Connect with us
The Unforgivable Review
Netflix

Film

The Unforgivable Review: Pencarian Adik Dengan Stigma yang Melekat

Adaptasi miniseries yang mubazir.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Sukses menarik perhatian publik Inggris, “The Unforgiven” (2009) lantas diadaptasi ke dalam film panjang bertajuk “The Unforgivable” (2021). Tak tanggung-tanggung, film berdurasi 114 menit ini melibatkan sejumlah nama besar, terutama di jajaran cast dan penata musiknya. Sempat dirilis terbatas pada 24 November kemarin, film yang disutradarai Nora Fingscheldt ini sudah bisa ditonton di Netflix.

Seperti miniseriesnya, “The Unforgivable” berkisah tentang Ruth Slater (Sandra Bullock) yang merupakan mantan narapidana kasus pembunuhan seorang polisi. Stigma sebagai pembunuh polisi terus melekat pada dirinya setelah ia dibebaskan secara bersyarat. Di masa pembebasannya itu, Ruth mencoba membersihkan kembali namanya sekaligus menemukan adiknya yang telah diasuh orang lain. Berbagai cobaan pun mesti dihadapi Ruth selama melakukan semua itu.

The Unforgivable Review

Walau tampak lebih tua dari Ruth Slater versi miniseries, Sandra Bullock mampu memerankan sosok tersebut lewat mimik muka murung dan minim ekspresi sepanjang film berlangsung. Kemurungan Ruth itu lantas diperkuat dengan makeup yang pucat dan sinematografi yang muram. Semua itu terasa wajar lantaran tokoh Ruth punya trauma masa lalu dan stigma negatif yang terus dilekatkan padanya. Tokoh semacam ini merupakan hal baru bagi Sandra Bullock yang terbiasa memerankan sosok pretty girl. Tak hanya menjadi pemeran utama, Sandra juga menjadi salah satu produser di film ini.

Akting mengesankan Sandra Bullock tak membuat film ini outstanding. Pasalnya, banyak hal yang gagal dimaksimalkan di film ini, khususnya jajaran cast selain Sandra Bullock dan penulisan ceritanya. Ada dua aktor Hollywood high profile selain Sandra Bullock yang bermain di film ini, yaitu Viola Davis dan Rob Morgan.

Viola berperan sebagai Liz Ingram, istri pengacara yang punya sentimen terhadap kulit putih, serta punya trust issue terhadap Ruth. Sedangkan Rob Morgan tampil sebagai polisi pendamping Ruth selama menjalani masa bebas bersyarat.

The Unforgivable Review

Secara keseluruhan, tokoh-tokoh tersebut terasa begitu kecil untuk sekaliber Viola dan Rob. Belum lagi durasi tampil tokoh-tokohnya yang sedikit, sehingga membuat kedua aktor itu gagal mengeluarkan akting yang mumpuni. Hal serupa juga berlaku untuk aktor-aktor lainnya yang ada di film ini.

Penulisan naskahnya pun mengecewakan berkat unsur dramatisasi berlebih terhadap Ruth selaku tokoh utama. Kesusahan demi kesusahan seperti tak pernah berhenti menimpa Ruth dan ia seperti tak punya kekuatan lebih untuk menghadapi semua itu. Bermuram durja, marah, dan berusaha semampunya adalah hal yang hanya bisa dilakukan olehnya.

Sub-plot soal kehidupan anak dari polisi yang dibunuh Ruth terasa seperti berlebihan dan tak perlu, sehingga bukan jadi masalah bila subplot ini dihilangkan. Plot twist pun coba dihadirkan guna memberi efek kejut, walau akhirnya tak bisa memberi dampak apa pun terhadap keseluruhan ceritanya. Walau memberikan ending yang heartwarming dan simbolisme lewat cover song Radiohead berjudul “Everything In Its Right Place”, film ini tetap tak mampu mencapai potensi terbaiknya.

Selain akting Sandra Bullock, hal lain yang masih patut diacungi jempol adalah kehadiran Hans Zimmer selaku penata musik. Ia berhasil menyajikan musik string section yang elegan sekaligus memperkuat beberapa adegan dramatis. Dalam mengaransemen musik tersebut, Hans dibantu oleh penata musik lainnya, David Fleming.

“The Unforgivable” sebetulnya bisa menjadi film yang lebih bagus ketimbang versi miniseriesnya. Namun, banyaknya aspek yang gagal dimaksimalkan membuat film ini begitu flop. Maka tak heran, bila sejumlah pihak memberi ulasan negatif pada film ini, salah satunya Metacritics yang hanya memberi rating 42 persen.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

Arcane Season 2 Arcane Season 2

Arcane Season 2 Review: Animasi Menawan yang Terlalu Cepat Berakhir

TV

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect