Perkembangan internet memang sangat berdampak pada cara manusia berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Tidak bisa dipungkiri, setiap ponsel pintar anda pasti memiliki minimal satu aplikasi sosial media. Kita dapat melihat fenomena ini sebagai suatu hal yang positif tetapi ada sisi negatif yang juga dibawa dari perkembangan social media. Salah satu yang paling jelas adalah dibalik bertumbuhnya relasi manusia di social media timbul kerenggangan hubungan manusia di dunia nyata. Black Mirror mengangkat topik yang begitu dekat ini lewat episode kedua musim kelima yang berjudul “The Smithereens.”
Episode ini memulai cerita dari prespektif karakter utama Chris GIllhaney yang diperankan oleh aktor berbakat Andrew Scott. Chris Gillhaney adalah seorang pengemudi angkutan online yang selalu menunggu pelanggan di depan sebuah perusahaan aplikasi social media bernama Smithereens. Tidak ada impresi buruk yang penonton rasakan pada karakter Chris di beberapa menit awal episode ini. Baru pada adegan berikutnya penonton mendapat informasi bahwa Chris adalah salah satu anggota dari sebuah ‘support group.’ Dari kehadiran Chris pada support group tersebut penonton sedikit mendapatkan petunjuk bahwa ada rahasia atau masa lalu kelam yang disembunyikan Chris. Episode ini dimulai dengan cukup lamban, cerita baru mulai menaikkan tempo ketika Chris bertemu dengan Jaden salah seorang pekerja di Smithereens.
Sama seperti penumpang sebelumnya, Chris bertanya apakah Jaden merupakan salah satu pekerja di Smithereens. Setelah mendapatkan konfirmasi bahwa Jaden adalah pekerja di Smithereens, Chris diam-diam membawa Jaden ke suatu tempat terpencil lalu mengancam Jaden dengan sebuah pistol. Penonton mendadak diperlihatkan sisi lain dari karakter Chris yang sangat temperamental. Rasa frustasi Chris juga muncul ketika ia mengetahui bahwa Jaden bukanlah pekerja yang memiliki posisi tinggi di Smithereens tetapi hanya sebagai seorang anak magang. Penonton mulai mendapatkan informasi mengenai tujuan Chris tetapi masih dibuat bingung pada motivasi aksinya. Lewat Jaden, Chris berusaha menghubungi salah satu petinggi dari aplikasi Smithereens, Billy Bauer.
Chris menukar mobil lalu membawa Jaden sebagai sandera sekaligus alat untuk berbicara dengan Billy Bauer. Penyanderaan yang dilakukan Chris terhadap Jaden tidak berjalan dengan mulus. Beberapa polisi memulai pengejaran terhadap Chris setelah tidak sengaja melihat Jaden yang terikat dibelakang mobil Chris. Terpojok karena kejaran polisi, laju mobil Chris akhirnya terhenti ketika ia terjebak di sebuah padang rumput. Proses penyanderaan Chris terhadap Jaden adalah konflik utama di episode ini. Para polisi berusaha menyelamatkan nyawa Jaden sedangkan Chris berusaha mendapatkan kesempatan berbicara dengan Billy Bauer.
Dari penyanderaan ini kita sedikit diperlihatkan sisi kelam dari social media yang ‘melanggar’ privasi dari penggunanya. Para petinggi di Smithereens dapat mendengar percakapan Chris dan Jaden lewat aplikasi Smithereens yang ada di ponsel Chris. Hal ini bisa dibilang sangat relatable dengan dunia nyata apalagi pernah terdengar beberapa isu atau konspirasi bahwa Google atau Facebook dapat mendengar aktivitas para penggunanya. Mengangkat bahaya dari kemajuan teknologi sebetulnya bukanlah hal asing bagi serial Black Mirror tetapi episode ini terasa sangat dekat serta begitu relatable menggambarkan aktivitas manusia di social media. Dua remaja yang menjadi penonton proses penyanderaan Jaden juga menjadi gambaran jelas bagaimana reaksi masyarakat modern yang selalu berbagi segala hal lewat sosial media. Kedua remaja menjadi narasumber yang memberikan update serta gambaran proses penyanderaan lewat aplikasi social media ‘Smithereens’ untuk konsumsi publik. Fitur ‘story’ yang muncul di berbagai aplikasi sosial media memang menjadi sebuah fenomena unik. Para pengguna social media berlomba berbagi kehidupan mereka demi mendapatkan respon dari hal yang sebetulnya tidak perlu dibagikan. Charlie Brooks yang kembali menjadi penulis utama serial Black Mirror berhasil mengangkat topik ini dengan begitu sederhana yaitu lewat prespektif dua remaja yang melihat proses penyanderaan.
Setelah penyanderaan panjang yang sekilas terlihat tidak ada ujungnya, penonton akhirnya mendapat kesempatan untuk melihat karakter Billy Bauer. Sekilas karakter Billy Bauer terlihat sebagai sosok kuat yang menjadi pemimpin dari Smithereens. Namun kenyataannya Billy sebetulnya sudah kehilangan kekuasaan atas perusahaan miliknya sendiri. Percakapan antara Chris dan Billy membuat motivasi dari Chris menjadi jelas. Beberapa tahun yang lalu, Chris kehilangan istrinya karena menjadi korban sebuah kecelakaan. Bagi orang umum kecelakaan yang merenggut nyawa istri Chris sepenuhnya merupakan kesalahan pengemudi lain yang berkendara sambil dipengaruhi minuman keras. Tanpa diketahui orang banyak Chris menyimpan rahasia kelam bahwa ia merupakan penyebab dari kecelakaan tersebut.
Pada malam tragis tersebut, Chris mengecek ponselnya sebentar ketika mengemudi setelah mendengar bunyi notifikasi dari aplikasi Smithereens. Momen ketika Chris mengecek ponselnya tersebut adalah penyebab kecelakaan tragis yang merenggut nyawa istrinya. Setelah kecelakaan tersebut Chris hidup dengan rasa bersalah serta kemarahan terhadap aplikasi Smithereens. Bahkan hal ini yang menjadi motivasi serta obsesi kemarahan Chris yang memicu penyanderaan Jaden. Chris ingin berbicara langsung dengan Billy Bauer pembuat aplikasi Smithereens untuk mengungkapkan kemarahan, rasa bersalah serta menyalahkan Billy terhadap dampak negative Smithereens aplikasi buatannya. Melihat banyak orang yang menjadi pecandu social media serta terobsesi pada notifikasi episode ini terasa begitu realistis menjadi cermin kehidupan manusia sekarang. Banyak orang yang tergantung pada social media bahkan seakan kehilangan kehidupan ketika tidak mendapatkan sinyal atau jaringan internet. ‘The Smithereens’ juga menjadi gambaran serta menjadi pengingat bahwa berkendara sambil mengoperasikan telepon genggam sangat berbahaya bahkan bisa merenggut nyawa.
Ending dari episode ini juga tidak kalah menarik, Chris yang telah mengungkapkan kemarahannya kepada Billy berusaha mengakhiri hidupnya sendiri. Billy berusaha mencegah Chris namun segala upayanya jauh dari kata berhasil. Jaden yang telah mendengar kisah dari Chris juga menjadi iba seakan terkena ‘Stockholm Syndrome.’ Jaden berusaha merebut pistol yang digunakan Chris demi mencegah Chris mengakhiri hidupnya. Diluar mobil polisi terlihat panik karena tidak mengetahui apa yang sedang terjadi didalam mobil. Terdengar suara tembakan keras yang menjadi open ending dimana penonton berspekulasi terhadap akhir episode ini. Apakah polisi menembak Chris? Apakah Chris berhasil mengakhiri hidupnya? Atau Jaden berhasil merebut senjata apa Chris?
Episode diakhiri dengan montage dimana berbagai orang mendengar notifikasi dari update penyanderaan yang dilakukan Chris terhadap Jaden lewat aplikasi Smithereens. Berbagai orang terlihat berhenti sejenak untuk melihat notifikasi lalu melanjutkan kegiatan atau aktivitas mereka masing-masing. Ending yang diberikan episode ini menjadi gambaran ironi bagaimana sebuah trauma atau kejadian yang begitu mengerikan di dunia nyata hanya menjadi ‘notifikasi’ yang numpang lewat bagi orang lain. The Smithereens secara luar biasa sukses memperlihatkan bagaimana kengerian relasi antara manusia dengan social media. Lebih miris lagi hal pertama yang banyak penonton lakukan setelah menonton episode ini adalah mencari jawaban di internet atau memberikan respon di social media.
‘The Smithereens’ sukses mengangkat sebuah topik yang begitu dekat dan menjadi gambaran ketergantungan manusia terhadap social media sekarang ini. Aktor berbakat Andrew Scott yang dikenal lewat perannya sebagai Moriarty di serial ‘Sherlock Holmes’ berhasil memberikan peforma akting luar biasa yang tidak bisa digantikan. Charlie Brooks kembali sukses memberikan sebuah pembelajaran bagi para ‘pecandu’ social media. Tidak terlalu melakukan eksplorasi pada teknologi seperti episode Black Mirror pada umumnya ‘The Smithereens’ tidak bisa diremehkan karena berhasil memberikan dampak yang tidak kalah kuat.
Season 5 Reviews