Connect with us
Proxima Review
Picturehouse

Film

Proxima Review: Dilema Seorang Astronaut Perempuan

Sarah harus memilih antara menjelajahi Mars atau mengurus anak perempuan satu-satunya di bumi.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Proxima merupakan sebuah film hasil karya sutradara Alice Winocour. Ia menulis naskah film ini dengan bantuan Jean-Stephane Bron. Winocour menciptakan sebuah film bergenre drama dengan latar belakang kisah antariksawan yang umumnya dipakai untuk film bergenre aksi petualangan dan science fiction.

Eva Green memerankan karakter utama dalam film ini setelah sebelumnya ia dikenal berkat akting dan pesonanya menawan dalam film seri James Bond berjudul Casino Royale (2006). Eva Green memerankan tokoh Sarah, yaitu seorang astronaut yang bekerja di Stasiun Antariksa Internasional. Selain berperan menjadi astronaut, Eva juga harus berperan sebagai seorang single mother dari anak perempuannya, yaitu Stella (Zelie Boulant).

Proxima

Tentang Emansipasi Perempuan dalam Berkarir

Mengungkap sebuah misteri kehidupan di luar bumi adalah salah satu tugas dari seorang astronaut. Setelah bertahun-tahun lamanya ia bekerja di Stasiun Antariksa Internasional, baru kali ini Sarah (Eva Green) ditunjuk sebagai kru penerbangan penjelajah Mars. Tentu saja, rasa gembira muncul setelah namanya disebut, namun sebuah dilema juga muncul dalam pikirannya.

Selain bekerja sebagai astronaut, Green juga merupakan seorang ibu. Ia memiliki seorang anak perempuan dari pernikahannya yang telah kandas. Stella (Zelie Boulant) merupakan anak perempuan yang manis dan tumbuh dengan rasa cinta penuh dari sang ibu. Meninggalkan sang puteri seorang diri merupakan hal yang sulit bagi Sarah.

Drama antara anak dan ibu terjadi secara intense dalam film ini. Stella tidak ingin tinggal dengan ayahnya di bumi, sedangkan ibunya harus pergi menjelajahi Mars. Di sisi lain, kesempatan kerja ini tidak akan datang dua kali bagi Sarah. Hubungan antara Sarah dan Stella terus memburuk selaras dengan waktu kepergian sang ibu yang semakin dekat.

Picturehouse Entertainment

Selain drama ibu dan anak, Sarah juga memiliki hubungan yang buruk dengan rekan kerjanya, yaitu Mike (Matt Dillon). Ia harus meyakinkan Mike bahwa dirinya merupakan seorang perempuan yang kuat dan pantas untuk menjelajahi Mars bersama kru penjelajah Proxima.

Film dengan Sinematografi yang Menawan

Hal yang paling mencolok dalam film ini adalah tempat yang digunakan saat pengambilan gambar. Alih-alih menggunakan studio, sutradara Winocour dan sinematografer Georges Lechaptois memilih untuk menggunakan fasilitas pelatihan astronaut sesungguhnya di Badan Antariksa Eropa.

Ruangan berwarna putih senada dengan baju para astronaut dan warna film yang pudar, memunculkan atmosfer dingin dan pilu dalam film ini. Berbagai alat dan kegiatan untuk melatih seorang astronaut diperlihatkan, sehingga penonton bisa mengetahui sulitnya latihan yang dilakukan oleh seorang astronaut sebelum ekspedisi berlangsung.

Adegan latihan Sarah yang melelahkan, namun tetap ia lakukan sepenuh hati merupakan adegan yang emosional dalam film ini. Ditambah lagi dengan latar belakang musik yang melantun menemani kegiatan Sarah. Original soundtrack film ini diaransemen oleh musikus asal Jepang, yaitu Ryuichi Sakamoto.

Selain kualitas sinematografinya, kualitas akting Eva Green dan Zelie Boulant juga membuat film ini menjadi lebih menawan. Sebagai seorang aktris cilik, kualitas akting Boulant sangat menonjol dalam film ini. Sepanjang film berlangsung kita dapat melihat character development dari seorang Stella yang awalnya kekanakan, menjadi gadis yang lebih dewasa.

Proxima movie review

Picturehouse Entertainment

Sebagai film produksi Prancis, dialog dalam film Proxima didominasi Bahasa Prancis. Sarah menggunakan Bahasa Inggris, Bahasa Jerman, bahkan Bahasa Rusia ketika mengobrol dengan beberapa koleganya di Stasiun Antariksa Internasional.

Secara keseluruhan, Proxima merupakan film dengan plot cerita yang simple dan mudah untuk diikuti. Cerita hanya membahas konflik antara Sarah dengan anak perempuannya, Stella. Drama antara Sarah dan Mike nampaknya digunakan hanya sebagai pelengkap cerita saja karena konflik antara mereka berdua dieksekusi dengan dangkal.

Sebagai film drama yang menghangatkan hati, Proxima merupakan film yang sangat pas untuk dinikmati bersama keluarga. Film ini menunjukkan kemampuan perempuan yang bisa bekerja di bawah tekanan besar dengan berbagai dilema dan pengorbanan.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect