Dorama asal negeri matahari terbit ini mendapat rating yang cukup mengagumkan. Tayang di Asahi TV dan Netflix, Legal V Ex-Lawyer Shoko Takanashi merupakan dorama bergenre hukum dengan jumlah episode 9 buah. Tiap episodenya berdurasi kurang lebih 1 jam. Karena popularitasnya, para penggemar berspekulasi dorama ini akan melahirkan sekuel.
Tokoh utamanya adalah Shoko Takanashi yang disebut-sebut kehilangan lisensinya sebagai pengacara karena suatu hal. Namun ia masih memiliki keinginan untuk membuat firma hukum sendiri. Ia berhasil membujuk seorang dosen senior, Masahiko Kyogoku, untuk menjadi pengacara. Kyogoku bahkan memutuskan resign sebagai dosen. Lalu Takanashi juga merekrut pengacara muda yang dulu ia sepelekan, Keita Aoshima, untuk membantu Kyogoku.
Takanashi tak hanya menyiapkan gedung kantor tapi juga mempekerjakan dua paralegal tanpa latar belakang hukum. Malah kedua paralegal ini memiliki kontroversi karena latar belakangnya sebagai mantan napi. Takanashi terus berkata bahwa firma ini diciptakan untuk membela yang lemah. Karena itu merekrut mantan napi sebagai kaum minoritas di tengah masyarakat bukan masalah. Namun anehnya, Takanashi cepat berinar-binar bila tahu calon kliennya memiliki banyak uang.
Sebenarnya agak tidak masuk akal melihat Kyogoku yang dosen senior mudah sekali mengiyakan ajakan Takanashi untuk membentuk firma hukum. Bahkan menyerahkan uang puluhan juta yen pada orang yang baru dikenal. Takanashi juga tidak menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan persuasif yang sangat menonjol. Dialognya pun biasa saja. Begitu pula ketika ia merekrut Aoshima. Padahal pertemuan mereka justru kurang mengenakkan.
Ditambah lagi cara Takanashi dalam mengurus kasus klien. Ia berkali-kali menekankan bahwa firma hukum ini dibuat untuk membela orang yang lemah. Tapi ia justru bersemangat setelah tahu potensi keuntungan dari klien. Sebelumnya, ia tak peduli. Untuk orang yang sibuk merekrut pengacara agar bisa diajak membuat firma hukum baru, Takanashi tidak terlihat sebagai orang yang berambisi.
Skenarionya juga terasa kurang halus dengan cerita antar scene yang terasa melompat-lompat. Ditambah karakter tokoh-tokoh yang terasa lemah membuat jalan cerita kurang logis. Mungkin para penggemar menyukainya karena dorama ini bergenre komedi. Sehingga kita dapat menontonnya ketika penat tanpa harus berpikir keras.
