박혜진 Park Hye Jin mengumumkan jadwal perilisan album studio pertama, ‘Before I Die’ di bulan September depan. Berbarengan dengan pengumuman tersebut, DJ sekaligus produser, penyanyi, dan rapper ini merilis single “Let’s Sing Let’s Dance.”
“Let’s Sing Let’s Dance” menjadi opener dan title track album ‘Before I Die’, yang akan dirilis resmi pada 10 September. Sebelum meluncurkan debut album studio ini, Park Hye Jin sudah berhasil mencuri perhatian pendengar melalui EP ‘How Can I.’
“Like This,” yang merupakan hit single dari album tersebut masuk dalam soundtrack ‘FIFA 2021.’ Serta disebut sebagai “best track of 2020” oleh Mixmag. Sehingga tidak berlebihan rasanya bila menyebut Park Hye Jin mendapat sambutan hangat dari pendengar musik dan sudah diantisipasi rilisan-rilisan berikutnya.
Single lead “Let’s Sing Let’s Dance” dirilis sebagai sounding untuk album baru. Sekaligus memastikan pendengar tak melupakan suara khas Park Hye Jin. Walau sebenarnya, meski EP ‘How Can I’ dirilis satu tahun lalu, sang penyanyi sekaligus rapper dan DJ ini tak lantas “menghilang” dari panggung industri musik.
Park Hye Jin hadir dalam sederet kolaborasi apik dengan musisi dan penyanyi lain. Sebut saja kolaborasi dengan BLOOD ORANGE di single “Call Me”; “CLOUDS” yang merupakan kolaborasi dengan Nisaj Thing; serta remix “Can You” dari Galcher Lustwerk.
“Let’s Sing Let’s Dance” masih mengusung genre techno yang juga diadopsi di EP ‘How Can I.’ Single ini menghadirkan permainan dari nada-nada piano serta instrumen bass yang cukup catchy. Sedangkan chord progression di lead single ini menggunakan ramuan hampir sama dengan hits sebelumnya, “Like This.”
Seperti juga “Like This,” Park Hye Jin menggunakan vokalisasi low tune dengan lirik berulang-ulang untuk “Let’s Sing Let’s Dance.” Gaya bernyanyi ala chanting layaknya mantra ini memang cukup menarik. Terutama bila dipadukan bassline techno dan dentuman irama dance-house music.
Park Hye Jin, yang memproduseri single dan track di album ini sendiri, tidak menggunakan aransemen “wah”. Malah sebaliknya, “Let’s Sing Let’s Dance” terdengar cukup sederhana dan minimalis untuk ukuran sebuah dance-techno track. Lowkey groove yang masih diusung dari EP sebelumnya pun seakan memberikan garis merah dengan rilisan-rilisan lain dari sang musisi kelahiran Korea Selatan.
Berbeda dengan “Like This” yang menggunakan berbagai efek dan instrumen berbeda. “Let’s Sing Let’s Dance” hanya mengandalkan piano dan bass, selain synth musik tekno. Hal ini juga menjadikan “Let’s Sing Let’s Dance” terdengar datar. Terlebih Park Hye Jin juga tidak memberikan perubahan tempo maupun climax beat hingga lagu berakhir.
Tak adanya climax serta minim penggunaan instrumen menjadi downside tersendiri. Terutama bagi title track dan lead single. Lowkey beat dan groove di lagu ini seakan membawa pendengar masuk ke house party di sebuah musim panas; ketika lampu sudah mulai meredup, dan menyisakan kehampaan. Track for the end of a party.
Bila melihat dari sisi lain, Park Hye Jin memiliki pendekatan berbeda untuk musik dance techno. Sang musisi yang saat ini berbasis di LA tidak berpaku pada irama techno mainstream; club-house ready track maupun summer bop yang saat ini lebih sering dilirik oleh DJ dan produser lain. Park Hye Jin justru cenderung lowkey dengan permainan beat serta irama techno yang diadopsi. Ia bahkan tak ragu menyisipkan sisi emosional diantara upbeat groove—seperti ditunjukan pada beberapa track di album sebelumnya.
Tentu saja kualitas “out of the box” ini cukup membuat pendengar penasaran dengan musikalitas Park Hye Jin dalam debut album studio ‘Before I Die.’ Meski “Let’s Sing Let’s Dance” sedikit jatuh di bawah ekspektasi penggemar.
