Park Seo Joon adalah salah satu aktor papan atas Korea yang tak hanya mendulang kesuksesan karena ketrampilan aktingnya. Ia juga berkali-kali berperan dalam drama yang sukses besar. Contohnya Kill Me Heal Me, Fight for My Way, sampai drama fenomenal What’s Wrong with Secretary Kim. Ia mampu membuktikan dapat bermain peran di beragam genre. Kali ini ia kembali dengan karakter yang sedikit serius bernama Park Sae Ro Yi, seseorang yang menjadi narapida di tahun terakhirnya sekolah di tingkat SMA. Ia pun berakhir dengan tidak memiliki ijazah dan tak sempat mengecap bangku kuliah.
Sae Ro Yi adalah anak yang tidak pandai bergaul sehingga hampir tidak punya teman. Ayahnya yang berhati malaikat, Park Sung Yeol, telah membesarkan Sae Ro Yi menjadi anak yang berprinsip kuat. Ia tak peduli pada aturan kelas. Misalnya ketika melihat teman sekelasnya di sekolah baru menjadi korban bully. Meski pelaku bully itu adalah putra dari atasan ayahnya, Sae Ro Yi berani melawan demi menegakkan keadilan. Tentu saja hasilnya bisa ditebak. Sae Ro Yi malah dikeluarkan dari sekolah. Sikapnya yang pantang mundur membuat si tukang bully, Jang Geun Won, meradang. Geun Won lalu membunuh ayah Sae Ro Yi.
Perilaku Geun Won memancing emosi Sae Ro Yi. Ia pun membalas perilaku Geun Won. Tapi lagi-lagi Geun Won bebas dari hukum. Justri Sae Ro Yi yang harus dipenjara hingga tiga tahun lamanya. Tanpa ijazah SMA, memiliki gelar mantan narapidana, jelas merupakan masalah besar. Ketika bebas pun Sae Ro Yi tidak punya pilihan selain memulai hidupnya dari 0. Karena kemampuan memasaknya, ia mendirikan kedai di daera Itaewon sepuluh tahun kemudian. Sementara itu cinta pertamanya yaitu Oh Soo Ah malah bekerja di perusahaan keluarha Geun Won yaitu jaringan restoran Jagga. Soo Ah yang oportunis tidak mau hidup susah seperti masa kecilnya di panti asuhan sehingga mengatakan pada Sae Ro Yi ia hanya menyukai lelaki kaya.
Salah satu yang menarik dari drama ini adalah perbedaan cara ayah Sae Ro Yi dan ayah Geun Won dalam membesarkan anak mereka masing-masing. Sae Ro Yi dibesarkan untuk memanusiakan orang lain, memegang prinsip, dan hidup dengan percaya sendiri. Sementara Geun Won yang bergelimang harta justru senang memperdaya orang lain yang lebih lemah meski sebenarnya pengecut. Ayah Geun Won sendiri mengakui bahwa Sae Ro Yi memiliki karakter lebih baik dari putranya. Tapi ia tetap meremehkan Sae Ro Yi yang disebutnya sebagai binatang karena merupakan anak dari bawahannya.
Selain menggambarkan buruknya sistem pendidikan yang terus membiarkan perilaku bully, drama ini juga mengangkat isu yang sensitif misalnya kelompok pemakan daging anjing. Drama ini juga menyentil perlu tidaknya kita bersimpati dan apakah kita merasa menjadi orang baik karena berperilaku yang diharapkan oleh masyarakat. Bahwa dalam diri kita semua ada sifat jahat dan kita meredamnya karena ini dapat bergaul dengan masyarakat. Skenario yang menarik inilah yang membuat drama ini terasa kuat dan lengkap.
Itaewon Class dapat dinikmati di JTBC maupun Netflix hingga Bulan Maret nanti. Drama ini tayang tiap Jumat dan Sabtu pukul 23.00. Waktu penayangannya sendiri cukup larut mengingat beberapa scenenya tidak patut dilihat anak di bawah umur. Walau 2 episode awalnya memiliki scene di SMA sebenarnya adegan di drama ini mengandung kekerasan baik pada manusia maupun hewan.