Connect with us
the wandering earth review indonesia

Film

The Wandering Earth: Antara Keluarga dan Keselamatan Dunia

Film sci-fi yang dibuat di luar Hollywood ini terbukti menjadi sebuah catatan sejarah bagi perkembangan film di benua Asia.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

The Wandering Earth merupakan film asal Cina yang disutradarai oleh Frant Gwo. Film ini merupakan adaptasi dari novel sukses pemenang penghargaan Hugo dan Locus dengan judul yang sama karangan Liu Cixin.

Bagi para pecinta film pasti sudah terbiasa menonton film dengan genre sci-fi mengingat sudah begitu banyak film Hollywood yang mengangkat genre satu ini. Namun pernahkah menonton film sci-fi buatan negara Asia? The Wandering Earth (2019) merupakan proyek ambisius untuk produksi di luar Hollywood dengan budget mencapai 50 juta dollar. Dengan budget fantastis tersebut The Wandering Earth terbukti tidak mengecewakan dan sukses di pasaran sebagai film dengan pendapatan terbanyak kedua di Cina.

The Wandering Earth menyajikan cerita kiamat yang sudah umum tetapi dieksekusi secara berbeda dan ditambah dengan sebuah twist. Biasanya film sci-fi mengunakan kejadian alam, invasi makhluk luar angkasa maupun tindakan manusia sebagai penyebab kiamat tetapi berbeda dengan The Wandering Earth. Siapa yang menyangka bahwa nasib dan masa depan bumi terancam dari sumber energi utama mereka yaitu matahari?

Mengambil setting di bumi pada masa depan, para manusia harus memutar otak untuk menyiapkan diri dari matahari yang melakukan ekspansi. Manusia di bumi bekerja sama dan bersatu dan memulai sebuah proyek ambisius yang bernama The Wandering Earth.

The Wandering Earth merupakan rencana manusia untuk memindahkan posisi bumi dari galaksi Milky Way ke posisi yang baru. Manusia membuat dua rangkaian mesin pendorong, yang pertama untuk menghentikan rotasi bumi, yang kedua untuk mendorong bumi ke posisi yang baru.

Jangan salah sangka, The Wandering Earth tidak hanya berfokus pada upaya luar biasa manusia memindahkan bumi tetapi juga pada hubungan kompleks antara ayah dan anak. Liu Peiqiang yang merupakan astronot asal Cina harus meninggalkan anaknya Liu Qi selama 17 tahun untuk bekerja di stasiun luar angkasa demi memantau pergerakan bumi.

Kepergian Liu Peiqiang menjadi salah satu konflik atau masalah utama yang dibahas di episode ini. Dibesarkan oleh kakeknya Han Zi’ang, Liu Qi menjadi remaja nakal dan tidak bisa diatur. Pada awal film kita diperlihatkan Liu Qi dan saudara angkatnya Han Duoduo menyusup keatas permukaan bumi. Tindakan tidak bertanggung jawab Liu Qi menjadi penyebab mereka terjebak dalam misi penyelamatan bumi yang ditarik oleh gravitasi planet Jupiter.

the wandering earth review indonesia

Terjebak diatas permukaan bumi Liu Qi, Han Duoduo dan Han Zi’ang harus membantu pasukan militer yang dipimpin oleh Wang lei membawa perangkat pengganti untuk mesin pendorong bumi ke Hangzhou. Misi mereka tidak berjalan dengan lancar apalagi mengingat kondisi bumi yang sudah membeku karena keluar dari jalur orbit. Kakek Liu Qi, Han Zi’ang harus menjadi korban dan tertinggal di Shanghai.

Han Zi’ang yang diperankan oleh Ng Man Tat memberikan momen perpisahan yang begitu emosional mengingat kedekatannya kepada dua anak yang ia urus sejak kecil. Peforma akting dari Ng Man Tat sangat luar biasa dan penonton ikut kehilangan sosok Han Zi’ang.

Setelah mengetahui bahwa kondisi kota Hangzhou yang sudah hancur misi mereka gagal dilaksanakan. Sempat putus asa, mereka mendapatkan harapan baru ketika mendapatkan mesin perangkat yang akan dikirim ke Sulawesi.

Misi mereka berubah dari mengantar mesin perangkat bar uke Hangzhou menjadi ke Sulawesi. Perjalanan panjang mereka ke Sulawesi tergolong berhasil dan mereka sukses mengantarkan perangkat baru tersebut meskipun jika dipikir secara kritis dan logis rasanya mustahil pergi dari cina ke Sulawesi menggunakan mobil hanya dalam waktu beberapa jam. Sayangnya, mereka mendapat berita bahwa upaya mereka menyalakan ulang mesin pendorong tidak merubah nasib bumi dan hanya dalam hitungan beberapa jam bumi akan bertabrakan dengan Jupiter.

