Connect with us
Stoikisme dalam Film
Gladiator (2000)

Culture

Stoikisme dalam Film

Bagaimana film memberi pelajaran tentang stoikisme.

Akhir-akhir ini ada sebuah filosofi yang tengah ramai diperbincangkan. Filosofi tersebut berkaitan erat dengan bagaimana kita menghadapi pandemi Covid-19. Bagaimana kita menghadapi sikap overthinking karena adanya Covid-19. Filosofi itu adalah stoikisme. Stoikisme memang bukanlah hal yang baru. Stoikisme sendiri lahir jauh sebelum masehi, Stoikisme lahir di Siprus.

Tokoh-tokoh yang terkenal sebagai penemu adalah Zeno (344 – 262 SM) dan menjadi populer oleh Seneca (4 SM – 65 M), Epictetus (55 – 135 M) dan Kaisar Marcus Aurelius (121 – 180 M). Sebuah video di channel Aperture berjudul “Stoicism: Become Undefeatable” memberikan penjelasan secara mendetail tentang Stoikisme. Stoikisme adalah aliran pemikiran filosofis yang mengajarkan pengejaran kehidupan yang tenang dan ketidakpedulian terhadap kesenangan dan rasa sakit.

Dalam esainya “The Stoic” (1923), filsuf dan psikolog William James mendefinisikan stoikisme sebagai “sikap penerimaan, tanpa kesedihan atau kegembiraan, dari semua yang terjadi.” Ini adalah “sikap moral” yang menganggap apa yang terjadi pada seseorang berada di luar kendali mereka.

Pemahaman stoikisme juga bisa kita lihat dengan menonton film. Meskipun tidak banyak film yang menerapkan filosofi stoikisme. Mungkin karena filosofi stoikisme kurang terlihat menarik jika diaplikasikan ke dalam film. Apalagi dalam stoikisme manusia sebaiknya bersikap tenang meskipun dalam keadaan marah sekalipun. Sesakit apapun masalah yang diderita harus terlihat tegar.

“The Shawshank Redemption” adalah film drama Amerika Serikat tahun 1994 yang ditulis dan disutradarai oleh Frank Darabont. Film ini bercerita tentang Andy Dufresne, seorang bankir yang dijatuhi hukuman dua kali seumur hidup berturut-turut atas pembunuhan istri dan kekasihnya, meskipun Andy mengaku tidak bersalah. Film ini menggambarkan perubahan Andy selama kehidupannya sebagai napi di Penjara Negara Bagian Shawshank, dan bagaimana Andy menghadapinya.

the shawshank redemption review

The Shawshank Redemption (1994)

Film “the Shawshank Redemption” menunjukkan bagaimana Andy Dufresne, yang diperankan oleh Tim Robbins, bertahan di penjara dengan bantuan sikap stoik. Andy tidak membiarkan apa pun menjatuhkannya dan Andy fokus pada apa yang bisa ia kendalikan yaitu dirinya sendiri. Andy dengan sikap tenang berusaha mewujudkan ambisinya yaitu kabur dari Penjara Shawshank. Ia bahkan membantu napi baru yang masih muda untuk menunjukkan bahwa dirinya bisa berubah menjadi pribadi yang baik.

Sikap Andy di dalam film memberi dampak kepada temannya yang bernama Red (diperankan oleh Morgan Freeman). Red sebelumnya selalu ditolak ketika mengajukan grasi. Setelah menjalani kehidupan bersama Andy, ia menyadari sesuatu bahwa ia harus mengikhlaskan dirinya dan tidak berusaha untuk terlihat sudah berubah.

Selain Andy dan Red. Stoikisme juga diperlihatkan pada karakter Brook. Brook akhirnya dibebaskan setelah 50 tahun dipenjara. Brook menolak untuk bebas karena dia sudah terlalu nyaman hidup di penjara. Setelah bebas, Brook tidak bisa beradaptasi dengan lingkungan baru dan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Stoik percaya bahwa kita semua memiliki kendali atas reaksi kita terhadap peristiwa eksternal. Kita dapat memilih untuk tidak membiarkan peristiwa ini berdampak negatif pada kita. Dalam hal ini, Brook gagal menerapkan sikap stoik karena Brook tidak berani untuk beradaptasi dengan lingkungan baru.

