulit sehat, natural dan berwarna agak pucat, biasanya wanita di zaman tersebut menggunakan bedak. Rekam jejak perawatan tubuh wanita Cina yang dapat dilihat yaitu pada masa Dinasti Qin, pada masa ini wanita membersihkan wajahnya menggunakan campuran antara rumput laut dan ubur-ubur, serta melakukan pemijatan dan latihan pada wajah untuk melancarkan peredaran darah pada wajah terutama bagian pipi dan dahi. Pada zaman ini dipercaya bahwa kecantikan seorang wanita juga dipengaruhi oleh asupan makanan yang dikonsumsi.

Teknik Kecantikan Wanita Yunani

Banyak teknik kecantikan wanita Yunani yang mengadopsi rahasia kecantikan wanita Mesir, tetapi beberapa metode baru dikembangkan seperti metode destilasi minyak dan esens dari tanaman. Madu digunakan sebagai pelembab, minyak dan pasir digunakan untuk melindungi kulit dari kerusakan yang diakibatkan matahari.

Perawatan Kulit Bangsa Eropa

Bangsa Eropa sejak lama menggunakan cuka apel sebagai salah satu campuran dalam foundation (alas bedak) mereka, juga digunakan untuk perawatan wajah dan menghilangkan freckles (bintik hitam). Pada zaman Ratu Elizabeth I berkuasa penggunaan foundation sempat menjadi tren bagi pria maupun wanita. Tetapi bahan yang digunakan untuk menghapus foundation tersebut kurang mendapat perhatian. Karena kesulitan untuk menghapus foundation tersebut, orang-orang mulai bereksperimen menggunakan air hujan, susu kedelai, fermentasi anggur atau urin.

Perawatan Tradisional Wanita Indonesia

Indonesia terkenal memiliki ragam budaya dan sumber daya yang begitu melimpah, hal ini sejalan dengan tradisi perawatan kulit yang sudah dianut dan berkembang sejak zaman dahulu. Pada tradisi wanita Jawa, tumbuh-tumbuhan sering digunakan sebagai obat-obatan dan sarana merawat kulit seperti yang terdapat dalam kitab Rukmini-tatwa atau Indrani-prawala yang dibuat oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang berisi jejamuan dan obat-obatan untuk umat manusia. Putri Keraton sejak zaman dahulu rutin melakukan perawatan seperti lulur yang terbuat dari campuran beras, dan bunga, yang memberikan efek lembut, bersih dan kulit yang bersinar serta dipercaya memperlambat proses penuaan.

Selain tradisi di tanah Jawa, suku Bugis yang terkenal dengan kecantikan wanitanya juga memiliki tradisi yang sudah ada sejak lama dalam merawat kulit yaitu penggunaan bedak tettu. Bedak ini dipercaya dapat mencegah kulit terbakar karena sengatan matahari, mencegah munculnya jerawat dan mencegah munculnya kerutan. Bedak tettu atau yang juga disebut bedak dingin ini terbuat dari beras yang ditumbuk bersamaan dengan kunyit dan temulawak hingga halus, lalu dijemur hingga kering dan digunakan sebagai bedak sehari-hari.

Sejarah Kosmetik dan Konsep Kecantikan dari Berbagai Bangsa

Skincare Modern

Keberagaman tradisi dan teknik dalam dunia skincare mulai memasuki masa modern ketika FDA (Food and Drug Accociation) mulai mengatur regulasinya pada tahun 1906. Pada masa ini, beberapa brand yang hingga saat ini masih eksis mulai diperkenalkan di pasaran, seperti L’Oreal, Elizabeth Arden, Max Factor dan Maybelline. Produk skincare yang awalnya masih memiliki fungsi secara luas, semakin diverfikasi penggunaanya seperti skincare khusus untuk melindungi diri dari sengatan matahari yaitu sunscreen yang pertama kali diperkenalkan oleh Carmex pada tahun 1944.

Saat ini, teknik penggunaan skincare memiliki beberapa tahapan dasar sesuai dengan kebutuhan kulit wajah manusia, yaitu pembersihan wajah dengan metode double cleansing, dilanjutkan penggunaan toner, serum, pelembab dan sunscreen jika diperlukan.

Saat ini terdapat beberapa kiblat wanita dalam merawat wajah serta tubuhnya, yaitu skincare mode western atau Asia. Skincare western biasanya memiliki kandungan bahan aktif yang memiliki tingkat konsentrasi lebih tinggi dibanding skincare Asia, dari segi harga skincare ini lebih mahal tetapi terkadang mudah didapatkan di Mall. Formula serta brand skincare western biasanya jarang mengalami perombakan, dan lebih lambat dalam pergerakan bahan skincare yang baru.

Berbeda dengan kiblat skincare sebelumnya, skincare Asia yang saat ini tengah banyak digandrungi wanita Indonesia dan lebih banyak melirik pada produk asal Korea atau Jepang, yang dikenal dengan 7 tahap perawatan wajah yaitu penggunaan 7 lapis toner untuk menghidrasi kulit wajah, lalu disusul penggunaan serum, dan pelembab.

Sedikit berbeda dengan Korea, di Jepang penggunaan toner ini lebih dikenal dengan nama lotion. Setelah wajah dibersihkan, lotion diaplikasikan lalu essence dan serum, selanjutnya ditutup oleh pelembab. Di Korea, produk baru dengan kandungan bahan aktifnya berkembang lebih cepat dibanding Jepang, dengan harga yang lebih murah dibanding skincare western. Hal inilah yang membuat skincare Korea mendapat banyak tempat di hati konsumennya, khususnya Indonesia. Walaupun saat ini produk skincare Asia sulit ditemukan di toko-toko, tetapi sudah marak penjual-penjual online yang mendatangkan langsung skincare dari Korea atau Jepang.

Beberapa brand skincare Indonesia juga kini sudah mulai menunjukkan kebolehannya, mulai dari skincare yang mengusung konsep eksklusif hingga brand yang berfokus pada jenis skincare tertentu dengan konsep back to natural, memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sendiri.

Skincare di Indonesia biasanya menggandeng beberapa skincare reviewer khususnya di Instagram dan YouTube, dengan membuat produk kolaborasi yang sudah lulus sertifikasi BPOM sehingga terjamin kualitasnya. Produk-produk skincare tersebut juga tidak kalah dengan produk dari brand luar yang sedang marak diperbincangkan, baik dari segi kualitas, harga maupun ketersediaan produk. Hanya saja masih ada stigma negatif dari masyarakat kita yang cenderung menganggap bahwa brand dari Indonesia kurang mumpuni kualitasnya dibanding brand luar negeri.

Written by Rahayu Widyastuti

Luigi's Hot Pizza Luigi's Hot Pizza

Luigi’s Hot Pizza: Pizza Rave Pertama di Bali

Lifestyle

Apurva Kempinski Bali_Grand Staircase Apurva Kempinski Bali_Grand Staircase

Memorable Stay Experience at The Apurva Kempinski Bali

Culture

byrd house bali byrd house bali

Byrd House Bali: Pengalaman Kuliner Sempurna Berpadu Dengan Suasana Eksotis

Lifestyle

Bali Dynasty Resort Bali Dynasty Resort

Bali Dynasty Resort: Destinasi Populer Bagi Keluarga di Tepi Pantai Kuta Selatan

Lifestyle

Connect