Henoch Sitompul berbagi kisahnya ketika memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan di sebuah perusahaan tambang dan asuransi demi menggeluti sebuah profesi yang dilandaskan sebuah passion.
Sang master barber yang juga founder Pancos Barbershop menekankan perlunya seseorang untuk bersiap menderita saat mengejar passion mereka. Sebuah ironi di mana passion merujuk pada perasaan seseorang yang sangat kuat pada sesuatu (beda dengan hobi). Saat kita menjalani, sekaligus mengejar passion akan sesuatu hampir pasti kita harus berkomitmen besar sekali, tidak jarang harus mengorbankan banyak hal. Sehingga tidak sedikit yang setuju, mengejar passion harus siap berkorban dan menderita.
Itu pula yang dialami Henoch saat mengawali kariernya sebagai barber. Dengan klaim sebagai barber termahal di Asia saat ini, memang bisa dilihat pendekatan yang dipilih Henoch untuk menjalani hidup sebagai barber cukup kompleks. Ada aspek historis dan seni di belakangnya. Dari aspek historis, dan mungkin tidak banyak yang tahu, seorang barber di masa lalu adalah pekerjaan yang sangat dihargai. Seorang raja biasanya punya seorang barber yang sangat ia percaya, sampai ia rela mengizinkan sang barber menyentuh dan mengacak-acak rambutnya. Dan saking percayanya, sebuah sesi potong rambut menjadi sesi yang begitu intim antara sang raja dan ahli grooming-nya ini. Bukan tidak mungkin, banyak rahasia pribadi dan topik-topik penting mereka bicarakan.
Sementara dari sudut pandang seni, kita harus sepakat, semua penata rambut (termasuk barber) adalah pekerja seni. Karena secara mendasar mereka menciptakan, dan menghasilkan sesuatu yang dapat ditimbang secara estetik. Kadang ekstravagan, kadang sederhana saja. Sesuai permintaan. Henoch mengatakan perasaan senang yang didapat klien dengan hasil pekerjaannya adalah apresiasi dari karya yang ia buat. Mencukur dan menata rambut klien dengan tepat, terlepas apakah permintaannya sesuai trend atau mereka meminta potongan yang sama dari waktu ke waktu, diharapkan meningkatkan kualitas penampilan seseorang. Siapa sangka, dengan memotong halus bagian kiri dan kanan rambut atas telinga ternyata meningkatkan kepercayaan diri seseorang?
Menciptakan karya yang melalui pertimbangan estetika, dikerjakan dengan passion dan pengetahuan, lalu mendapat respon emosional belum lagi hubungan sosial yang terjadi antara sang barber dan pelanggannya – it’s definitely an art. Karena itu, menurut Henoch lagi, pantas bila jasa dan karyanya dihargai dengan cukup tinggi. Dan ia tidak mengharapkan semua orang dapat memahami itu.
Artikel ini pertama kali tayang di Menstyle.co.id