Mengingat penjelasan ayahnya mengenai Jupiter, Liu Qi mendapat ide untuk membakar atmosfer Jupiter yang terdiri dari hidrogen degan harapan ledakan yang dihasilkan dapat menghempaskan bumi keluar dari gravitasi Jupiter. Babak ketiga dari film ini berfokus pada usaha mereka untuk menyalakan mesin pendorong bumi untuk mengeluarkan api yang mencapai planet Jupiter. Banyak momen mengharukan dan menyentuh serta pengorbanan untuk upaya luar biasa penyelamatan bumi ini.

the wandering earth review indonesia

Cerita dan kondisi bumi yang tergolong kompleks memang menyulitkan penyampaian latar belakang cerita secara ideal. Keputusan pembuat film dalam menggunakan narasi dari narrator dalam menceritakan kondisi bumi nampaknya kurang ideal.

Sepertinya akan lebih menarik jika penonton dibiarkan bereksplorasi sendiri atau ditunjukan kondisi bumi secara visual. Pembuat film seharusnya percaya pada intelejensi penonton dan tidak membuang durasi dengan eksposisi yang diberikan secara gamblang.

Hubungan antara Liu Qi dan ayahnya sangat menarik apalagi mereka hanya dapat berkomunikasi dari juh. Walaupun hanya sedikit komunikasi antara keduanya, penonton dapat merasakan hubungan rumit dari keduanya.

Liu Peiqiang yang diperankan Wu Jing sukes memperlihatkan kasih sayang seorang ayah yang begitu mendalam. Kita diperlihatkan bagaimana orang tua selalu mengedepankan kepetingan anaknya dibandingkan hal lain. Bahkan ketika kepentingan dunia yang menjadi pertimbangan, anak dan keluarga menjadi prioritas utama bagi orang tua. Memang terkesan sedikit egois, namun acting dari Wu Jing sukses memberikan momen menyentuh dan dengan mudah membuat penonton bersimpati.

Di sisi lain Qu Chuxiao yang memerankan Liu Qi sepertiya kurang memberikan ikatan emosional serta karakter yang membuat penonton bersimpati. Hal ini sepertinya bukan kesalahan dari acting Qu Chuxiao tetapi kurangnya materi atau pendalaman karakter yang membuat karakter Liu Qi menjadi menarik.

Kurangnya waktu atau setup bagi penonton untuk lebih mengenal karakter Liu Qi sepertinya menjadi faktor yang membuat karakter Liu Qi mudah disukai. Hal ini sangat disayangkan apalagi karakter Liu Qi sebetulnya sangat penting sebagai salah satu protagonist dalam film ini. Penonton dapat iba dan merasa kesedihan atas pengorbanan yang dilakukan Liu Peiqiang tetapi kurang bisa ikut sedih bagi Liu Qi.

Selain karakter Liu Qi ada beberapa karakter lain yang motivasi keberadaannya dalam cerita patut dipertanyakan. Salah satunya adalah karakter Tim yang pertama kali mereka temui di penjara. Sampai akhir film tidak jelas apa fungsi dari karakternya bagi cerita.

Tampaknya jika karakter Tim dihapus dari cerita tidak akan berdampak besar karena banyak karakter lain yang dapat mengisi posisinya. Karakter Han Duoduo yang diperankan oleh Zhao Jinmai patut diacungi jempol, dengan aktingnya ia berhasil memberikan momen menyentuh ketika memberikan pidato yang menyulut semangat hidup orang-orang yang tersisa di bumi.

Karakter Wang Lei yang diperankan oleh Li Guangjie juga sangat kompleks, ia sempat menjadi karakter antagonis namun akhirnya menjadi penyelamat ketika mengorbankan nyawanya menyelematkan Han Duoduo.

Mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan orang lain adalah salah satu topik yang berulang kali dibahas di film ini. Selain itu topik mengenai harapan juga menjadi kunci dan motivasi dari setiap karakter, Di sisi lain harapan merupakan senjata luar biasa namun juga bisa menjadi senjata makan tuan yang berbahaya. Yang paling penting adalah semangat manusia untuk tidak pernah menyerah dan terus berusaha melakukan yang terbaik.

The Wandering Earth dengan berani menyajikan cerita dengan tema dalam seperti keluarga, pengorbanan dan harapan. Film sci-fi yang dibuat diluar Hollywood ini terbukti menjadi sebuah catatan sejarah bagi perkembangan film di benua Asia.

Dengan cerita unik yang dan peforma akting yang luar biasa tidak heran bahwa The Wandering Earth menjadi salah satu film tersukses di Asia. Meskipun ada beberapa kekurangan tetapi film Asia yang satu ini wajib ditonton untuk mendukung perkembangan film Asia. Saat ini The Wandering Earth dapat ditonton dan diakses melalui layanan jasa Streaming Netflix.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect