Sutradara Sriram Raghavan tidak hanya mendulang kesuksesan secara materi atas Andhadhun. Pada gelaran Critics’ Choice Awards, Andhadhun (2018) meraih predikat film terbaik, sutradara terbaik, dan skenario terbaik. Andhadhun juga meraih rating yang tinggi. Hampir seluruh aspek dalam film ini kuat termasuk jajaran aktor dan aktrisnya. Inilah film yang sebenarnya memiliki plot tidak masuk akal dan terus mengecoh penonton bahkan hingga ending.
Kisah dimulai dengan Akash yang hidup dengan mencari nafkah sebagai seorang pianis. Ia memutuskan untuk hidup dengan berpura-pura buta. Pianis yang buta tentu saja adalah suatu hal yang unik sekaligus luar biasa. Dari keputusannya itu ia mendapatkan keuntungan seperti empati maupun uang tip yang lebih besar. Orang-orang juga dengan senang hati menolongnya karena ia dianggap memiliki kekurangan.
Atas kondisi pura-pura buta itulah Akash mendapatkan kontrak sebagai pianis di Franco. Ia mendapatkannya setelah tak sengaja ditabrak oleh Sophie, putri pemilik Franco. Sophie yang cantik dan berkepribadian menarik ini membuat Akash tak tahan untuk memandanginya. Ia memutuskan berhenti memakai lensa kontak yang membuat matanya seakan-akan putih. Pekerjaannya di Franco itulah yang membuatnya dipertemukan dengan Pramod Sinha.
Pramod adalah mantan aktor kenamaan India yang kini beralih menjadi pengusaha. Pramod hidup sangat makmur dengan istri yang jauh lebih muda yaitu Simi. Ia memiliki putri yaitu Daani yang tak bisa menerima kehadiran ibu tiri. Lalu Pramod mengundang Akash untuk menyelenggarakan konser pribadi di rumahnya dalam rangka merayakan ulang tahun pernikahan. Namun ia merahasiakan hal tersebut dari Simi dan mengaku akan melakukan perjalanan bisnis di hari itu.
Simi memanfaatkan ketiadaan Pramod di rumah untuk mengundang Manohar, seorang polisi yang menjadi selingkuhannya. Ketika Simi dan Manohar selesai berhubungan sex, Pramod pulang dan memergoki mereka. Kepulangan Pramod membuat ia terbunuh. Saat itulah peran vital Akash dimulai. Ia berusaha keras memertahankan kondisi pura-pura butanya karena telah menjadi saksi dari pembunuhan sekaligus pembuangan mayat dalam koper. Akash tetap bermain piano meski di depan matanya ia melihat mayat tergeletak.
Sampai sini, kita akan melihat Andhadhun sebagai sebuah film kriminal biasa. Namun setelah itu Hemanth Rao sang penulis naskah menunjukkan taringnya dalam mempermainkan penonton. Kita tidak saja dibuat terkaget-kaget karena twist yang muncul berlapis-lapis. Pada paruh akhir film pun tokoh-tokoh baru bermunculan dan anehnya tidak merusak plot sama sekali. Plot film tetap rapi dari awal sampai akhir. Padahal jalan cerita sudah bercabang hingga tidak masuk akal.
Inilah kekuatan dari penulisan skenario Hemanth Rao. Ia mampu membuat sesuatu yang tidak masuk akal menjadi bisa diterima pikiran. Akash yang pura-pura buta dibuat menjadi buta. Belum lagi Akash tertimpa sial karena organnya mau diambil dokter untuk dijual ke pasar gelap. Murli dan Sakku yang awalnya sudah simpati dan mau menolong malah berkhianat. Para tokoh kunci hingga di bagian akhir film membuat rencananya sendiri-sendiri dan mengkhianati satu sama lain.
Untungnya lagi skenario yang unik dan penyutradaraan yang baik ini didukung aktor dan aktris hebat. Para pemeran pendukungnya pun mampu berakting dengan baik. Akash sebagai pemeran utama sudah berhasil akting sesuai dengan porsinya. Simi sebagai antagonis di sini tak mampu kita benci. Meski sangat menyebalkan, ialah yang menjadi hiburan. Suatu ketika ia menangis karena kematian suaminya, di saat lain ia tampil innocent dengan pura-pura telah tidur bersama Akash.
Peran lain yang tentu saja terasa seperti kebetulan tapi mampu diterima penonton sebagai hal logis adalah peran anak kecil sebagai tetangga Akash. Ialah yang membuktikan Akash pura-pura buta. Namun di hari itu juga ia terkejut karena Akash menjadi buta. Tokoh anak ini adalah salah satu penyegar lain dalam Andhadhun.
Tips untuk menikmati Andhadhun adalah menontonnya dengan fokus hingga film ini benar-benar tamat. Jangan sampai ada scene yang terlewat. Tujuannya adalah agar kita mampu mencerna tiap twist yang ada sehingga tidak salah mengartikan ending dari film. Inilah film kriminal yang justru tidak membuat kita terpaku dengan jantung berdegup. Film ini sangat menghibur dan terasa lucu meski tidak bergenre komedi.