Connect with us
the king netflix review
Netflix

Film

The King Review: Perang Pada Masa King Henry V

Kerajaan Inggris pada masa pemerintahan King Henry V.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Drama historis memang memiliki fanbase-nya sendiri. Oleh karena itu, film bertema historis selalu hadir di setiap tahunnya. Kali ini, drama bertema histrorical yang diproduksi oleh Netflix mengisahkan tentang Kerajaan Inggris dengan konflik pelik di dalamnya.

Film ini digarap oleh sutradara David Michod, dengan skenario yang dibuat oleh David Michod dan Joel Edgerton. Film ini merupakan adaptasi dari beberapa drama karya William Shakespeare dan digadang-gadang cerita ini diambil dari kisah nyata saat itu. Namun, film ini pun cukup mendapat sorotan dari penonton karena ceritanya yang dinilai jauh berbeda dengan kisah aslinya. Film ini diperankan oleh Timothée Chalamet, Joel Edgerton, Sean Harris, Lily-Rose Depp, Robert Pattinson, serta Ben Mendelsohn.

The King menceritakan tentang kerajaan Inggris pada masa pemerintahan King Henry V, yang kala itu mendapat pertentangan dari keluarganya sendiri saat terjadi perang melawan Skotlandia. Keponakan King Henry, Harry Percy menyalahkan Raja karena tidak ingin menawar tawanan Inggris yang ditahan Skotlandia. Namun sebaliknya ia ingin tawanan Skotlandia segera diserahkan padanya. Kejadian tersebut memicu perseteruan antara King Henry dengan Harry Percy yang hingga terjadilah perang antar saudara.

Dengan kondisi yang tidak sehat, King Henry menyuruh anak keduanya, Thomas untuk memimpin pertempuran, sedangkan anak tertuanya, Hal (Timothee Chalamet), tidak dilibatkan karena Hal sudah lama tidak tinggal di istana. Ia tinggal bersama prajurit veteran, Falstaff (Joel Edgerton) karena Hal tidak setuju dengan sistem pemerintahan ayahnya. Ketika Hal dipanggil sebelum pertempuran, ia memaksa adiknya untuk tidak bertempur sampai akhirnya Hal harus datang ke medan perang dan menyarankan untuk berperang secara laki-laki tanpa prajurit. Hal dan Harry pun mulai berkelahi hingga akhirnya Hal membunuh Harry.

Jelas hal itu memicu kemarahan Thomas karena menghancurkan seluruh taktik yang telah dibuatnya. Hal pun menjadi tidak tenang karenanya. Suatu malam, ia dipanggil oleh anggota kerajaan,Gascoigne, untuk bertemu ayahnya karena ayahnya sedang sekarat, Hal menolak karena masih ada Thomas, namun nyatanya Thomas telah tiada setelah pertempuran antara Hal dan Harry. Oleh karena itu, Hal dinobatkan sebagai raja. Hal berusaha menjadi raja yang bijaksana, ia pun beberapa kali tidak menyetujui keputusan pemerintahan.

Masa masa abad ke 15 memang merupakan masa ketika terjadi perebutan kekuasaan dan wilayah, sehingga perang tak bisa dihindarkan. Film ini menyajikan peperangan yang sangat apik, disertai dengan taktik brilian yang membuat film terasa sangat menarik. Pengambilan gambar yang baik, membuat atmosfer perang begitu terasa.

Drama ini pun mampu membangun kemarahan dengan kompleks dengan konflik yang berlapis. Kemunculan Robert Pattinson di film ini memang membuat pangling, ia bisa berakting dengan jenaka namun juga bisa memperlihatkan sisi menyebalkan. Timothee Chalamet sendiri bermain dengan sangat baik, wajahnya yang merautkan kebingungan tetapi dalam waktu bersamaan harus bisa menjadi seorang pemimpin yang diandalkan.

Secara keseluruhan drama ini sama seperti tipikal drama historis lainnya, peperangan epik dan tebasan pedang namun dengan sisipan twist ending yang akan membuat tercengang.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect