Clairo merupakan salah satu musisi yang meraih kepopuleran melalui YouTube. Sempat viral dengan video “Pretty Girl” pada tahun 2017, dimana ia tampil apa adanya di video klip pertamanya. Dengan wajah natural tanpa make up dan aksesoris seadanya, tampak seperti remaja pada umumnya yang sedang berkaraoke di kamar sendirian. Musik lo-fi yang diproduksi ia aransemen sendiri secara sederhana dan terdengar apa adanya.
Dari kamar tidur, sekarang Clairo sudah rekaman di studio musik profesional. Penyanyi asal Massachusetts, Amerika ini baru saja debut dengan studio album pertamanya yang bertajuk “Immunity”. Clairo mengerjakan album ini di bawah naungan Fader label dan bekerja sama dengan Rostam Batmanglij, salah satu member dari band indie rock, Vampire Weekend. “Immunity” terdiri dari 11 track dengan warna musik lo-fi pop, alternatif, dan indie pop dengan aransemen instrumen yang lebih kaya dan profesional. Clairo juga menunjukkan usah lebih dalam menulis lirik untuk setiap lagu dalam album debutnya ini.
Berbeda dengan image yang tampak pada video viralnya, “Pretty Girl”, Clairo tampil lebih dewasa dalam “Immunity”. Tidak meninggalkan pembawaannya yang sederhana dan musik yang jujur, ia tetap memberikan sentuhan pribadi dengan kemasan standar studio yang lebih komersial. Dibuka dengan track pertama berjudul “Alewife”. Judul tersebut diambil dari nama wilayah yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Massachusetts. Bercerita tentang Alexa, seorang teman yang telah menyelamatkan dirinya dari usaha bunuh diri. Lagu satu ini membuka album dengan musik yang lembut dan menenangkan. Nuansa lo-fi langsung terasa dari track pertama satu ini.
Clairo juga menulis lagu tentang pengalaman pribadinya melalui beberapa track lainnya seperti “Bags” dan “Sofia”. “Bags” sendiri merupakan track yang dipilih sebagai single pertama dalam album “Immunity”. Tahun lalu, Clairo telah mengungkapkan jati dirinya sebagai seorang bisexual. “Bags” mengandung lirik tentang pengalaman pertamanya jatuh cinta dengan seorang perempuan. Begitu pula track “Sofia” yang secara gamblang menyebutkan nama cinta pertama Clario.
“Softly” merupakan salah satu lagu dengan arasemen yang oenuh dengan beat dan kental akan nuansa lofi-pop dengan melodi gitar yang khas. Melalui lagu yang catchy ini, Clairo menyanyikan lirik tentang pernyataan cintanya pada Sofia, perempuan yang sama dalam track “Sofia”.
Beberapa track lainnya seperti “White Flag” dan “North” juga ditulis berdasarkan pengalaman pribadi Clairo namun dengan lirik yang lebih universal agar lebih relevan oleh para pendengar album ini. Kedua lagu tersebut memiliki tema yang serupa, yaitu tentang hubungan dengan mantan kekasih dan bagaimana cara kita merelakan apa yang telah terjadi dan berdamai dengan masa lalu.
“Feel Something” merupakan track dengan nuansa nostalgia dengan aransemen piano, beat drum, dan unsur electro yang atmospheric. Lagu ini memiliki lirik melankolis tentang merindukan hubungan yang telah berlalu.
Setelah puas menyanyikan lagu cinta dan mengungangkap jati dirinya, Clairo juga menceritakan perjuangan melawan arthritis dalam track “Sinking”. Melalui lagu tersebut, ia mendeskripsikan rasa sakit fisik yang ia rasakan secara puitis. Dilanjutkan dengan track terakhir “I Wouldn’t Ask You” yang masih satu tema dengan lagu “Sinking”. Diawali dengan denting piano dan choir anak-anak yang tenang, lagu ini bercerita tentang pacar laki-laki Clairo yang sempat merawatnya saat dirinya sedang terapi di rumah sakit karya penyakitnya.
Dengan begini, “Immunity” dibuka dengan lagu sebagai tanda terima kasihnya kepada seorang sahabat yang menyelamatkannya. Kemudian ditutup dengan ungkapan terima kasih kepada seorang kekasih yang merawatkanya selama terapi.
“Immunity” merupakan album debut Clairo yang mengandung luka, cinta, sakit, dan rasa bersyukur yang dirangkai menjadi satu karya musik sentimental dan artistik.
