Connect with us

Film

Her Love Boils Bathwater Review: Drama Keluarga yang Hangat dan Penuh Nilai Kehidupan

Cerita tentang kasih ibu dan kehangatan cinta tanpa pamrih.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Her Love Boils Bathwater” merupakan film Jepang rilisan tahun 2016 yang menceritakan drama keluarga dengan cerita yang sebenarnya sederhana. Akan tetapi, film ini menjadi sangat menarik karena ceritanya yang mengharukan dikemas dengan sangat baik oleh sang sutradara Ryota Nakano. Film ini kembali diperbincangkan ketika menjadi salah satu film yang bisa ditonton dalam Japanese Film Festival Online 2022.

Her Love Boils Bathwater

Cerita keluarga yang rumit dan menyentuh

Film ini menceritakan tentang seorang single mother bernama Futaba Sachino (diperankan oleh Rie Miyazawa) yang memiliki seorang anak semata wayang bernama Azumi Sachino (diperankan oleh Hana Sugisaki), mereka hidup berdua setelah ditinggal sang suami Kazuhiro Sachino (Joe Odagiri) yang kabur karena memiliki anak dari perempuan lain.

Permasalahan ini membuat Kazuhiro terpaksa meninggalkan keluarganya. Walaupun pada akhirnya kemalangan juga menimpa Kazuhiro karena ia bernasib serupa, ditinggalkan oleh perempuan tersebut dan berakhir menjadi single father untuk anaknya.

Kehidupan harmonis Futaba dan Azumi kemudian dihadang badai ketika Futaba mengetahui bahwa dirinya divonis terkena penyakit dan memiliki harapan hidup hanya beberapa bulan saja. Di tengah kegentingan tersebut Futaba mencari Kazuhiro semata-mata untuk mengajaknya kembali dan mendapatkan keutuhan keluarga, sehingga ketika suatu saat Ia meninggal dunia, setidaknya Azumi akan memiliki seorang ayah. Setelah kembali bersama dengan Kazuhiro, Futaba akhirnya membuka kembali bisnis peninggalan keluarganya yaitu sebuah pemandian air panas.

Kemudian cerita berputar pada kehidupan rumah tangga Fukaba dan Kazuhiro dengan kedua anaknya, mereka mencoba hidup dengan normal sampai saatnya tiba untuk berpisah dengan Futaba. Perjalanan perpisahan dengan Futaba ternyata menjadi drama yang sangat menyentuh bagi keluarga mereka dan tentu saja akan sampai pada perasaan kita sebagai penonton.

Her Love Boils Bathwater

Membingkai detail pergerakan visual dan menyulamnya menjadi tema yang utuh

Sebagai drama keluarga yang menawarkan keharuan “Her Love Boils Bathwater” bisa dibilang memiliki alur yang sangat rapat, nyaris tidak ada plot hole sepanjang durasi 2 jam 5 menit.

Adegan demi adegan yang disusun sepanjang alur film terasa mampu membingkai cerita yang coba disampaikan. Semua pergerakan visual dan detail-detail kecil dalam film ini terasa seperti memiliki alasan yang jelas mengapa harus ada. Bahkan adegan-adegan random dalam film ini ternyata memiliki makna yang lebih dalam daripada kelihatanya.

Pembentukan karakter yang melebihi harapan

Penokohan yang ada dalam “Her Love Boils Bathwater” dibuat sedemikian baik dan kelewat sempurna. Seperti tema yang diusung, setiap karakter dalam film ini sedikit banyak memiliki permasalahan keluarga atau family issue-nya masing-masing. Tetapi dalam perkembangan karakternya mereka memiliki konflik dan cara mencari jalan keluarnya sendiri-sendiri. Mereka merupakan orang-orang yang memiliki nasib ditinggalkan oleh orang-orang yang seharusnya berada sangat dekat.

