Lee Ji Eun atau lebih akrab disapa IU adalah penyanyi, penulis lagu, dan aktris populer Korea Selatan. Dibalik kesuksesannya di industri hiburan, IU juga dikenal sebagai selebriti dermawan yang suka beramal dan selalu memberikan hadiah kepada para staffnya. Tidak heran jika IU dijuluki “Nation’s Sweetheart” di negaranya.
Dibalik kesibukannya sebagai seorang publik figur, dalam beberapa kesempatan di acara “Hyori’s Homestay” IU kedapatan sedang mengisi waktunya dengan membaca buku. Ternyata IU adalah seorang kutu buku. Ia terbiasa membaca dari kecil, Ia pernah berujar “Orang tuaku tidak pernah memberi hukuman ketika aku melakukan hal yang salah, mereka memberikan aku buku tebal dan menyuruhku membacanya”. Berikut adalah beberapa rekomendasi buku bacaan IU yang pernah Ia bagikan dalam beberapa kesempatan.
IU | Wolajowoon
Fredrik Backman – A Man Called Ove
Novel ini menceritakan kisah Ove, seorang pria tua berusia 59 tahun di Swedia yang baru saja kehilangan istrinya. Karena kehilangan cinta, Ove merencanakan niatnya untuk bunuh diri, walaupun pada akhirnya selalu gagal karena beberapa hal konyol.
Premis cerita yang tampak sederhana disusun dengan plot yang begitu rumit dan menarik, disuguhkan melalui metafora tentang kebijaksanaan dan hal-hal filosofis. Cerita dalam novel ini juga dibumbui serangkaian kejadian-kejadian yang sengaja dibuat lucu. Terlepas dari kekonyolannya ada bingkai tangis dan perasaan yang memilukan dalam diri Ove. “A Man Call Ove” merupakan salah satu buku yang layak dibaca ulang.
Paulo Coelho – Brida
“Brida” menceritakan seorang gadis muda dan pencariannya akan pengetahuan. Brida merupakan seorang gadis muda yang sangat tertarik dengan sihir, petualangannya kemudian membawa Brida pada sesuatu yang lebih besar. Ia belajar banyak hal dari orang orang yang ditemuinya, mulai dari cara mengatasi ketakutan, mempercayai kebaikan yang ada di dunia, cara menari mengikuti alunan musik, dan cara berdoa kepada bulan.
Novel Brida dibuat sedmikian memikat dengan menggabungkan tema tentang kisah cinta, gairah, misteri, dan spiritualitas. Novel yang cukup bagus jika dibaca melalui perspektif spiritual. Tetapi, beberapa orang mungkin kurang cocok karena terlalu banyak referensi tentang Tuhan.
Fyodor Dostoyevsky – The Brother Karamazov
“The Brothers Karamazov” mengisahkan tentang misteri pembunuhan, ketegangan drama di persidangan, dan ekplorasi persaingan erotis dalam hubungan cinta yang melibatkan si jahat dan si sentimental. Dostoevsky menggambarkan seluruh kehidupan Rusia, dari mulai perjuangan sosial dan spiritual, masa keemasan dan titik balik tragis budaya Rusia.
Buku ini sangat menarik untuk dibaca karena berisi sajian lengkap, mewakili dan melestarikan banyak suara, humor, dan modernitas. Menjadi salah satu karya terakhir Dostoevsky yang pantas meraih banyak penghargaan.
Herman Hesse – Demian
Buku “Demian” karya Herman Hesse ini berbicara tentang “saat kita membenci seseorang, apa yang kita benci sebenarnya ada dalam diri kita sendiri”. Secara jujur, buku ini mengingatkan bahwa apapun yang tidak dekat dengan diri kita, tentu tidak dapat menggairahkan kita. Secara keseluruhan “Demian” adalah metafora tentang pencarian diri sendiri.
Buku yang cocok dibaca ketika sedang merasa dunia menjauh, membaca “Demian” adalah salah satu cara memproses kepingan-kepingan hidup dan ideologi diri. Direkomendasikan untuk dibaca dengan suasana hati yang tenang.
Jonas Jonasson – The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared
Judul buku ini menarik karena sangat panjang, tetapi berisi rangkuman keseluruhan tubuh cerita yang ingin disampaikan. Kisahnya berlatar belakang kehidupan Allan Karlsson di Swedia. Dalam perayaan kelahiran yang ke seratus Ia memulai petualangan dengan memanjat keluar jendela dan mengalami kejadian-kejadian konyol dan berakhir pada masalah-masalah yang lucu tetapi dipenuhi karakter-karakter yang sangat kaya.
Dalam buku ini, Jonas Jonasson mengajak kita tertawa dengan situasi yang dialami Allan dan teman-temanya. Sejauh ini, “The 100-Year-Old Man Who Climbed Out the Window and Disappeared” merupakan buku hiburan yang kaya akan makna tersembunyi. Buku yang bagus dan layak menjadi teman mengisi waktu luang.
Haruki Murakami – Hear the Wind Sing
“Hear the Wind Sing” merupakan karya novel pertama Haruki Murakami yang muncul di salah satu majalah sastra jepang yang paling berpengaruh. Menceritakan tentang seorang pria muda yang meminum banyak bir sedang berbincang dengan seorang wanita muda misterius yang baru saja Ia temui.
Buku ini memunculkan rasa kesedihan dan kesepian yang bersembunyi di balik eksterior dan dialog antar tokohnya. Kesedihan itu muncul begitu saja, dan saling terhubung satu sama lain. Buku yang begitu khas seperti karya-karya Haruki Murakami lainnya.
Virginia Woolf – Jacob’s Room
“Jacob’s Room” merupakan kisah tentang seorang pemuda sensitif bernama Jacob Flanders. Semua cerita tentang Yakub dikisahkan melalui sudut pandang orang-orang di sekitarnya, beberapa mengenal Yakub dengan baik, beberapa bahkan tidak mengenal sama sekali. Buku ini merangkum keberadaan Yakub melalui kesan orang lain.
“Jacob’s Room” membangun reputasi Virginia Woolf sebagai penulis yang sangat puitis dan simbolis, Ia bercerita tanpa menekankan plot atau tindakan, tetapi fokus pada ranah psikologis para karakternya. Sejauh ini, “Jacob’s Room” merupakan salah satu buku yang sangat layak dibaca.
Beberapa buku di atas adalah list bacaan yang pernah direkomendasikan oleh IU dalam beberapa kesempatan, secara keseluruhan merangkum karya-karya sastra dunia yang merubah pola pikir banyak orang. Selain berbakat ternyata IU juga pandai memilih bacaan-bacaan yang bagus. Sebagian karyanya bahkan terinspirasi dari buku-buku yang Ia baca.
