Connect with us
before trilogy
Columbia Pictures

Film

Trilogi “Before”: Pesan akan Pentingnya Komunikasi

Percakapan demi percakapan dalam trilogi ini memaksa kita memaknai kembali terminologi romantis.

Tidak banyak film yang mencoba serealistis mungkin dalam menyajikan berbagai adegan dan dialog. Before Sunrise (1994), Before Sunset (2005), dan Before Midnight (2013) besutan Richard Linklater adalah sedikit diantaranya. Before Sunrise sebagai film awal dari trilogi ini sebenanya dilatarbelakangi dari kisah nyata Linklater sendiri yang bertemu dan menghabiskan banyak waktu bercengkrama dengan seorang perempuan. Tapi kemudian, mereka berpisah dan tidak pernah bertemu lagi.

Trilogi “Before” dibintangi oleh Jesse (Ethan Hawke) dan Celine (Julie Delpy). Keduanya juga terlibat dalam penulisan naskah dalam Before Sunset bersama dengan Linklater dan Kim Krizan. Mungkin memang, ini menjadi salah satu faktor yang membuat mereka nampak sangat menyatu dengan peran masing-masing.

Before Trilogy

Before Trilogy

Di dalam film ini, Vienna, Paris, hingga Yunani adalah latar tempat yang nyaris berlalu dengan biasa-biasa saja. Hal yang membesarkan ketiganya justru adalah dialog-dialog realistis yang dibangun oleh Jesse dan Celine. Dialog yang menjadi kekuatan pada film ini menciptakan relasi yang seimbang antara dua karakter yang cerdas ini.

Dalam Before Sunrise misalnya, percakapan hangat tentang hidup, keluarga, dan diri mereka masing-masing berhasil membuat Jesse merasa cocok dan ingin lebih lama berbincang tentang banyak hal bersama Celine. Jesse pun melakukan negosiasi, berharap sebelum pukul 09.30 esok pagi, ia bisa melewati waktunya di Vienna bersama dengan Celine. Dan ya, Celine yang seharusnya baru akan turun di Paris pun menyanggupi. Ia turun dan menjelajahi Vienna bersama Jesse.

“I guess when you’re young, you just believe there will be many people with whom you connect with. And later in life, you realize it only happens a few times.” – Celine

Setelah membincangkan banyak hal, baru setelah turun dari kereta, Celine bertanya “What’s your name?”. Lewat pertanyaan ini, kita bisa membayangkan kemungkinan lain bahwa jika Celine tidak turun dari kereta, percakapan akan berakhir begitu saja tanpa tahu nama masing-masing. Tapi untung saja tidak, mereka pun melanjutkan perjalanan dengan berbagai percakapan tentang emosi personal, pengalaman masa lalu, musik, feminisme, seni, agama, hingga pada keputusan rencana akan bertemu lagi enam bulan kemudian. Tanggal 16 Desember di jalur Sembilan, pukul 6 malam adalah kesepakatan mereka. Tentu saja, ini tidak terjadi.

Sekuel berikutnya, “Before Sunset” dan “Before Midnight” juga meletakkan komunikasi sebagai medium untuk melanggengkan relasi humanis antara dua orang. Setelah berpisah di Vienna, Celine dan Jose baru bertemu di Paris sembilan setelahnya (Before Sunset). Seolah mengulang momen pertemuan pertama kali, mereka berjalan menyusuri kota Paris dengan perbincangan tentang lingkungan, kehidupan di Amerika hingga bermuara pada penyesalaan dan kerelaan atas pilihan hidup mereka saat ini. Singkat cerita, setelah 18 tahun sejak bertemu pertama kali, keduanya memilih untuk hidup bersama (Before Midnight). Di sekuel ketiga inilah konflik khas rumah tangga seringkali muncul.

Merawat Percakapan dalam Hubungan

Trilogi ini menampilkan percakapan dalam level yang berbeda di setiap sekuelnya. Jika di Before Sunrise yang ditampilkan adalah semangat ala anak muda mendominasi percakapan, maka di Before Sunset cara pikir yang jauh lebih realistis akan kehidupan masing-masing lebih menonjol. Hingga di Before Midnight, kita disajikan dialog yang justru mencoba untuk menampilkan kembali potongan tentang kehidupan rumah tangga yang tidak akan selalu berjalan dengan mulus. Dalam hal ini, sekuel demi sekuel tumbuh dengan perbincangan yang semakin rumit.

Percakapan demi percakapan memaksa kita memaknai kembali terminologi romantis, sekaligus mengafirmasi kepercayaan kita atas cinta. Keromantisan mereka justru terus terlihat dalam setiap humor yang “eksklusif”, kekaguman atas cara pikir masing-masing, sudut pandang yang menemui titik tengah, bahkan pada perdebatan yang tidak berujung.

Meski memang dalam kurun waktu 18 tahun, hubungan mereka bergerak menjadi jauh lebih rumit. Berujung dengan konflik di dalam rumah tangga, keduanya menunjukkan bahwa hubungan mereka justru bisa tumbuh dari konflik itu. Sejak awal bertemu hingga hidup bersama, Celine dan Jesse bersepakat bahwa keintiman dalam berkomunikasilah yang menyatukan mereka.

Akhirnya, Trilogi “Before” adalah rekomendasi tontonan wajib. Bukan hanya karena sisi romantis yang mereka tonjolkan dengan narasi yang berbeda, namun dialog-dialog hangat yang mereka hidupkan seakan memberi pesan bahwa komunikasi itu mudah, namun juga bisa menjadi sulit dalam waktu yang bersamaan.

The Zone of Interest The Zone of Interest

The Zone of Interest: Penjelasan, Pesan, dan Kisah Nyata di Balik Film

Film

The Outfit The Outfit

The Outfit Review: Drama Gangster Klasik Berlokasi di Satu Tempat Penuh Misteri

Film

The Taste of Things The Taste of Things

The Taste of Things: Kuliner Prancis & Period Drama Romantis

Film

King Richard Review King Richard Review

10 Film Biopik Inspiratif & Memotivasi

Cultura Lists

Connect