Connect with us
james bond
Still from 'Skyfall' by MGM/Eon from MoviestillsDB.

Entertainment

Phoebe Waller, Lashana Lynch, dan Rami Malek Sebagai Era Baru James Bond

Daniel Craig memiliki permintaan khusus untuk film James Bond ke-25 dengan membawa Phoebe Waller Bridge.

Daniel Craig telah berkali-kali menyatakan ingin mundur dari perannya sebagai James Bond. Ia sampai menyatakan hal kontroversial seperti lebih baik mengiris pergelangan tangan sendiri dibanding kembali menjadi Bond. Kabarnya Daniel terlalu lelah berperan sebagai James Bond karena syuting yang terhitung sulit sampai-sampai ia harus operasi lutut hingga dua kali. Ia mengatakan akan kembali berperan sebagai Bond asal kondisi fisiknya telah utuh seperti sedia kala. Selain itu Daniel juga memiliki permintaan lain: menjadikan Phoebe Waller Bridge sebagai salah satu penulis naskah Bond 25.

Phoebe adalah salah satu penulis naskah yang tengah naik daun saat ini setelah kesuksesan serial Killing Eve yang dibintangi Sandra Oh. Tak hanya menulis naskah, Phoebe juga menjajal dunia akting dalam serial hits BBC, Fleabag. Meski tak dijelaskan mengapa Daniel meminta Phoebe sebagai penulis naskahnya, industri film berspekulasi ini adalah cara untuk menjadikan James Bond relevan. Franchise fenomenal yang diadaptasi dari novel karya Ian Fleming ini telah muncur di layar lebar sejak tahun 1962. Film-film James Bond terdahulu dianggap sudah usang dan harus memiliki kebaruan.

James Bond dianggap sudah usang karena tidak sesuai dengan gerakan #MeToo dan kesetaraan gender yang saat ini kerap digaungkan. Apalagi setelah sebuah akun YouTube memposting kumpulan cuplikan film James Bond dari masa ke masa yang penuh dengan perilaku misoginis. Kritikan pun muncul terhadap James Bond. Selain dianggap merendahkan perempuan, James Bond juga dituduh mendefinisikan maskulinitas dengan buruk. Untuk terlihat maskulin seharusnya James Bond tak perlu menampilkan scene-scene yang terlihat seperti perkosaan.

Tak hanya anggapan misoginis semata, James Bond pun menghadapi tudingan sebagai franchise yang rasis. Beberapa kali James Bond menampilkan karakter dari ras selain kaukasia seperti ras kulit hitam, orang India, dan Jepang yang secara eksplisit dilecehkan. James Bond menjadi sebuah gambaran kental dari white supremacy. Dalam filmnya sendiri, James Bond terang-terangan dijuluki sebagai “sexist misogynist dinousaur”. Namun sebenarnya kita tak bisa menyalahkan filmnya karena diketahui isi novelnya memang seperti itu. Karena itulah kini ada usaha untuk mengubah citra tersebut.

Phoebe mengatakan ia akan membuat James Bond relevan sekaligus memerlakukan perempuan dengan baik. Ia memastikan bahwa karakter-karakter perempuan yang ada dalam film James Bond ke-25 ini akan tampil bukan sebagai pemuas lelaki atau pemanis layar saja. Tak hanya fokus pada karakter perempuan, Phoebe juga direkrut untuk menambahkan kesan humoris dalam film James Bond kali ini. Tak lengkap memang bila hanya merekrut seorang penulis perempuan dalam tim produksi skenario bila tak ada perubahan signifikan dalam plot. Karena itu, film James Bond yang akan tayang November 2019 nanti akan memperkenalkan Lashana Lynch sebagai agen 007.

Lashana Lynch mungkin belum terlalu banyak terdengar namanya dan tak setenar Daniel Craig. Namanya mulai naik sejak tampil dalam Captain Marvel. Ia disebut-sebut akan menyandang label sebagai agen 007. Ini artinya ia adalah perempuan pertama sekaligus kulit hitam pertama yang memiliki peran simbolik dalam franchise James Bond. Sebenarnya penunjukan Lashana menuai pro kontra. Banyak yang marah karena James Bond sebagai agen 007 selama ini selalu diperankan oleh lelaki. Tim di balik James Bond dianggap berlebihan karena membawa isu kesetaraan untuk sebuah karya fiksi. Tak seharusnya karya fiksi diperlakukan begitu serius.

bond 25

Léa Seydoux, Cary Joji Fukunaga, Ana de Armas, Daniel Craig, Naomie Harris dan Lashana Lynch menghadiri peluncuran film Bond 25 di Rumah Ian Fleming ‘GoldenEye’, pada tanggal 25 April, 2019 di Montego Bay, Jamaika. | Photo: Roy Rochlin

Sebenarnya langkah ini bisa dipahami. Tak hanya untuk menangkis tudingan bahwa James Bond adalah franchise yang misoginis dan rasis, penunjukan Lashana juga menjadi simbol keberagaman di industri film. Penting untuk mengangkat isu ini meski dalam karya fiksi. Justru ketika membiarkan James Bond menjadi role model dari white supremacy, sama saja dengan membenarkan white supremacy itu sendiri. Di luar kehadiran Lashana dan Phoebe, kita juga akan mendapatkan Rami Malek sebagai villain.

Rami mendapatkan applause karena secara khusus meminta agar latar belakangnya tidak menjadikan ia diberi tokoh yang stereotip. Ia tak mau perannya dalam James Bond menggambarkan dirinya sebagai seorang teroris berdasarkan ras atau agama tertentu. Keinginan Rami terpenuhi. Sang sutradara, Cary Joji Fukunaga, mengatakan tokoh villain yang diperankan Rami akan berbeda dan tak rasis. Inilah alasan akhirnya Rami mau bergabung karena sebelumnya ia sempat berpikir untuk menolak.

Dengan kehadiran Lashana, Phoebe, dan Rami bisa dibilang film James Bond kali ini akan menjadi sangat berbeda. Daniel tidak memiliki alasan lagi untuk menolak atau mengkritik film yang telah menebalkan pundi-pundi uangnya.

The Siege of Jadotville The Siege of Jadotville

The Siege of Jadotville Review – Kisah Heroisme yang Terlupakan

Film

The General's Daughter Review The General's Daughter Review

The General’s Daughter Review: Thriller Militer yang Menantang Moralitas

Film

Pengalaman Unik di DWP 2024 Lewat Good Times City Pengalaman Unik di DWP 2024 Lewat Good Times City

Pengalaman Unik di DWP 2024 Lewat Good Times City

Lifestyle

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect