“A Beautiful Mind” (2001) merupakan salah satu film yang tergolong klasik, namun masih relevan dan bermakna untuk ditonton saat ini. Bukan tanpa sebab, film ini memang telah berhasil membungkus dengan baik kisah salah satu pemikir paling berpengaruh dengan isu mental illness yang dideritanya.
Film biopik karya sutradara Ron Howard ini menceritakan tentang perjalanan hidup John Nash (Russel Crowe), salah satu matematikawan jenius yang berhasil meraih Nobel Prize pada tahun 1994. Namun, di samping keberhaslannya Ia memiliki kisah perjuangan panjang dalam melawan skizofrenia akut yang dideritanya.
Pada awal film, kita dikenalkan dengan John Nash muda yang masih menyelesaikan studi doktoral nya di Universitas Princeton. Ia digambarkan sebagai seseorang yang cerdas, namun anti-sosial. Ia lebih suka menyendiri dan sibuk memikirkan topik untuk tesisnya.
Salah satu aspek yang patut diapresiasi dari film ini adalah narasinya yang berhasil dibangun secara perlahan sehingga penonton nyaman mengikuti alurnya. Pada awalnya, kita sebagai penonton tidak akan menyadari bahwa John Nash memiliki kondisi mental, Ia hanya seorang akademisi yang obsesif dan kompetitif. Ini ditunjukan dalam adegan dialognya dengan teman sekamarnya, Charles (Paul Betanny), dan adegan lain saat Ia berhari-hari berdiam diri di perpustakaan kampus.
Namun, pada pertengahan film atmosfer penceritaan mulai berubah. Kita bakal dikejutkan dengan kenyataan bahwa John Nash menderita skizofrenia, dan banyak dari karakter dan adegan di awal film hanyalah halusinasi semata, termasuk Charles yang Ia anggap sebagai sahabatnya.
Pada proses pembuatannya, Ron Howard sebagai sang sutradara memang sengaja lebih memfokuskan pada kondisi emosional John Nash alih-alih menjelaskan teori Matematika temuannya. Howard ingin lebih menyoroti isu mental illness yang diidap John Nash sebagai salah seorang jenius pada masanya.
Dalam salah satu interviewnya, Howard mengatakan memang ingin menceritakan perjuangan John Nash serta istrinya, Alicia Nash (Jennifer Connely) sebagai keluarga yang setia mendampingi.
Akting Brilian Russel Crowe
Di film ini Russel Crowe benar-benar ditantang untuk memerankan karakter yang tidak biasa ia perankan. Russell Crowe yang sebelumnya mungkin lebih dikenal sering memerankan karakter-karakter maskulin, berhasil memerankan John Nash dengan sangat baik dalam film ini. Ia berhasil memerankan seorang akademisi jenius, kutu buku, anti-sosial, yang juga menderita skizofrenia.
Lawan mainnya, Jennifer Connelly yang berperan sebagai Alicia Nash juga memainkan perannya dengan sangat baik. Ia berhasil membawa emosi sebagai seorang istri dari penderita skizofrenia. Tidak heran ia memenangkan Academy Awards for Best Supporting Actress untuk perannya dalam film ini.
Film Penting tentang Mental Illness
Film ini dirilis pada tahun 2001, yang mana pada waktu itu dunia belum terlalu sadar akan pentingnya kondisi penyakit mental seseorang. Mungkin bagi yang belum tahu, skizofrenia sendiri adalah gangguan mental akut di mana penderitanya akan mengalami halusinasi dan delusi pada waktu tertentu.
“A Beautiful Mind” (2001), berhasil menciptakan kesadaran global tentang penyakit mental skizofrenia, yang sebelumnya masih dianggap remeh dan penderitanya seringkali dicap sebagai ‘orang gila’ oleh masyarakat sekitar. Film ini secara efektif menggarisbawahi berbagai isu tentang skizofrenia, termasuk apa yang terjadi dalam pikiran penderita.
Film ini, melalui kehidupan John Nash berhasil menginformasikan kepada penonton bahwa meski dalam kondisi mental seperti apapun, para penderitanya masih dapat berjuang mengatasinya.
Tidak heran pada tahun 2002, “A Beautiful Mind” berhasil memborong banyak piala Academy Awards, termasuk untuk kategori Best Picture dan Best Writing. Bahkan IMDb menjadikan film ini sebagai salah satu film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating penonton.