Dekade terakhir ini trend fashion semakin berkembang, begitu juga dengan trend gaya rambut. Selama ini memiliki rambut indah menjadi impian wanita, namun kini impian tersebut juga semakin dilirik oleh para pria. Menjamurnya barbershop di beberapa kota khususnya Jakarta menandai era keemasan trend rambut pria. Hari demi hari model potongan rambut mulai bervariasi dan tak jarang membentuk sebuah karya seni. Semua itu tak lepas dari kelihaian tangan seorang barber.
Henoch Sitompul, seorang celebrity barber sekaligus founder Pancos Barbershop berbagi kisahnya ketika memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan di sebuah perusahaan tambang dan asuransi demi menggeluti sebuah profesi yang dilandaskan sebuah passion.
Menurutnya profesi barber di Indonesia masih sangat kurang dihargai. Hal ini yang membuatnya sempat ditentang oleh keluarga saat memutuskan menjadi seorang barber. Mengharuskannya membiayai hidup istri dan anak-anaknya, membuat Henoch menjadi bimbang. Dukungan dari istri akhirnya ia dapatkan. Di tahun 2013, ia memulai bisnisnya dari door to door hingga membuka barbershop sendiri dengan hanya bermodalkan garasi rumahnya. Hasil potongan Henoch semakin diminati banyak orang.
Ambisi Henoch diwujudkan dengan studi-nya ke Amerika Serikat pada tahun 2014. Disana Henoch bertemu dengan salah satu celebrity barber ternama, Vince Garcia. Vince adalah barber langganan selebriti dunia papan atas, sebut saja Drake dan Tyrese. Sepulangnya dari negeri Paman Sam, Henoch Sitompul berusaha memberikan edukasi kepada para barber. Dan ia juga membuka kelas khusus yang diadakan tiap akhir bulan dengan peserta yang terbatas. Perlahan kredibilitas Henoch mulai diperhitungkan, hal ini dibarengi dengan meningkatnya tarif potong rambut dari awalnya hanya 40 ribu rupiah per kepala kini hingga bisa mencapai 1.5 juta rupiah.
“Seorang barber profesional harus punya analytics skill, communication, craftmanship dan empathy.”
Ia sempat berujar bahwa seorang barber dan tukang cukur adalah dua hal yang berbeda. Barber pada dasarnya mesti dibekali dengan pengetahuan sehingga dapat memberikan edukasi kepada konsumen. Tidak seperti tukang cukur pada umumnya, yang hanya sekedar memotong. “Memotong rambut tidak bisa sembarangan. “Sebelum memulai memangkas rambut, aku harus mengenal anatomi kepala, jenis rambut dan karakter konsumen aku” ujar Henoch. Bisa dibilang ini yang coba ditawarkan Henoch di dunia barber Indonesia. Selain itu, menurutnya tatanan rambut pria berpengaruh kepada tingkat kepercayaan diri seseorang.
Kesempatan berikutnya Henoch ditawarkan oleh salah satu stasiun TV lokal untuk menjadi juri pada ajang pencarian barber berbakat (The Cuts Indonesia). Henoch pun langsung menerima tawaran tersebut yang membuat reputasinya semakin diperhitungkan sebagai seorang celebrity/master barber.
Pancos Barbeshop yang ia buka di bilangan Kemang, hadir berbeda dari barbershop pada umumnya yang didesain minimalis ditambah pencahayaan putih terang dari lampu. Pada siang hari pencahayaan dibantu beberapa jendela yang menghasilkan pencahayaan maksimal. Henoch memasang tarif mulai dari 500 ribuan hingga 1,5 juta sekali potong, tergantung dari servis dan jenis potongan. Kini pelanggannya tidak lagi hanya dari kalangan biasa, pejabat sampai selebriti pun menjadi pelanggan Pancos.