Tahun 90an Hollywood memunculkan banyak sekali film-film berkualitas dan berpengaruh ketika itu. Bisa dikatakan film-film dan seri-seri keren yang akhirnya menjadi tren Pop-Culture, banyak bermunculan di era 90an. Leon: The Profesional (1994) merupakan salah satu film genre thriller-drama terbaik yang pernah dibuat. Menampilkan aktor dan aktris yang telah menjadi bintang Hollywood, salah satunya adalah Natalie Portman.
Leon (Jean Reno), seorang pembunuh bayaran professional (hitman) yang suka memakai kaca mata hitam saat menjalankan aksinya ini tidak pernah gagal menjalankan tugasnya. Leon dikenal sangat gesit dalam membunuh dan sulit untuk dihentikan. Dengan kata lain Leon adalah seorang yang bisa dibilang profesional dan kejam. Dalam menjalankan tugasnya, Leon mempunyai aturan sendiri, yaitu tidak membunuh wanita atau anak-anak, dan upah yang diterimanya harus di atas lima ribu dollar.
Suatu hari ia menyelamatkan hidup seorang gadis cilik bernama Mathilda (Natalie Portman) yang keluarganya dibantai oleh seorang polisi korup pimpinan Stansfield (Gary Oldman). Mathilda baru berusia 12 tahun ketika petugas DEA (Drug Enforcement Administration) membunuh keluarganya. Perlahan, Mathilda memasuki kehidupan Leon dan merubah segalanya. Mathilda pun ingin menjadi pembunuh bayaran professional seperti Leon.
Film ini mengisahkan persahabatan antara Mathilda dan Leon. Bagaimana seorang Leon memberi perlindungan kepada Mathilda, mengajarinya sopan santun, menyuruhnya berhenti merokok, dan memberinya makan. Bahkan, Leon pun mengajari Mathilda untuk memegang senjata. Di balik semangat dan antusiasmenya ternyata Mathilda menggugah hati Leon, yang sebagai pembunuh bayaran, dia harus mengesampingkan “hatinya” itu.
Film ini digarap oleh sutradara Luc Besson dan naskahnya ditulis oleh Luc Besson sendiri. Plot ceritanya terbilang unik, menyangkut sisi emosional seorang hitman. Besson secara gamblang menunjukkan sisi lain seorang hitman profesional yang tidak pernah mengecewakan klien-kliennya. Leon yang terlihat kejam dan tak segan-segan menghabisi nyawa orang ternyata memiliki pribadi yang kaku dan tertutup. Namun Leon juga bersahaja. Hobinya minum susu dan satu-satunya “sahabatnya” adalah tanaman dalam pot miliknya. Selain itu, Besson juga menunjukkan karakter hasil dari kurangnya rasa kasih sayang seorang anak dari keluarganya pada karakter Mathilda. Dan tak ketinggalan jiwa monster yang malah ada pada seseorang yang harusnya menjadi penegak hukum, Stansfield.
Jean Reno mampu menjadi sosok pembunuh bayaran berdarah dingin sekaligus seorang yang hangat dan bersahaja. Gary Oldman juga berperan sangat baik sebagai Stansfield. Sosoknya benar-benar bagaikan monster bermuka dua. Kadang terbersit pertanyaan, siapa sebenarnya penjahat yang sebenarnya? Natalie Portman yang memerankan Mathilda masih belia. Tapi ia sanggup memainkan peran yang tidak mudah, seorang anak remaja yang putus sekolah, besar di keluarga yang tidak harmonis, dan bercita-cita sebagai pembunuh bayaran.
Hampir semua cast bermain dengan sangat luar biasa. Jean Reno sukses mencuri simpati penontonnya dengan perannya sebagai seorang pembunuh bayaran baik hati. Natalie Portman tampil paling luar biasa didebut akting profesionalnya ini, padahal saat itu ia masih berusia 11 tahun, namun aktingnya benar-benar mengundang decak kagum. Terakhir ada nama Gary Oldman, aktor asal Inggris ini juga tidak kalah luar biasa dengan Portman. Ia mampu membawakan karakter seorang polisi korup pecandu narkoba yang sangat kejam dan juga mengerikan dengan sangat sempurna.
Kombinasi antara action dan drama seimbang sehingga membuat penonton enjoyable menontonnya. Banyak memorable scene dalam film ini. Dan mungkin sebagian penonton akan menyukai beberapa karakter dalam film ini. Jelas, Leon: The Professional merupakan tontonan yang menarik serta menghibur sekaligus berseni dan berkelas.
Hubungan Mathilda dan Léon yang akrab sering disalahartikan oleh publik Amerika Serikat sebagi kisah cinta yang tidak senonoh alias pedofilia. Padahal Besson tidak bermaksud seperti itu. Besson berasal dari Eropa dengan cara bergaul yang jauh berbeda dengan orang Amerika. Karena kehebohan ini, film yang dianggap kritikus pantas masuk nominasi Oscar malah tidak mendapatkan penghargaan apapun di Amerika Serikat, hanya di Eropa saja. Karena ini Léon: The Professional muncul dalam tiga versi, dimana versi yang rilis di Amerika dipotong 25 menit, disebabkan Besson takut filmnya tidak akan disukai. Padahal adegan 25 menit tersebut tidak ada yang aneh, dan malahan bisa dibilang adalah adegan-adegan penting dimana chemsitry antara Mathilda dan Léon benar-benar diperlihatkan dengan sangat baik. Versi tanpa potongan sendiri beredar di luar Amerika dan menjadi versi yang paling banyak ditonton.
Belajar dari Leon, dia akhirnya memilih untuk belajar lagi menjadi manusia. Manusia yang seutuhnya, punya rasa, jiwa, dan kebutuhan untuk bahagia. Bisa jadi manusia memang berganti-ganti topeng untuk bertahan hidup. Namun sekiranya, fitrah manusia untuk menjadi baik tetap membuatnya utuh.