Connect with us
Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Film Review
Visinema Pictures

Film

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Review

Tidak hanya mengisahkan drama keluarga, tetapi film ini memberikan dialog-dialog inspiratif sesuai dengan novelnya.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini merupakan film terbaru garapan Angga Dwimas Sasongko yang menyajikan drama keluarga yang penuh dengan pelajaran hidup berharga. Setelah sukses dengan beberapa film yang digarapnya, Angga kembali membuat film bergenre drama keluarga yang merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Marchella FP, yang menyajikan bait-bait puisi yang dalam dan bermakna. Novel ini diadaptasi ke dalam skenario oleh Jenny Jusuf yang juga telah banyak mengadaptasi skenario dari sebuah novel seperti Filosofi Kopi dan Critical Eleven, juga menulis skenario untuk film Mantan Manten yang juga laris di bioskop.

Film ini diperankan oleh Rachel Amanda, Rio Dewanto, Sheila Dara, Donny Damara, Susan Bachtiar, Chicco Jerikho, Putri Marino, Oka Antara, Arditho Pramono, Umay Shahab, Muhammad Adhiyat, Sinyo, Agla Artalidia, dan Alleyra Fakhira.

Mengisahkan tiga bersaudara, Angkasa (Rio Dewanto), Aurora (Sheila Dara), dan Awan (Rachel Amanda) yang memiliki ayah yang sangat overprotective. Ayah (Donny Damara, Oka Antara) terlihat menunjukkan kasih sayang yang berlebih khususnya terhadap anak bungsunya Awan. Meskipun Awan sudah dewasa, ayah selalu meminta Angkasa untuk menjemputnya. Hal itu pun membuat Angkasa menyimpan beban berat sedari kecil karena ia harus bertanggung jawab akan kebahagiaan dan keselamatan adik-adiknya. Tak hanya itu, perlakukan ayahnya yang terlalu perhatian dan mencemaskan sangat menyakiti hati Aurora hingga ia merasa terabaikan.

Suatu ketika, Awan bertemu dengan Kale yang memiliki kisah hidup yang sangat membuat Awan terkesan. Sehingga pertemuan Awan dengan Kale (Ardhito Pramono) menyadarkan Awan bahwa ia tak pernah memiliki pilihan dan sejak saat itu Awan mulai berani mengungkapkan keinginannya, yang membuat perubahan sikap pada Awan yang tidak disukai ayahnya. Alhasil, kejadian tersebut menjadi salah satu penyebab goyahnya keluarga mereka.

Tidak hanya mengisahkan drama keluarga, tetapi film ini memberikan dialog-dialog inspiratif sesuai dengan novelnya. Seperti beberapa bait puisi tentang bertahan yang bisa ditampilkan dengan sangat baik oleh karakter Ibu (Susan Bachtiar) dan Angkasa “Gak masalah.. beberapa kali kalah, beberapa kali mengalah, sampai tiba saat waktu untuk bangun dan melawan setidaknya bertahan”.

Tak hanya sutradara dan penulis skenario yang patut diapresiasi, jajaran aktor dan aktris pun layak diacungi jempol. Mereka dapat bermain sangat baik dan natural sehingga bait-bait puisi dalam novel dapat disampaikan dengan luwes. Sentuhan emosi dari setiap karakternya pun bisa sampai dengan maksimal. Hingga kita bisa terbawa larut dalam perasaan yang mereka rasakan.

Beberapa backsound serta lagu yang hadir dalam film ini turut menambah atmosfer cerita yang mengharukan. Tidak sedikit air mata yang yang bisa kita bendung. Mau tidak mau kita harus berhadapan dengan kisah sebuah keluarga yang hanya ingin hidup bahagia tanpa ada kesedihan didalamnya. Karena sebanyak apapun saudara yang kita miliki, kasih sayang orangtua tidak pernah terbagi.

Secara keseluruhan film ini memberikan kisah cerita yang menyentuh, penuh haru tentang hidup, bagaimana berjuang melawan rasa takut, bangkit dari kegagalan, bagaimana membesarkan hati dan membahagiakan diri. Karena kadar kebahagian setiap orang akan berbeda satu sama lain.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect