Para penonton program Produce 101 di Mnet mungkin tidak asing mendengar nama IZ*ONE. Idol grup hasil jebolan Produce 48 ini telah memulai perjalanannya untuk masuk ke dalam persaingan dunia hiburan Korea Selatan. Produce 48 sendiri adalah edisi ke 3 dari seri Produce 101 dimana untuk pertama kalinya Mnet sebagai penyelenggara akan mendebutkan grup yang terdiri dari 12 orang dan akan melakukan aktifitasnya selama 2,5 tahun.
Seperti pada 2 edisi sebelumnya, Produce 48 juga melakukan sistem voting untuk memilih member yang akan debut ke dalam IZ*ONE. Apa yang menjadi unik dalam edisi ini adalah trainee yang berpartisipasi dalam acara ini hanya dibatasi 96 trainee dengan persebaran masing-masing 48 trainee dari Jepang dan Korea Selatan. Para trainee yang berasal dari Korea Selatan diwakili oleh rumah agensi artis-artis sementara AKB Family mewakili kontestan yang berasal dari Jepang.
Setelah melalui persaingan yang cukup ketat dalam voting, pada akhirnya IZ*ONE debut dengan total 12 anggota dengan 9 anggota berasal dari Korea Selatan dan 3 anggota dari Jepang. Ke 12 anggota tersebut adalah Jang Won Young (Starship Entertainment), Miyawaki Sakura (HKT48), Jo Yu Ri (Stone Music Entertainment), Choi Ye Na (Yue Hua Entertainment), Ajn Yu Jin (Starship Entertainment), Yabuki Nako (HKT48), Kwon Eun Bi (Woolim Entertainment), Kang Hye Won (8D Creative), Honda Hitomi (AKB48), Kim Chae Won (Woolim Entertainment), Kim Min Ju (Urban Works Entertainment), dan Lee Chae Yeon (WM Entertainment).
IZ*ONE merupakan sebuah gambaran harmonisnya hubungan antara Jepang dan Korea Selatan dalam dunia hiburan. Berbeda dari kedua pendahulu sebelumnya (I.O.I dan Wanna One), IZ*ONE memiliki kontrak eksklusif dimana mereka akan mempunyai album berbahasa Korea dan Jepang dan dapat melakukan promosi di kedua negara tersebut. Sebagai perwakilan dari kedua negara tersebut, semua anggota berharap mendapatkan penerimaan dan dukungan dari semua pihak di Jepang maupun Korea Selatan.
Hal ini juga bisa jadi terkait dengan salah satu usaha yang dilakukan dunia hiburan Korea Selatan dan Jepang untuk meredakan ketegangan dalam hal hubungan politik luar negeri mereka yang mulai kembali memanas pada awal 2018. Jikalau memang benar demikian adanya, dunia hiburan Korea Selatan bisa dibilang belajar dari pengalaman dari apa yang pernah mereka alami di Tiongkok.
Di sisi lain, idol grup ini melanjutkan tradisi kerjasama antara agensi-angensi besar di Korea Selatan dan Jepang yang sangat menguntungkan. Hal ini mungkin dimulai dari semenjak awal pengkonsepan Produce 48. Jika kita amati lebih detail, pemilihan 48 Family sebagai kontestan di acara Produce pun mungkin memiliki alasan lain.
Seperti yang kita telah ketahui bersama, para pendukung 48 Family dan juga fandom dari idol grup Korea di seluruh dunia yang memang bisa dibilang sangat “loyal” bisa memberikan keuntungan yang sangat besar bagi agensi-agensi yang menaungi IZ*ONE dari penjualan album, cinderamata, dan juga jumpa fans.
Namun, IZ*ONE tetap akan dikenal sebagai grup K-pop meskipun memiliki anggota yang berasal dari Korea Selatan dan Jepang. Ketidakseimbangan proporsi antara anggota Korea Selatan dan Jepang bisa jadi dimaksudkan agar budaya idol Korea Selatan tetap menjadi acuan nilai utama grup ini.
Bisa saja, in terkait dengan dominasi pasar di Jepang. Dengan invasi yang sangat luar biasa dari idol-idol Korea Selatan, dominasi K-pop memang sangat terlihat di Jepang dan mulai dijadikan pilihan bagi warga-warganya. Sehingga idol grup di Jepang harus mulai lebih berusaha keras lagi untuk melawan dominasi tersebut jikalau memang ingin tetap bertahan ataupun melawan invasi tersebut.