Film “Gladiator” dirilis pada tahun 2000. Film yang disutradarai oleh Ridley Scott dan dibintangi oleh Russell Crowe ini menceritakan tentang Maximus Decimus Meridius, seorang jenderal Romawi yang dikhianati dan dijual sebagai budak. Maximus menjadi petarung yang terkenal dan sukses setelah dijual ke sekolah gladiator di Afrika Utara. Maximus kemudian kembali ke Roma untuk berkompetisi di Colosseum, dimana Maximus akhirnya menang dan mampu membalaskan dendam kepada mereka yang telah mengkhianatinya.

Gladiator (2000)

Secara khusus, ada tiga konsep Stoic ditampilkan sepenuhnya di “Gladiator”: pengendalian diri, detasemen, dan kebajikan. Maximus menunjukkan pengendalian diri ketika Maximus mampu mengatasi rasa haus akan balas dendam dan malah fokus pada misinya untuk menyelamatkan Roma. Maximus juga menunjukkan detasemen ketika Maximus rela membiarkan dirinya ditangkap oleh musuh dan dipamerkan di depan umum untuk melanjutkan rencananya. Akhirnya, Maximus menunjukkan pengorbanan diri ketika ia menghadapi kematian tertentu dengan melemparkan dirinya ke depan kaisar dan menangkis tembakan panah dengan tubuhnya.

Film “John Wick”, Keanu Reeves berperan sebagai pensiunan pembunuh bayaran bernama John Wick yang dipaksa kembali ke dunia kriminal setelah sekumpulan gangster membunuh anjingnya dan mencuri mobilnya.

Dalam film “John Wick”, Stoikisme protagonis adalah komponen kunci untuk kelangsungan hidupnya. John Wick tidak membiarkan dirinya terganggu atau menyimpang dari tujuannya dan John Wick tidak membiarkan apa pun mengalihkan perhatiannya dari tugasnya yang ada. Ia juga memiliki tingkat kontrol emosional yang tinggi yang memungkinkan ia untuk mempertahankan sikap tenang bahkan ketika menghadapi situasi sulit.

john wick 3 review indonesia

John Wick 3 Parabellum

Kaum Stoa percaya bahwa cara terbaik untuk menghadapi situasi sulit adalah tetap tenang dan rasional. Mereka percaya dalam menggunakan akal dan pengendalian diri untuk menghadapi emosi yang sulit.

Film “Star Wars: The Empire Strikes Back” rilis pada tahun 1980 bisa dibilang berkaitan erat dengan pemahaman stoikisme. Sekilas, tampaknya seri Star Wars dan faham stoikisme tidak memiliki banyak kesamaan satu sama lain. “Star Wars” berpusat di sekitar sekelompok penjelajah ruang angkasa yang memerangi kerajaan jahat, sementara yang lain adalah sistem filosofis yang didirikan di Yunani kuno yang menekankan penerimaan terhadap apa yang tidak menguntungkan dan menggunakan pemikiran rasional untuk mengatasi rintangan dalam hidup.

Star Wars: The Empire Strikes Back

Star Wars: The Empire Strikes Back

Di sisi lain, setelah dipelajari lebih dekat, jelaslah bahwa keduanya memiliki banyak kesamaan satu sama lain. Misalnya, Star Wars dan stoikisme menginstruksikan untuk tidak mengembangkan keterikatan emosional pada objek yang mereka miliki dan pentingnya kekuatan batin dan pengendalian diri.

Yoda ketika melatih Luke Skywalker selalu menegaskan hal tersebut. Yoda selalu mengatakan untuk tidak membiarkan emosi kemarahan menggerogoti pikiran karena akan mendekatkan kepada sisi kegelapan. Sekali manusia jatuh pada sisi kegelapan maka selamanya akan mengkonsumsi hal tersebut.

