Connect with us
chief of staff season 2
Chief of Staff

TV

Chief of Staff Season 2 Review

Jang Tae Jun telah menjadi seorang anggota dewan.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Chief of Staff season 1 telah meninggalkan kita dengan napas tertahan. Tak hanya episode terakhir yang mengejutkan tetapi juga pilihan Jang Tae Jun yang tidak populer. Ia memilih untuk kembali menjadi kaki tangan Song setelah sempat memberontak. Lalu, bagaimana dengan season 2-nya? Akankah kita dibuat terpaku juga? Nampaknya tim produksi tak mau membiarkan para fans terlalu lama menunggu. Season 2 dirilis hanya selang beberapa bulan setelah season 1.

Posisi sutradara masih dipegang oleh Kwak Jung Han begitu pula posisi penulis skenario diduduki oleh Lee Da Il. Namun ada perbedaan cerita di sini. Tae Jun dan Kang Sun Young telah berpisah. Kang sangat kecewa ketika akhirnya Tae Jun memilih cara tak pantas untuk menjadi anggota dewan. Karena itulah ketika menjalankan trik-trik liciknya, Tae Jun mencoba tak lagi melibatkan Kang. Ia bersandar pada bantuan kepala staffnya, Hye Won. Sementara itu kepala staff Kang yang telah meninggal digantikan dengan Lee Ji Eun yang gila kerja.

Do Kyung yang dulunya menjadi anak magang di kantor anggota dewan Song telah berpindah haluan dan bekerja pada Kang. Sementara itu Song telah menjadi Menteri Kehakiman. Ia masih diikuti oleh tangan kanannya yang licik, Won Sik. Namun Song berniat menjegal Tae Jun dengan tangan kanannya yang baru yaitu Kyung Cheol. Kita akan melihatnya muncul berhadapan dengan Tae Jun di episode kedua.

Season 2 bisa dibilang berjalan lebih cepat. Bila pada season 1 kita diberikan waktu perlahan-lahan untuk menyelami cara berpikir Tae Jun dan intriknya dalam politik, kini semua dijabarkan secara lugas sejak episode pertama. Kita akan melihat Tae Jun yang lebih menaruh kepercayaan terhadap Hye Won. Di sisi lain Kang tidak memiliki hubungan seerat itu dengan Ji Eun karena sikapnya yang begitu pesimis. Ji Eun nampak berupaya mencari celah untuk melihat kebusukan Tae Jun karena tak tahu bagaimana hubungannya dengan sang bos.

Season ini pun masih membuat kita sulit berpaling dari televisi. Selain adegan-adegan yang mengejutkan dan dibiarkan menggantung hingga bikin penasaran, sutrada dan penulis skenario nampaknya mencoba membuat Tae Jun menerima karma. Meski ia memiliki tujuan baik, cara-cara kotor yang ia pilih mulai berbalik untuk menghukumnya. Sebenarnya ini menarik karena rasanya tak adil bila Tae Jun terus berhasil untuk menghindari masalah. Persepsi kita masih dipermainkan untuk menimbang-nimbang apakah Tae Jun protagonis atau antagonis? Bisakah kita memaklumi tindakannya bila ia benar-benar gambaran wakil rakyat kita?

Namun demikian sepertinya harus ada hal baru yang mau ditunjukkan oleh Chief of Staff bila ingin tetap memukau penonton. Bila intrik yang dilakukan Tae Jun memiliki pola terbaca seperti season sebelumnya maka season ini akan berujung pada kegagalan karena mudah ditebak. Di sisi lain akan sangat menarik bila Kang mendapat porsi yang sama untuk menampilkan keahliannya bermain intrik politik. Menjadikannya hanya sebagai pasangan Tae Jun tentu turut melanggengkan stigma terhadap tokoh perempuan dalam politik. Season ini harus memberikan gebrakan.

Di luar itu kehadiran dua tokoh baru mungkin akan memberikan kesegaran bagi plot. Harapannya kedua tokoh ini tak hanya bermain baik-jahat tetapi juga menambahkan aspek lain. Tak manusiawi rasanya bila kehidupan yang ditampilkan dalam Chief of Staff hanya dunia politik semata. Tidak mungkin kan para politikus ini bekerja tanpa memiliki masalah keluarga? Misalnya soal duit haram yang diterima atau mengapa mereka bisa berkawan dan bermusuhan dalam waktu singkat.

Hazbin Hotel Hazbin Hotel

Hazbin Hotel Review: Balada Hotel di Neraka

TV

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Connect