Connect with us
Run
Hulu

Film

Run Review: Mengungkap Rahasia Kelam Seorang Ibu

Diane Sherman merasakan kejanggalan yang dilakukan oleh ibunya sendiri.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Run merupakan film bergenre thriller yang diproduksi oleh Hulu. Aneesh Chaganty menyutradarai film ini setelah sebelumnya menyutradarai film thriller populer berjudul Searching (2018). Bersama dengan Sev Ohanian, Chaganty menulis naskah film Run dengan rapi dan penuh ketegangan.

Run berkisah tentang kehidupan seorang ibu single parent dan anak perempuannya yang menyandang disabilitas. Sarah Paulson memerankan karakter sang ibu yang misterius. Bagi penggemar film dan serial bergenre thriller, mungkin sudah sering melihat Sarah Paulson memerankan karakter-karakter misterius. Contohnya seperti karakter pada serial terbaru Netflix berjudul Ratched (2020) dan juga serial American Horror Story (2011).

Run 2020

Berawal dari Rasa Curiga Sang Anak

Diane Sherman (Kiera Allen) merupakan remaja yang pintar, walaupun memiliki keterbatasan. Sebelum mengerjakan proyek robotik yang ia ciptakan sendiri, Diane memulai harinya dengan sarapan pagi. Sebagai seorang ibu, Chloe (Sarah Paulson) selalu menyiapkan berbagai menu sarapan yang enak dan bergizi bagi Diane. Chloe juga tidak lupa menyiapkan berbagai obat-obatan yang harus dikonsumsi oleh Diane.

Hulu

Diane terlahir sebagai bayi premature. Banyak sekali penyakit yang diderita oleh Diane sejak ia masih kecil, mulai dari asma, arrythmia, diabetes, sampai kelumpuhan pada bagian kakinya. Namun, sang ibu selalu menjaga dan menemani setiap tumbuh kembang Diane. Tidak terasa, Diane sudah siap melanjutkan jenjang pendidikannya ke universitas.

Kekecewaan muncul ketika Diane mendapatkan surat penolakan dari University of Washington. Nampaknya, ia harus kembali meneruskan kehidupannya yang membosankan di rumah bersama ibunya. Namun, sarapannya pagi itu tidak sengaja membawa Diane pada kecurigaan.

Tanpa sengaja Diane membuka label nama yang tertera pada botol obat jantungnya. Alih-alih melihat namanya sendiri, Diane malahan melihat nama ibunya tertera pada botol obat itu. Mengapa sang ibu memberi Diane obat-obatan yang bukan untuk dirinya? Apakah sang ibu memiliki rahasia yang tidak ia ketahui?

Menyajikan Atmosfer Ketegangan dari Awal sampai Akhir Cerita

Atmosfer menegangkan sudah dapat kita rasakan sejak film dimulai. Rumah tua yang ditempati oleh Chloe dan Diane menjadi latar tempat yang sering muncul dalam film ini. Chloe dan Diane tinggal di sebuah tempat terpencil, bahkan mereka tidak memiliki satupun tetangga di lingkungannya. Butuh waktu beberapa waktu untuk sampai ke pusat kota, sehingga Chloe lebih memilih untuk bercocok tanam di rumah dan mendapatkan sumber makanan organik untuk puterinya.

Run Review

Photo: Sahamongkol Film International

Warna film didominasi oleh warna gelap, sehingga menambah kesan suram dan misterius. Latar musik yang menegangkan menambah tension yang kuat pada beberapa adegan. Ketegangan semakin terasa ketika film memperlihatkan close-up wajah para tokoh. Kita bisa ikut merasakan kepanikan pada wajah Diane, ditambah kengerian yang diciptakan oleh ekspresi misterius dari Sarah Paulson.

Sarah Paulson bermain sangat apik dalam film ini, namun pujian paling banyak didapatkan oleh aktris pendatang baru Kiera Allen. Tokoh Diane dapat diperankan dengan sangat baik oleh Allen. Rupanya, Kiera Allen memiliki persamaan dengan Diane, yaitu merupakan seorang penyandang disabilitas. Hal tersebut mengingatkan kita pada aktris Millicent Simmonds dalam film A Quiet Place (2018).

Film ini dirilis di akhir tahun dan berdekatan dengan peringatan Hari Ibu. Dibalik kisah thriller yang disajikan, Run memiliki premis yang menyedihkan tentang kasih sayang seorang ibu. Chloe selalu menyayangi Diane sepenuh hati, namun melalui cara yang salah. Run merupakan film thriller psikologi yang sangat direkomendasikan untuk ditonton di awal tahun ini.

https://www.youtube.com/watch?v=lf99oBP5mhQ

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di CGV Cinemas Indonesia dengan Teknologi Dolby Atmos

Auditorium ScreenX Terbesar Kedua di Dunia Hadir di Indonesia

Entertainment

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect