Connect with us
Photo via nytimes.com

Film

Hamilton Review: Pertunjukan Broadway Yang Ditunggu-tunggu Akhirnya Tiba

Para pecinta teater musikal Broadway dapat menyaksikan kecemerlangan Hamilton dengan jelas di layar kaca.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Alexander Hamilton merupakan salah seorang bapak pendiri Amerika Serikat yang berperan besar dalam sistem keuangan negaranya. Namun tokoh bersejarah ini sangat jarang dibicarakan ataupun digaungkan namanya.

Hamilton menunjukkan segelintir kecerdasan dan suka duka dalam kehidupan sang jenius dengan jajaran pemain orang kulit berwarna (People of Color) dan gaya musikal hip hop R&B. Teater musikal broadway ini sangat terkenal pada tahun 2015, bahkan untuk menontonnya saja, para penonton harus berlomba mengikuti lotere untuk mendapatkan karcisnya. 5 tahun kemudian, Disney+ akhirnya merilis rekaman resmi dari penampilan bersejarah ini.

Hamilton Review

Photo by Evan Agostini/Invision/AP

Berkisah tentang perjalanan hidup Alexander Hamilton dari seorang anak yatim piatu hingga menjadi orang paling berpengaruh terhadap politik Amerika Serikat di awal masa berdirinya. Disuguhkan melalui musik hiphop R&B yang membuat penonton tercengang dengan permainan katanya, Hamilton menjadi musikal Broadway paling bersejarah dengan keragaman pemain yang memberikan angin sejuk di tengah kurangnya representasi orang kulit hitam dan orang kulit berwarna lainnya di dunia hiburan.

Lin Manuel Miranda patut dipuji atas karyanya yang revolusioner atas penokohan para pendiri Amerika Serikat oleh orang kulit berwarna dan pengisahan yang dilancarkan menggunakan musik R&B yang khas sebagai musik orang kulit hitam. Lirik dan musik yang ia buat begitu tajam dan penuh dengan kritik terhadap kekuasaan Kerajaan Inggris di atas Amerika Serikat pada saat tersebut.

Bukan hanya itu, Lin Manuel Miranda tidak ragu untuk mengkritik fakta historis bahwa para pendiri Amerika Serikat juga menjajah orang kulit hitam dan bahkan memiliki budak kulit hitam di perkebunan mereka masing-masing. Keberaniannya dalam memberikan panggung untuk para orang kulit berwarna sekaligus mengkritik permasalahan rasial dan sentimen negatif terhadap imigran patut diacungi jempol.

Hamilton

Photo via rollingstone.com/

Koreografer Andy Blankenbuehler juga menciptakan pergerakan di atas panggung yang tidak ada celah. Koreografi masing-masing pemain dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menggambarkan kegentingan perang, acara pesta yang mengharukan, hingga menciptakan koreografi Schuyler Bersaudari yang sangat ikonik. Ditambah dengan arahan panggung dari Thomas Kail, perputaran panggung dan pemain Hamilton sungguh menakjubkan untuk dilihat. Bagai air yang mengalir, permainan panggung musikal satu ini berlangsung sangat lancar dan menyegarkan.

Sebelum Hamilton akhirnya ditayangkan di Disney+ sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa banyak penggemar musikal Broadway yang mencari rekaman bajakan Hamilton di internet karena tidak dapat menyaksikannya langsung. Bahkan dari tangkapan kamera buram yang hanya mengambil satu sudut pandang saja, Hamilton sudah sangat mengagumkan untuk disaksikan. Sekarang, para penggemarnya akan semakin dimanjakan dengan pengambilan gambar yang jauh lebih jelas dan penangkapan koreografi serta arahan panggung yang terlihat jauh lebih mengagumkan dengan gambar yang jernih.

(Warning: spoiler)

Para jajaran pemain Hamilton juga patut diacungi jempol. Bukan hanya Lin Manuel Miranda, berperan sebagai Hamilton, yang mampu menggaet hati penonton. Phillipa Soo, pemeran Eliza, akan menyayat hati melalui perannya sebagai istri dan ibu yang penuh kasih dan kesabaran. Kemudian ada Renée Elise Goldsberry yang mampu membuat para penonton berjingkrak sambil mengikuti rap-nya di lagi Satisfied. Daveed Diggs, yang berperan sebagai Lafayette dan Thomas Jefferson juga langsung naik daun sejak penampilannya dalam pertunjukan Broadway satu ini. Secara keseluruhan, seluruh pemain dalam musikal ini sangat tepat dan lengkap tanpa cela sedikit pun.

Meski sempat dikritik oleh beberapa pihak karena menggunakan orang kulit hitam untuk memerankan tokoh pendiri Amerika Serikat yang pernah memiliki budak kulit hitam, Hamilton tetap menjadi titik terang untuk representasi para aktor dan aktris non-kulit putih di ranah Broadway.

Dengan dirilisnya rekaman resmi Hamilton berbentuk film di Disney+, nilai anti-rasisme dan keberagaman yang ada di dalamnya juga akan tersebar semakin luas. Bukan hanya membangkitkan suara Alexander Hamilton yang jarang digaungkan sebelumnya, film Broadway satu ini juga berusaha untuk memberikan suara kepada orang kulit hitam dan keturunan etnis minoritas lainnya yang jarang berada di bawah sorotan lampu.

Dengan kisah yang penuh dengan kebaikan, ketulusan, suka dan duka, pertentangan dan perlombaan, Hamilton adalah perjalanan (hampir) 3 jam yang tidak akan dilupakan oleh sejarah.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect