Connect with us
Tidak sulit untuk mengabadikan momen seru sebuah konser atau gigs.

Mendokumentasikan Gigs dengan Alat Seadanya

Tidak sulit untuk mengabadikan momen seru sebuah konser atau gigs.

Nonton konser atau gigs secara live hanya ingatan semata selama periode isolasi ini. Untungnya kekosongan itu selalu dipenuhi dengan banyaknya acara virtual yang seru.

Pastinya di masa depan, kebiasaan untuk menikmati pertunjukan musik dari kenyamanan rumah sendiri melalui layar akan menjadi sesuatu yang dinormalisasi. Memang tidak ada yang mengalahkan serunya nonton gigs secara langsung, tapi dengan perkembangan teknologi yang pesat dan perubahan perilaku orang-orang selama masa ini, kebiasaan mendokumentasi acara musik secara digital akan menjadi norma baru.

Tidak sulit untuk mengabadikan momen seru sebuah konser atau gigs. Jangan kecil hati kalau di sesi browsing kita, sejumlah media online besar atau filmmaker independen menghasilkan karya yang masif menggunakan alat dengan kelas profesional. Karena sejujurnya, gear bukanlah segalanya.

Terkadang keterbatasan dalam akses alat berat dokumentasi bisa menjadi pemantik kreativitas yang diperlukan untuk menghasilkan karya yang keren. Lihat saja selama satu tahun ini, banyak sekali konten dokumentasi yang dilakukan dengan limitasi jarak dan alat. Bisa menggunakan rekaman video smartphone, atau rekaman audio seadanya. Karena intinya tidak selalu kualitas dan kejernihan mediumnya, yang penting adalah bagaimana kita bisa menangkap emosi atau suasana yang menguasai ruang tersebut.

Dokumentasi yang mudah dilakukan tidak hanya terpaku pada satu medium. Mau dengan fotografi, video, ataupun rekaman audio, semuanya bisa dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Kita tidak harus jadi seorang kameramen yang menempel di depan panggung dan menyorot personil musik favorit untuk menghasilkan video yang bagus. Semuanya tergantung kepada pemahaman kita terhadap detail-detail penting dalam ruang tersebut.

Menggunakan smartphone dengan smart

Pasti bukan pertama kali kita melihat video rekaman gigs atau konser yang videonya goyang-goyang dan suaranya pecah. Cenderung rekaman seperti ini adalah karya seseorang yang merekam pertunjukan tersebut hanya dengan mengacungkan smartphonenya ke atas. Memang cara ini tidak salah, apalagi kalau kita memang jenis orang yang lebih living in the moment, dibandingkan orang yang memang niat mendokumentasikan.

Di zaman sekarang kamera dalam smartphone sudah canggih sekali. Paling penting bagaimana kita niat mendokumentasikan konser atau gigs ini. Kalau kita mau fokus kepada para performer, tentu kita harus niat datang lebih awal untuk memposisikan diri di tempat yang jarak pandangnya mencakupi seluruh panggung. Gunakan smartphone lebih dari sebatas merekam video mentah saja, mungkin ambil beberapa cuplikan yang menarik lalu edit dengan aplikasi editing video.

Perhatikan suara

Suara pecah merupakan salah satu kesalahan paling sering kita temui dalam dokumentasi konser atau gigs yang dilakukan seadanya. Seperti poin di atas, rahasianya adalah posisi. Dimana kita memposisikan diri untuk merekam audio acara tersebut sangat berpengaruh pada hasil akhir rekaman tersebut.

Semua orang tentu mau berdiri paling depan kalau lagi nonton konser atau gigs. Paling dekat dengan performer memang paling seru. Tapi terkadang kalau terlalu dekat kita tidak bisa menikmati suara paling maksimal yang dihasilkan sound system acara tersebut. Kenapa? Karena biasanya pada sebuah pertunjukan ada titik pertemuan suara antara semua speaker yang memberikan pengalaman mendengar konser atau gigs ini. Jadi kalau mau merekam suara dengan baik, coba carilah posisi tersebut.

Foto saja lebih dari cukup

Terkadang memang susah merekam sebuah video di tengah kericuhan pertunjukan musik. Jadi sebenarnya kalau situasinya tidak memungkinkan, jangan dipaksa. Karena foto saja sudah menangkap emosi dan suasana konser atau gigs. Untungnya juga lebih mudah untuk dilakukan. Kita tidak perlu diam di satu posisi agar tidak ketinggalan footage.

Kamera yang digunakan tidak jadi masalah. Mau kamera DSLR level profesional dengan lensa tele yang canggih, kamera film 35mm yang disposable, atau sebatas kamera smartphone saja bisa menghasilkan karya yang mantap. Karena kuncinya adalah hasil jepretan yang bisa menangkap momen berharga.

Ambience ruangan memberikan cerita lebih

Panggung bukan satu-satunya objek menarik dalam sebuah konser atau gigs. Karakter-karakter para personil, tata letak ruang, dan karya dekorasi lainnya merupakan bagian penting dari experience sebuah konser. Jadi jangan terpaku hanya untuk mendokumentasi acara tersebut dalam satu perspektif.

Perhatian ruang dan nikmati pengalaman sensorik yang kita dapatkan dalam konser atau gigs tersebut. Karena bukan hanya musik yang menjadi suguhan dari para event organizer.

Sekian tips-tips kecil yang bisa kita resapi selama konser masih bersifat virtual. Karena menonton konser tidak hanya pengalaman sensorik secara fisik dalam ruang. Banyak sekali elemen lain yang dapat dinikmati oleh banyak orang kalau kita bisa mengabadikannya dengan baik. Karena beda dari konser atau gigs fisik yang selesai jika rundown-nya kelar, sebuah dokumentasi pertunjukan yang baik bisa hidup selamanya di dunia virtual.

Penasaran dengan serunya perkembangan panggung virtual? Rasakan experience dunia virtual 3D yang penuh dengan karya di sini.

LabRana Menyalakan Lagi Tren Fotografi Analog LabRana Menyalakan Lagi Tren Fotografi Analog

LabRana Menyalakan Lagi Tren Fotografi Analog

Art

ruang rupa ruang rupa

ruangrupa: Pelopor Perkembangan Seni dan Kultur Kreatif

Art

Eugene Panji Paviliun 9 Eugene Panji Paviliun 9

Melting Pot Segala Jenis Komunitas Kreatif di Paviliun 9

Culture

Formula Paten Zodiac Padukan Kultur Klub dan Fashion Formula Paten Zodiac Padukan Kultur Klub dan Fashion

Formula Paten Zodiac Padukan Kultur Klub dan Fashion

Lifestyle

Connect