Tahun ini Ubud kembali masuk peringkat keenam dalam daftar 15 kota terbaik versi Travel+Leisure. Turun dua peringkat dari tahun lalu. Tapi landscape alam, budaya dan ciri khas Ubud masih menjadi daya tarik banyak wisatawan. Beberapa waktu lalu kami ke Bali dan menyempatkan diri mampir ke Ubud menikmati suasana hijau (sawah) dan berkunjung ke Hujan Locale untuk makan siang.
Hujan Locale adalah salah satu restoran yang didirikan oleh Chef Will Meyrick (Sarong Group) dengan mengusung filosofi “found and foraged”. Restoran ini juga mengembangkan hubungan baik dengan para petani lokal, sehingga bahan bakunya menggunakan hasil dari petani lokal. Hujan Locale menghidangkan aneka slow cooked food menggunakan aneka bahan bahan lokal yang diolah menjadi masakan Indonesia modern.
First floor with bar | Hujan Locale
Mengusung gaya vintage, dengan interior artdeco Perancis ala Vietnam yang didaur ulang menjadikan tempat ini terasa nyaman. Dominasi warna abu-abu dan coklat merupakan sebuah perpaduan warna yang menyejukkan. Terdapat banyak jendela besar mengelilingi restoran ini, membuat udara segar dan cahaya alami masuk ke ruangan.
Main dining area (2nd floor) | Photo: Reza Syathir/Cultura
Hujan Locale terdiri dari dua lantai, kami makan di lantai 2 dengan ambiance yang menyenangkan serta pemandangan pura dan rumah khas Bali (di sisi luar bagian belakang)terlihat indah dari balik jendela. Interiornya ditata sederhana tapi tetap meninggalkan kesan elegan. Di lantai dasar atmosfir lebih casual dengan bar, selain pas untuk area lunch atau dinner, juga cocok bagi yang ingin bersantai dengan menikmati koktail atau wine. Meskipun termasuk fine dining restaurant, Hujan Locale masih menyesuaikan dengan lingkungan Ubud yang santai sehingga tidak ada formal dress code di restoran ini.
Hujan Locale Menu | Photo: Reza Syathir/Cultura
Menu di Hujan Locale merupakan hidangan tradisional yang disajikan dengan gaya kontemporer (modern) dan kualitas internasional yang tetap menggunakan produk-produk lokal pada bahannya. Dijamin sajian yang ada di Hujan Locale ini sesuai dengan lidah orang Indonesia. Untuk starter kami mencoba Soft shell crab (Rp 132,000), cangkang kepiting lunak dengan telur asin (bebek), egg curry leaves dan cabe hijau. Beef Sate Padang (Rp 110,000) dengan saus kari kental yang disajikan dengan lontong dan acar. Rasa sate-nya lezat sekali karna menggunakan wagyu yang sangat empuk dan juicy!
Untuk side dish ada Oseng Smoked Cakalang (Rp 66,000) bunga pepaya mekar dengan daun pakis. Nasi Tutug Oncom (Rp 50,000), nasi goreng yang dicampur dengan kencur cabai hijau dan kacang kedelai yang difermentasi. Untuk main course kami mencoba Tipat Blayag (Rp 165,000), smoked chicken direbus dalam kelapa dan bumbu basa genep dengan urap Bali dan kulit ayam renyah. Bicara soal rasa, pelayan selalu menanyakan bagaimana rasa makanan yang disajikan. Jika kurang cocok, mereka akan menyampaikan pada chef.
Negroni Week | Photo: Reza Syathir/Cultura
Saat kami berkunjung sedang berlangsung Negroni Week, sebuah perayaan salah satu koktail terbaik dunia dan pengumpulan dana untuk amal di seluruh dunia. Selama satu minggu setiap bulan Juni, bar dan restoran yang mengikuti perayaan ini, mencampur berbagai variasi Negroni dan Negroni klasik untuk disajikan ke pengunjung dan hasil penjualan disumbangkan untuk charity.
Tersedia juga beragam jenis minuman mulai dari bir, wine, cocktails, jus sampai beragam jenis teh organik. Untuk kelas premium signature ada Hujan Gin & Tonic (Rp 160,000), dengan perpaduan rasa yang menyegarkan. Untuk Mojitos ada beberapa macam pilihan seperti Coconut, Raspberry, Lemo Lime dan Classic Mojito.
Salted Caramel Popcorn Ice Cream & Open Coconut Cheese Cake
Untuk dessert kami mencoba Open Coconut Cheese Cake dengan potongan mangga, coconut lime crumble dan raspberry sorbet. Rasa dingin, manis dan asam berpadu menjadi satu. Yang menjadi favorit kami adalah Salted Caramel Popcorn Ice Cream, es krim dengan pisang karamel dan burned Italian meringue. Rasa manisnya pas, teksturnya moist, kenyal dan sedikit gurih.
Hujan Locale sangat cocok masuk dalam food map kita saat ke Ubud, pas untuk yang suka makanan tradisional (khas Asia Tenggara) dengan sentuhan modern. Lokasinya agak masuk ke dalam dari jalan utama dan tidak ada parkiran mobil, jadi saat berkunjung sebaiknya menggunakan motor atau berjalan kaki. Overall, kami menyukai sebagian besar masakannya! Hujan Locale merupakan salah satu tempat yang harus dikunjungi ketika bertandang ke Ubud. Paduan antara bahan lokal dan sajian east x west milik Chef Will Meyrick ini sangat variatif dan unik.
Hujan Locale
Jalan Sri Wedari No. 5, Ubud
Gianyar, Bali
Open Daily from
Lunch 11.00AM – 3.00PM
Dinner 5.30PM – 11.00PM
Food & Drink 10/10
Atmosphere 8/10
Service 9/10
