‘The Woman in the Yard’ adalah film horor psikologis yang disutradarai oleh Jaume Collet-Serra dan ditulis oleh Sam Stefanak. Film ini menampilkan Danielle Deadwyler sebagai Ramona, seorang ibu yang berduka setelah kehilangan suaminya dalam kecelakaan mobil.
Kehidupan Ramona dan dua anaknya terganggu oleh kehadiran misterius seorang wanita berpakaian hitam di halaman rumah mereka, yang membawa pesan-pesan mengerikan dan mengungkap rahasia kelam keluarga.
Cerita berpusat pada Ramona yang berjuang mengatasi rasa bersalah dan depresinya setelah kecelakaan yang merenggut nyawa suaminya, David. Kehadiran wanita misterius di halaman rumahnya menjadi manifestasi fisik dari trauma dan keinginan bunuh dirinya.
Meskipun premis awalnya menjanjikan eksplorasi mendalam tentang kesehatan mental, naskah film ini dikritik karena pengembangan karakter yang dangkal dan aturan dunia supranatural yang tidak konsisten, sehingga mengaburkan pesan yang ingin disampaikan.
Sinematografi oleh Pawel Pogorzelski berhasil menciptakan atmosfer mencekam dengan penggunaan pencahayaan redup dan komposisi gambar yang memperkuat perasaan isolasi dan ketakutan. Namun, efek visual yang digunakan untuk menggambarkan elemen horor dirasa kurang efektif dalam membangun ketegangan yang berkelanjutan. Beberapa adegan yang seharusnya menakutkan justru terasa klise dan kurang memberikan dampak signifikan.
Danielle Deadwyler memberikan penampilan yang kuat sebagai Ramona, menggambarkan kompleksitas emosi seorang ibu yang berduka dengan meyakinkan. Namun, karakterisasi tokoh lainnya, seperti anak-anak Ramona dan wanita misterius, kurang mendapatkan pengembangan yang memadai, sehingga interaksi antar karakter terasa kurang mendalam dan kurang mendukung narasi utama.
Jaume Collet-Serra, yang dikenal melalui karya-karya horor sebelumnya, berusaha menggabungkan elemen supranatural dengan drama psikologis dalam film ini. Namun, eksekusi cerita terasa kurang kohesif, terutama pada paruh kedua film di mana plot mulai kehilangan arah dan berujung pada penyelesaian yang membingungkan. Penyutradaraan yang kurang fokus ini menyebabkan penonton merasa terputus dari emosi yang seharusnya dibangun sepanjang film.
Sejak perilisannya, The Woman in the Yard menerima ulasan beragam dari kritikus dan penonton. Beberapa memuji penampilan Deadwyler dan atmosfer mencekam yang berhasil dibangun di awal film. Namun, banyak yang mengkritik pengembangan plot yang tidak konsisten dan penyelesaian cerita yang dianggap mengecewakan. Film ini juga dikritik karena penanganan tema kesehatan mental yang dinilai kurang sensitif dan cenderung menyederhanakan kompleksitas isu tersebut.
The Woman in the Yard memiliki potensi sebagai film horor psikologis yang mendalam dengan premis menarik dan penampilan utama yang kuat. Namun, eksekusi yang kurang konsisten dalam naskah dan penyutradaraan menghambat film ini mencapai potensinya secara penuh.
Sebuah film dengan awal yang menjanjikan namun tersandung dalam pengembangan plot dan penyelesaian cerita yang kurang memuaskan.
