Menonton sitcom animasi dewasa barat bisa menjadi sumber hiburan komedi sarkas dan satire yang menggelitik. Kepopuleran hiburan niche ini telah terbukti dengan kesuksesan judul ikonik seperti “The Simpson”, “Rick and Morty”, “Bojack Horseman”, dan masih banyak lagi. Bagi kita yang sedang suntuk dan bosan dengan sitcom yang biasa-biasa saja, ada banyak sitcom quirky yang tersedia di berbagai platform streaming.
Beberapa sitcom animasi seperti yang telah disebutkan kerap memiliki setting yang terlalu quirky dan kelewatan nyentrik. Berikut ini rekomendasi sitcom animasi dewasa dengan konsep yang masih muda untuk disimak. Durasinya yang tidak sampai 30 menit per episode juga bisa jadi buat kita yang sibuk.
Season dari judul-judul berikut juga belum banyak untuk di-binge. Mulai dari kisah keluarga alien yang membenci manusia hingga ilmuwan muda anti-sosial yang bekerja di institusi pengendalian teori konspirasi.
Solar Opposites
Setelah planet Shlorp hancur karena asteroid, Korvo dan Yumyulack berhasil melarikan diri dengan pesawat luar angkasa mereka dan terdampar di planet Bumi. Korvo berpendapat bahwa planet Bumi adalah planet yang payah dan Ia bertekad untuk memperbaiki pesawat mereka untuk meninggalkan Bumi. Bertolak belakang dengan rekannya, Yumyulack, Ia menikmati gaya hidup manusia yang kaya dengan budaya pop seru. Sementara dua ‘replika’ muda dan ‘peliharaan’ mereka juga menemukan hal-hal menarik untuk dilakukan di Bumi.
Bagi penggemar “Rick & Morty”, “Solar Opposites” bisa jadi sitcom animasi dewasa yang tak kalah menghibur. Bagi kita yang tidak terlalu menyukai crossover antara luar angkasa dan kehidupan di Bumi yang overwhelming, sitcom satu ini hanya berlatar di Bumi.
“Solar Opposites” memiliki dua karakter utama yang merepresentasikan dua sisi dalam diri kita sebagai manusia. Tak jarang kita melihat manusia lain lebih rendah dari kita dan membenci eksistensi dunia. Namun, hal tersebut juga tak menghalangi kita untuk menikmati tawaran duniawi yang hanya tersedia di planet ini. “Solar opposites” terdiri dari dua season yang bisa kita binge di Disney+ Hotstar.
Inside Job
Reagan Ridley adalah seorang ilmuwan cerdas namun anti-sosial dan memiliki sindrom asperger. Mengikuti jejak sang ayah, Ia bekerja di Cognito, Inc, sebuah institusi rahasia yang menjaga teori konspirasi tetap menjadi teori di kalangan masyarakat awam. Mulai dari sekte manusia reptil para selebritis dan figur publik, kebenaran illuminati, hingga fakta dari misi pendaratan di Bulan.
“Inside Job” diciptakan oleh Shion Takeuchi bersama Alex Hirsch, yang sebelumnya menciptakan “Gravity Falls”. Membuat sitcom animasi ini bisa dikatakan sebagai versi dewasa dari kartun anak tersebut. Karena pada dasarnya, “Gravity Falls’ juga mengangkat tema tentang legenda dan mitos yang diragukan oleh manusia awam. Gaya komedinya terasa cukup serupa, hanya lebih berani dan vulgar untuk segmentasi penonton yang lebih dewasa. Terdiri dari 10 episode saja, “Inside Job” memiliki indikasi untuk kembali dengan season kedua di Netflix.
Inside Job Review: Keseruan Bekerja di Institusi Pengendali Teori Konspirasi
The Midnight Gospel
“The Midnight Gospel” merupakan perpaduan antara animasi visual dengan narasi dengan konsep podcast. Jika dinikmati bersamaan bisa terlihat sangat mengalihkan perhatian, namun “The Midnight Gospel” memiliki topik pembicaraan yang sayang jika kita lewatkan. Duncan Trussell merupakan kreator dari animasi ini, bersama Pendleton Ward yang mengisi ilustrasi dan animasi (sebelumnya creator dari Adventure Time).
Duncan juga menjadi pengisi suara dari Clancy sebagai space caster. Setiap wawancara yang ditampilkan dalam setiap episode memiliki berbagai topik menarik berdasarkan wawancara asli Duncan dengan berbagai tokoh dengan intelektual tinggi dan berwawasan luas. Mulai Dr. Drew, Anne Lamott, Damien Echols, dan masih banyak lagi. Clancy kerap mengangkat topik seputar kehidupan, kepercayaan, hingga bagaimana mempersiapkan diri untuk kematian. “The Midnight Gospel” merupakan salah satu animasi dewasa terbaik di Netflix.
The Midnight Gospel Review: Podcast Luar Angkasa Bersama Clancy Gilroy
Tuca & Bertie
Jangan teralihkan dengan wujud karakter dalam sitcom satu ini, “Tuca & Bertie” memuat konten cerita yang dekat dengan perjuangan manusia di usia 30-an. Konsepnya kurang lebih cukup serupa dengan animasi Jepang, “Aggretsuko”. Tuca adalah seekor burung yang percaya diri dan bebas, sementara Bertie lebih muda merasa cemas meski memiliki memimpi. Keduanya tinggal di apartemen yang sama di Bird Town.
“Tuca & Bertie” lebih dari sekadar sitcom yang menghibur dengan komedi khas barat, serial ini mengangkat banyak topik tentang adulthood. Terutama untuk kita yang merupakan wanita di awal 30-an yang sedang meniti karir di kota besar.
Tuca & Bertie Review: Ekspresi Ketakutan Wanita melalui Komedi Surrealis yang Berani
Close Enough
Dari studio dan creator yang sama dengan “Regular Show”, “Close Enough” merupakan sitcom animasi dewasa dengan latar yang lebih sederhana. Josh dan Emily adalah seorang suami istri yang bersama mengalami berbagai problematika transisi dari akhir 20-an menuju usia 30 tahun. Ditambah dengan tanggung jawab membesarkan anak perempuan mereka, Candice yang berusia 6 tahun.
“Close Enough” menampilkan topik cerita yang lebih dekat dengan problematika pasangan muda di kehidupan nyata. Keunikan situasi ditambahkan dengan skenario Josh dan Emily yang berbagi tempat tinggal dengan teman mereka. Pasangan yang sudah bercerai, Alex dan Bridgette. Meski dengan latar yang terlihat normal, tetap ada sentuhan quirky diselipkan dalam skenario setiap episodenya. “Close Enough” bisa di-streaming di Netflix.