Film “Fight Club” yang disutradarai oleh David Fincher dan rilis pada tahun 1999 biasanya dilihat dari segi psikologi karena adanya kepribadian ganda di film tersebut. Selain psikologi, ternyata film “Fight Club” juga memiliki muatan stoikisme. Tyler Durden adalah perlambangan dari sikap stoikisme.

Tyler Durden seperti menasihati para penonton terhadap gaya hidup konsumtif, bahwa ketika kesenangan kita bergantung pada keadaan eksternal, kita tidak akan pernah bisa mencapai keberadaan yang benar-benar “baik”; sebaliknya, perilaku kita akan ditentukan oleh ketergantungan kita pada materialisme. Untuk memperbaiki diri sendiri dalam perspektif masyarakat seringkali berbeda dari perbaikan diri yang sebenarnya, dan ketika kita mengabaikan ini, kita berisiko membentuk diri kedua yang tidak autentik. Konsep Tyler tersebut mirip dengan yang didengungkan oleh Epictectus.

Persamaan antara Epictetus dan Tyler tidak berakhir di situ. Kediaman Tyler ditampilkan sebagai kekacauan total yang ditinggalkan, nyaris tidak berfungsi. Sehingga Tyler pun membakar habis apartemennya. Karena barang-barang yang ada di apartemennya akan membuat rumah ini lebih “diterima” oleh standar masyarakat. Pada dasarnya barang tersebut adalah produk yang tidak penting dari budaya materialistis dan konsumtif.

Keberanian adalah salah satu aspek stoikisme yang paling menonjol, dan konsep yang diberikan oleh Seneca tentang aspek ini tampaknya paling konsisten dengan cita-cita yang dianut oleh Tyler Durden di “Fight Club”. Seneca mengatakan, “Jika Anda telah menjalani hidup tanpa lawan, tidak seorang pun, bahkan diri Anda sendiri, dapat mengetahui apa yang sebenarnya Anda mampu.” Ketika Seneca membuat pernyataan ini, dia tidak menyarankan orang untuk menyerang lawan secara fisik, melainkan menerima perlawanan dengan ikhlas dan menggunakannya untuk meningkatkan kesadaran akan kemampuan kita sendiri.

Terakhir adalah film berjudul “Drive My Car” yang rilis pada tahun 2021. Film yang disutradarai oleh Ryusuke Hamaguchi dan diperankan oleh Hidetoshi Nishijima ini menceritakan tentang aktor dan sutradara terkenal bernama Yusuke Kafuku yang mendapati istrinya selingkuh dengan pemainnya sendiri. Selang berapa waktu kemudian Yusuke mendapati istrinya meninggal ketika ia berusaha menanyakan tentang perselingkuhannya tersebut.

Drive My Car

Drive My Car

Sikap stoik yang diperlihatkan oleh Yusuke di film ini adalah ia selalu berusaha untuk tetap tenang meskipun sebenarnya perasaannya campur aduk terutama ketika selingkuhan istrinya bermain di dramanya. Yusuke sebenarnya bisa saja menolak orang tersebut dan mengganti aktor lain. Tapi dia lebih memilih untuk fokus kepada karyanya daripada mengurusi perasaannya.

Memang ada beberapa penggambaran stoikisme yang kurang tepat di film, tetapi ada juga beberapa yang menggambarkannya dengan akurat. Terutama ketika menggambarkan karakter yang stoik. Akhir kata, dengan mengetahui filosofi stoikisme, kita dapat belajar bagaimana mengatasi rintangan hidup dengan lebih efektif.

24 Jam Bersama Gaspar 24 Jam Bersama Gaspar

24 Jam Bersama Gaspar Review: Petualangan di Negeri Distopia Suram

Film

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

American Fiction Review American Fiction Review

American Fiction Review: Film Satir Sajikan Prespektif Baru dari Black Culture

Film

Bradley Cooper Bradley Cooper

10 Film Bradley Cooper Terbaik dan Terpopuler

Cultura Lists

Connect