Beranggapan mengenai cricket salah satu olahraga antara dua tim dengan masing-masing tim terdiri 11 pemain. Perpaduan ini dibagi 6 batsman dan 5 bowler. Secara jelasnya, tim pertama sebagai tim pemukul bola berusaha mencetak angka dengan berlari keliling sebanyak mungkin. Pihak tim lain berusaha untuk menangkap bola agar membatasi nilai yang dilakukan oleh tim pemukul, dengan itu kedua tim terus bertukar posisi setelah menyelesaikan perbabak. Cukup rumit dan berbeda dengan olahraga lainnya terutama pada spesifikasi peraturannya.
Menilik sejarah cricket sendiri, olahraga ini sebelumnya terkenal di tiga negara yaitu Inggris, India dan Pakistan. Dulunya disebut stoolball. Namun, berjalan pada abad ke-17 bangsawan Inggris menjadikan olahraga ini sebagai olahraga yang dapat dimainkan sampai sekarang sehingga permainan kriket pun sudah mulai dikenal di beberapa negara salah satunya di Indonesia. Bahkan ajang piala dunia cricket pun sering diikuti oleh beberapa negara di belahan dunia.
Cricket juga mempunyai turnamen terbesar di dunia, yaitu ICC Cricket World Cup dan T20 World Cup. Sedangkan liga cricket terbesar di dunia adalah IPL (Indian Premier League). Bagi penggemar cricket, selain bisa menyaksikan pertandingannya taruhan cricket legal di India, dilansir dari Windia.
Nama cricket juga memberikan pengaruh besar terutama dalam dunia perfilman. Pengenalan cricket secara langsung diperkenalkan kepada jutaan orang dan menjadikan olahraga ini layak dijadikan film baik dari segi drama maupun dokumenter. Berikut jajaran film terbaik mengenai olahraga cricket.
Sachin – A Billion Dreams (2017)
Seorang atlet cricket mempunyai banyak cerita hidupnya mengenai perjuangan sejak berusia 16 tahun. Menyajikan sisi kehidupannya yang harmonis dengan orang tua, keluarga kecilnya dan juga pelatihnya. Kesuksesan sebagai atlet cricket membuat ia menjadi bintang olahraga yang terkenal dengan sifat positifnya.
M.S Dhoni – The Untold Story (2016)
Singkat cerita film ini menyampaikan mengenai the man you know, the journey you don’t belajar mengenai hidupnya yang tidak diragukan dengan kesuksesannya menjadi kapten di India. Meskipun menghadapi masa sulit dalam hidup. Namun, dia tetap tenang dan berproses dengan cara yang cukup luar biasa. Itulah mengapa tidak diragukan lagi perjalanannya terutama pada adegan terakhir di final piala dunia 2011.
Million Dollar Arm (2014)
Salah satu agen olahraga ternama J.B Bernstein diperankan oleh Jon Hamm berkunjung ke India mencari pemain bagi perusahaannya. Sedikit konvensional dan emosional namun pemeran pemain pendukung memberikan penampilan bagus di film ini. Diangkat dari kisah nyata, garapan film ini secara penuh dipegang oleh Walt Disney dan disutradarai oleh Craig Gillespie.
Ferrari Ki Sawaari (2012)
Sebuah keluarga yang harmonis dikaruniai anak laki-laki bernama Kayo yang terobsesi dengan olahraga kriket. Kayo mempunyai impian sedari kecil untuk pergi ke Lord’s Cricket Ground bermain bersama idolanya, Sachin Tendulkar. Karena faktor ekonomi yang tidak memadai membuat ayahnya melakukan tindakan buruk dengan mencuri mobil Ferrari berwarna merah.
Fire in Babylon (2010)
Film dokumenter Inggris yang mempunyai sejarah dominasi India Barat atas kriket internasional pada 1970-an dan 1980-an dan bobot simbolis yang dibawa timnya di era pasca-kolonial. Cerita lebih menyoroti terhadap pentingnya menjaga kekokohan tim akan perbedaan dari orang-orang yang secara politik dan sosial berjalan di saat 20 tahunnya masa apartheid berakhir.
Victory (2009)
Bercerita mengenai kehidupan Vijay Shekhawatyang yang bermimpi untuk terlibat bermain kriket di tim nasional India. Tak hanya itu ayahnya pun secara penuh merintihkan harapan terhadap putranya. Namun, adanya setelah tercapainya menimbulkan permasalahan dengan ketenaran yang dihadapi.
Hansie (2008)
Disutradarai oleh Regardt van den Bergh, film ini didasarkan kisah nyata dari pengalaman Hansie Cronje atas larangan hidup dari permainan kriket akibat kejatuhannya setelah terlibat bandar taruhan India, pengakuannya menyebabkan guncangan pada komunitas olahraga internasional. Era pengaturan pertandingan yang buruk pun ditampilkan dalam film yang membuat perjalanan ‘Hansie’ memberikan wawasan bagaimana Afrika Selatan membutuhkan seorang ‘Hansie’ untuk bangkit menuju era baru pasca apartheid.
Wondrous Oblivion (2003)
Disutradarai dan ditulis oleh Paul Morrison, Wondrous Oblivion menceritakan hubungan persahabatan antara seorang pemuda imigran Yahudi Eropa dan tetangga sebelah keluarganya, sebuah keluarga India Barat. Berlatar di London Selatan pada 1960. Hubungan Daniel dan tetangganya Dennis yang sangat gemar pada kriket. Film ini sekaligus mengangkat masalah ras, persahabatan dan romansa.
Film ini memenangkan penghargaan di Festival Film Yahudi Boston pada tahun 2004 dan Festival Film Giffoni pada tahun 2003.
Lagaan (2001)
Sebagai penulis dan sutradara Ashutosh Gowariker mengemas ‘Lagaan’ dengan kisah penduduk disebuah desa kecil di Victoria, India yang mencoba untuk memperjuangkan hidup dan mempertaruhkan masa depan mereka pada permainan kriket melawan penguasa Inggris yang kejam.
