Quantcast
Presence Review: Pendekatan Unik Dari Sudut Pandang Hantu - Cultura
Connect with us

Film

Presence Review: Pendekatan Unik Dari Sudut Pandang Hantu

Eksperimen sinematik yang berhasil, memberikan pengalaman horor yang segar dan menggugah.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Presence (2024) adalah film terbaru karya sutradara Steven Soderbergh yang menawarkan pendekatan unik dalam genre horor. Mengisahkan keluarga yang pindah ke rumah baru di pinggiran kota, mereka segera menyadari bahwa mereka tidak sendirian.

Film ini menonjol dengan penggunaan perspektif kamera yang mewakili pandangan hantu, memberikan pengalaman sinematik yang berbeda dan imersif. Hampir sama dengan ‘In a Violent Nature’.

Keluarga yang terdiri dari Rebecca (Lucy Liu), Chris (Chris Sullivan), dan dua anak remaja mereka, Chloe (Callina Liang) dan Tyler (Eddy Maday), membeli rumah baru yang tampak ideal. Namun, segera setelah pindah, mereka mulai mengalami kejadian-kejadian aneh yang menunjukkan kehadiran makhluk halus.

Fokus utama cerita adalah pada Chloe, yang sedang berduka atas kematian sahabatnya, Nadia. Kesedihan Chloe membuatnya lebih rentan terhadap pengaruh supranatural, dan hantu di rumah tersebut tampaknya memiliki ketertarikan khusus padanya. Tema film ini mengeksplorasi dinamika keluarga, kesedihan, dan bagaimana trauma dapat membuka pintu bagi kekuatan tak terlihat.

Naskah yang ditulis oleh David Koepp berhasil menggabungkan elemen horor klasik dengan pendekatan naratif yang segar. Dialog antar karakter terasa alami dan membantu membangun ketegangan secara bertahap. Meskipun plotnya mungkin terdengar familiar, eksekusi dan perspektif unik yang ditawarkan membuat cerita ini tetap menarik untuk diikuti.

Soderbergh, yang juga bertindak sebagai sinematografer dengan nama samaran Peter Andrews, menggunakan teknik pengambilan gambar dari sudut pandang hantu sepanjang film. Pendekatan ini membuat penonton merasakan kehadiran hantu secara langsung, seolah-olah menjadi bagian dari cerita.

Penggunaan lensa ultra wide-angle menambah kesan distorsi dan ketidaknyamanan, sesuai dengan suasana horor yang dibangun. Desain produksi yang detail dan atmosferik mendukung narasi dengan efektif, menjadikan rumah tersebut karakter tersendiri dalam cerita.

Penampilan para aktor dalam film ini patut diapresiasi. Lucy Liu sebagai Rebecca menampilkan sosok ibu yang tegas namun penuh kasih sayang. Chris Sullivan sebagai Chris memberikan keseimbangan dengan perannya sebagai ayah yang lebih santai namun protektif. Namun, sorotan utama jatuh pada Callina Liang sebagai Chloe. Ia berhasil menggambarkan remaja yang rapuh dan sedang berduka, membuat penonton bersimpati terhadap perjuangannya menghadapi kehilangan dan gangguan supranatural.

‘Presence’ mendapatkan beragam ulasan dari kritikus. Beberapa memuji inovasi Soderbergh dalam menyajikan cerita horor dari sudut pandang hantu, menyebutnya sebagai karya terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, ada juga yang merasa bahwa meskipun secara visual menarik, film ini kurang memberikan kedalaman dramatis yang memadai.

Terlepas dari itu, film ini dianggap sebagai misteri yang baik dan layak untuk ditonton lebih dari sekali untuk menangkap detail-detail tersembunyi.

‘Presence’ adalah film horor yang menawarkan perspektif baru dalam penceritaan, dengan sinematografi yang inovatif dan akting yang solid. Meskipun plotnya mungkin terasa familiar bagi beberapa penonton, eksekusi dan pendekatan unik membuatnya tetap menarik. Bagi penggemar genre horor yang mencari sesuatu yang berbeda, film ini layak untuk disimak.

den of thieves 2: pantera den of thieves 2: pantera

Den of Thieves 2: Pantera Review

Film

Mufasa: The Lion King Review Mufasa: The Lion King Review

Mufasa: The Lion King Review – Asal-Usul Mufasa dalam Visual Spektakuler yang Kurang Menggigit

Film

Oscar 2025 Nominations: Snubs and Surprises

Entertainment

Nosferatu 2024 Nosferatu 2024

Nosferatu Review: Kisah Klasik Vampir yang Dibalut Visual Gotik Modern

Film

Advertisement Drip Bag Coffee
Connect