Kata “Gypsy” pasti sudah tidak lagi asing di telinga kita. Bila menoleh kebelakang, sejarah Gypsy yang terkenal berpakaian nyentrik ini adalah imigran asal India yang sempat mendapatkan perlakuan diskriminasi di Eropa saat itu. Sekarang, Gypsy telah berkembang menjadi lifestyle. Yang paling mudah dikenali adalah pakaian mereka yang nyentrik, sama seperti Gypsy jaman dahulu.
Di Bali, festival bertajuk “Gypsy Land Art and Music Festival” yang digelar tangal 13-14 Juli 2019 kemarin, berlangsung spektakuler. Bertempat di sebuah lahan kosong di garis pantai 66 (Double Six), Seminyak, dalam dua hari festival ini dihadiri hampir 10 ribu pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Festival ini bisa dibilang berskala internasional. Bahkan kalo secara prosentase, jumlah pengunjung mancanegara lebih banyak dari orang lokal.
Uniknya, Gypsy Land kali ini terinspirasi dari dua sisi kehidupan manusia yakni baik dan buruk. Sisi ini pula yang membuat dua panggung music DJ terpolar menjadi dua, sisi ‘baik” dinamakan Wonderland dengan tema Alice in Wonderland, dan sisi “buruk” dinamakan Badland dengan tema Mad Max. Tentunya bisa kita bayangkan bagaimana uniknya kostum dari kedua film kenamaan tersebut, begitu pula para pengunjung festival ini berpakaian. Ada yang berpakaian bak peri di negeri dongeng, glitter dan face painting hingga yang sangar dan menyeramkan seperti Rictus Erectus di film Mad Max.
Di Wonderland kita disuguhi nuansa penuh warna, seperti negeri impian, dan para peri. Sedangkan di Badland warna merah mendominasi area ini dengan nuansa dunia post-apocalyptic. Sederetan nama DJ turut meramaikan festival ini, mulai dari David James, Carry Wallace and Gabby, Ramon Tapia, Fransesca Lombardo hingga ROYCDC.
Festival yang dibuka mulai pukul 3 sore hingga 3 pagi ini juga menyuguhkan arena skateboarding, bull riding, dunk tank, flying fox, arena tinju, hingga ferris wheel yang bisa kita nikmati sambil mendengarkan musik para DJ dari dua penjuru Wonderland dan Badland. Gypsy Land menggunakan system tiket gelang tangan dimana kita bisa deposit menggunakan system barcode scan. Deposit tersebut dapat digunakan untuk membeli minuman/makanan atau mengunjungi wahana-wahana yang tersedia.
Event ini adalah salah satu festival musik internasional terbaik yang ada di bali hingga saat ini. Semoga kedepannya dapat memberikan lineup musisi yang lebih berwarna dan berkualitas serta dresscode dan dekorasi yang lebih menarik secara visual.