Karakter Futaba sendiri merupakan sosok seorang ibu yang sempurna, ia merupakan perempuan mandiri, tegas, dan ideal sebagai seorang ibu. Tetapi, ternyata Futaba memiliki nilai yang lebih dari itu, dia merupakan seorang ibu yang bisa dibilang kelewat sempurna karena bisa mencintai dengan begitu dalam apa-apa yang sebenarnya bukan menjadi bagian dari tugasnya.

Karakter major lain seperti Azumi yang diceritakan sebagai anak yang pemalu dan penakut terasa sempurna dengan porsinya. Begitupun karakter Kazuhiro yang terasa seperti menyebalkan diawal, akan tetapi alasan dibalik semua itu bisa membuat kita menganggapnya wajar.

Bahkan karakter bernama Ayuko Katase (diperankan oleh Aoi Ito), seorang gadis kecil pendiam yang merupakan anak dari Kazuhiro, Ia berhasil membawakan karakter anak sembilan tahun yang polos namun bisa begitu hidup dengan porsi dialognya yang dibuat mendalam.

Jika bisa dibilang, kekurangan dari film ini adalah karakter-karakternya yang kelewat sempurna. Love hate relationship dengan karakter Ayuko yang terlalu dewasa jika dibandingkan dengan umurnya, atau kebaikan hati dan cinta Fukaba yang sepertinya selalu meluap-luap kepada siapa saja.

https://www.youtube.com/watch?v=NF-avxd5SWY&ab_channel=JapanFoundationLondon

Kepingan adegan penyusun plot twist yang hampir tidak disadari penonton

Ketika menonton “Her Love Boils Bathwater” tanpa disadari kita seperti menyusun teka-teki. Misalnya, kemampuan Azumi dalam bahas isyarat, ternyata Fukaba mengajari Azumi bahasa isyarat adalah untuk sesuatu yang lebih besar dari apa yang dibayangkan oleh kita semua. Atau ketika pada setiap tanggal 25 April mereka dikirimi paket kepiting laba-laba, Fukaba selalu meminta Azumi untuk mengirim surat tanda terimakasih kepada penerimanya.

Siapakah pengirim kepiting laba-laba? Bagaimanakah kehidupan Fukaba sebelum menjadi seorang ibu? Di akhir cerita kita akan mendapatkan plot twist yang sungguh diluar dugaan. Maka jangan lewatkan kepingan-kepingan adegan yang memang telah sengaja disebar oleh sutradara sebagai pecahan yang mesti disulam.

Film yang di garap oleh Ryota Nakano ini mendapatkan banyak penghargaan, seperti 26th Japanese Movie Critics Awards dalam kategori Best Picture juga 41st Hochi Film Award dalam kategori Best Picture. Selain itu “Her Love Boils Bathwater” merupakan film yang mewakili Jepang 90th Academy Awards (Piala Oscars) di kategori Best Foreign Language

Secara keseluruhan “Her Love Boils Bathwater” merupakan salah satu film yang sangat layak ditonton pada pagelaran Japanese Film Festival Online 2022. Film drama keluarga yang secara harapan bisa dinikmati dengan tenang karena menyuguhkan cerita keluarga yang bisa dianggap sedernana.

Sederhata tetapi membuat kita jatuh pada ujung kesedihan yang mendalam seperti analogi judulnya. Kita akan merasakan cinta yang mendidih dan meletup-letup dari Fukaba dan akan selalu merasakan kehangatanya seperti sedang berendam dalam kolam pemandian air panas milik keluarga mereka.

12.12: The Day 12.12: The Day

12.12: The Day Review – Kudeta Militer dan Periode Tergelap Korea Selatan

Film

Look Back Review Look Back Review

Look Back Review: Nostalgia & Tragedi

Film

Conclave review Conclave review

Conclave Review – Drama Intrik di Balik Pemilihan Paus

Film

We Live in Time We Live in Time

We Live in Time Review: Perjuangan Pasangan Melawan Kanker & Waktu

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect