“Troll” merupakan film monster asal Norwegia yang sedang trending di Netflix dan disutradarai oleh Roar Uthaug. Ketika ledakan terjadi di area pegunungan Norwegia, monster kuno terbangun dan mengancam pemukiman warga di Oslo. Seorang ahli paleontologi, Nora (Ine Marie Wilmann) pun dipanggil oleh pemerintah, bekerja sama dengan angkatan militer negara untuk mengatasi fenomena tidak biasa ini.
Kalau bicara tentang film monster dengan produksi besar yang menyakinkan, penikmat film umum mungkin cenderung berpihak pada Hollywood. Seperti “Jurassic Park”, “King Kong”, serta “Godzilla vs. Kong”. “Troll” menyajikan latar dan monster baru yang belum kita tonton sebelumnya.
Berbeda dengan troll yang diadaptasi oleh hiburan mainstream, kesempatan ini digunakan oleh sutradara asli Norwegia untuk mengangkat tema troll sesuai dengan folklore-nya.
Penampilan Troll yang Selalu Berkesan Setiap Adegan
Sesuai dengan judulnya dan mungkin sudah bisa dilihat melalui posternya, film ini menampilkan monster troll sebagai bintang utamanya. Sebagai sajian film monster terbaru, kita jadi mengantisipasi kapan kita akhirnya bisa melihat wujud dari troll secara keseluruhan. “Troll” menggunakan kesempatan tersebut untuk menyajikan presentasi dengan membangun antisipasi secara bertahap. Dimulai dari ‘tanda’ yang ditinggalkan oleh monster, footage samar-samar, suara-suara asing, hingga akhirnya babak reveal penampakan troll yang menggugah.
Setiap kali monster troll muncul dalam film ini, selalu berhasil memikat secara visual dan ambience. Tampilan CGI dan visual effect dalam “Troll” tak sekadar berkualitas secara teknis, namun ada ‘nyawa’ yang diaplikasikan pada monster tersebut untuk memberikan kesan yang mendalam. Terutama pada sound design dari monster kuno ini. Meski ia terlihat sebagai ancaman besar yang mengerikan, ada yang spesial tentang suara menggaung dari troll ciptaan Roar Uthaug.
Sekuen Seru dengan Pacing Plot yang Tepat
Presentasi monster yang sudah bagus juga diimbangi dengan plot naskah yang kronologis dan rapi. Kita akan mengikuti film ini dari perspektif Nora sebagai ahli paleontologi dengan penokohan berani. Tipikal protagonis perempuan yang heroik dalam film seperti ini. Kemudian didampingi oleh asisten perdana menteri, Andreas (Kim S. Falck), sebagai karakter geeky yang memberikan elemen komedi.
Ada juga karakter yang mendukung Nora dari kubu militer, Kris (Mads Sjøgård Pettersen). Tiga serangkai ini menjadi formasi tepat untuk menggerakan plot dari sudut pandang protagonis.
Secara keseluruhan, “Troll” merupakan film monster dengan plot yang rapi dan nyaman untuk ditonton. Pacing film ini juga sudah tetap, ada saatnya adegan aksi yang menegangkan, aksi monster melawan militer dalam skala besar, hingga sentuhan plot drama untuk menyentuh perasaan penonton. Jadi tidak hanya mengandalkan aksi troll melulu.
Produksi Film Monster Norwegia Tandingi Kualitas Hollywood
“Troll” memiliki kualitas produksi yang bisa bersanding dengan film monster Hollywood, terutama dalam segi desain produksinya. Mulai dari sinematografi, kita akan dimanjakan dengan panorama pegunungan Norwegia yang indah. Dimana lokasinya masih tidak jauh dari pemukiman warga di Oslo. Perpaduan antara area pegunungan yang hijau dengan pemukiman penduduk yang masih sangat dekat ini menjadi latar yang baru secara visual. Karena biasanya kita hanya melihat monster besar menghancurkan kota-kota besar dengan gedung bertingkat di Amerika Serikat.
“Troll” juga melibatkan aktor dan aktris dalam jumlah besar, bisa digolongkan sebagai film kolosal. Namun eksekusinya tetap rapi, setiap karakter punya posnya masing-masing. Ada jajaran tinggi pemerintah, konglomerat, para ahli lapangan, hingga masyarakat sipil penampilan yang porsinya pas.
Dengan durasi hanya sekitar 1 jam 30 menit, film monster skala besar ini merupakan satu film yang memenuhi checklist. Mulai dari monster, protagonis, visual, sound, produksi latar skala besar, semuanya sudah nyaris sempurna jika dibandingkan dengan produksi Hollywood.
“Troll” highly recommended untuk ditonton bersama keluarga, terutama buat yang memang penggemar film monster dengan skala besar.