Connect with us
Love Will Tear Us Apart

Film

Love Will Tear Us Apart: Saat Cinta Sejati Selalu Terhalang Realita Pahit

Melodrama yang lebih tragis dari “You Are the Apple of My Eye”.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Cerita “Love Will Tear Us Apart” (2021) selintas seperti mengingatkan banyak orang dengan storyline melodrama “You Are the Apple of My Eye” (2011) yang mengisahkan perjuangan cinta masa remaja hingga dewasa yang berharap bisa berakhir bersama dalam satu waktu yang tepat.

Bedanya, jika Ko Ching Teng memilih melepaskan kebahagiaan Shen Chia Yi di tangan orang lain, sedangkan dalam “Love Will Tear Us Apart” kedua tokoh utamanya tidak mau menyerahkan kekuatan cinta sejatinya bahkan sampai akhir.

Perjuangan Cinta dalam 10 Tahun Kebersamaan

Film ini dimulai dengan lompatan waktu di hari ke 3.650 saat Lu Qinyang (Qu Chuxiao) jatuh cinta dengan Ling Yiyao (Zhang Zingyi), cerita kemudian dilempar pada tahun 2005 saat keduanya pertama kali bertemu di sekolah. Qinyang yang barbar, bandel, dan tidak peduli dengan kegiatan akademik di sekolah jatuh cinta pada Yiyao yang cantik dan pandai main piano. Namun, Kisah cinta masa sekolah itu diceritakan secara singkat saja tanpa banyak masalah berarti.

Setting waktu lalu dipercepat dengan pergantian hari demi hari saat keduanya sudah menjalin hubungan dan hidup bersama. Yiyao masih melanjutkan mimpinya dan sekolah ke perguruan tinggi. Sedangkan Qinyang memilih bekerja di berbagai proyek pembangunan gedung untuk mendukung kekasihnya secara finansial sekaligus mewujudkan impiannya menikah dengan Yiyao suatu saat nanti.

Tapi dalam 10 tahun kebersamaan mereka ternyata banyak hal terjadi, masalah demi masalah membuat keduanya hampir menyerah dan tidak ingin terlibat lagi satu sama lain. Namun, kekuatan cinta berkata lain, impian Qinyang yang ingin membahagiakan Yiyao masih sama hingga akhir, begitu juga Yiyao yang selalu ingin tetap bersama Qinyang bagaimanapun keadaannya.

Love Will Tear Us Apart

Pengembangan Karakter yang Baik dari Dua Tokoh Utamanya

Chemistry dua pemeran utama “Love Will Tear Us Apart” sepertinya tidak bisa diragukan lagi. Sutradara Mo Sha sangat tepat memilih Qu Chuxioao dan Zang Ziyi untuk mengisi tokoh-tokoh remaja sekaligus dewasa dalam timeline 10 tahun perjalanan cerita film ini.

Dari sifat awal Qinyang yang sulit diatur namun memiliki keinginan kuat untuk mendapatkan cinta Yiyao, dikembangkan dengan masa depan yang terjal sehingga membawanya jatuh bangun merasakan sulitnya menjadi pekerja kerah biru yang selalu ditempa masalah besar, ia kuat namun sering ingin menyerah karena keadaan tidak pernah berpihak baik padanya. Sedangkan Yiyao yang setia dibawakan dengan sangat baik oleh Zhang Ziyi, ia adalah representasi gadis cantik yang juga berkeinginan keras namun malang karena cintanya tidak kunjung menuju akhir yang baik.

Kesulitan demi kesulitan yang dilewati keduanya kemudian menjadi faktor utama penyebab krisis kepercayaan dan bahan pendewasaan. Beberapa kali Qinyang menyerah untuk memberi kesempatan Yiyao berbahagia dengan cara dan orang lain, namun tokoh Yiyao mengingatkan semua orang pada cinta yang jernih, perasaan yakin dan selalu ingin menggantungkan diri pada orang yang ia cintai.

Menampilkan Visual Nyata Pekerja Buruh dan Ketimpangan Sosial

Film ini menyajikan gambaran realitas sosial yang terjadi di China selama kurun waktu 2005 sampai 2015 yang masih relevan hingga sekarang. Ada beberapa adegan yang memperlihatkan bahwa pekerja kelas bawah selalu mendapatkan tekanan kerja dan tanggung jawab yang lebih besar, belum lagi banyak kemungkinan dibodohi dan ditipu oleh orang-orang yang licik. Bidikan gambar di tempat proyek dibuat sangat keras, berdebu, dan berbahaya, setting ini melengkapi kengerian dan resiko kerja yang coba dibawakan secara visual kepada para penonton.

Tapi, seberapa keras mereka bekerja, di mata masyarakat mereka tetap terpinggirkan, seperti Qinyang yang selama ini mendukung Yiyao, dengan sekali pukulan dia kalah telak dimata orang tua Yiyao saat keberadaan teman masa kecil Yiyao datang membawa uang, gelar, dan kedudukan yang dianggap cukup baik di mata sosial. Tidak ada yang salah dengan ini, sebagian besar orang tua mungkin ingin mengarahkan anaknya ke jalan yang lebih masuk akal.

Film yang ceritanya diadaptasi dari web novel karya Li Hai Bo berjudul “My Girlfriend Who Ran for Ten Years is Going to Marry Tomorrow” ini akan memberikan perasaan bersalah kolektif karena ulah takdir yang mempermainkan kisah cinta kedua pemeran utamanya, namun sebelum berakhir penonton akan disajikan alternatif ending singkat yang bisa menebus perasaan bersalah tersebut. Walaupun cerita seperti ini beberapa kali sempat dipakai di film-film Asia, “Love Will Tear Us Apart” unggul dalam pemilihan aktor-aktor yang tepat, sehingga film ini sangat layak untuk ditonton.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect