Connect with us
The Night Agent
Netflix

TV

The Night Agent Review: Petualangan Agen FBI dalam Lingkaran Konspirasi Gedung Putih

Setelah trending di Netflix, The Night Agent telah dikonfirmasi dapatkan season kedua.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Night Agent” merupakan Netflix Original Series terbaru yang sedang trending. Serial bergenre action thriller ini diadaptasi dari novel bertajuk sama karya Matthew Quirk. Dibintangi oleh Gabriel Basso sebagai Peter Sutherland, kemudian ada Luciane Buchanan, Hong Chau, Eve Harlow, Phoenix Raei, Fola Evans-Akingbola, dan D.B. Woodside.

Peter Sutherland adalah agen FBI yang menyelamatkan masyarakat sipil dalam tragedi Metro Bombing. Bukannya menjadi pahlawan, Peter malah diduga sebagai pelaku pengeboman karena nama buruk mendiang ayahnya, yang dulu juga adalah agen FBI. Ia pun ditawari pekerjaan di gedung putih untuk menanti panggilan yang tak pernah datang sebelumnya. Hingga suatu hari ia menerima panggilan dari seorang wanita yang sedang panik, Rose Larkin.

Langsung trending tak lama setelah rilis, baru memasuki pekan ketiganya, “The Night Agent” telah mendapat konfirmasi dari Netflix akan season keduanya.

The Night Agent

Peter Sutherland, Agen FBI yang Hendak Membersihkan Namanya

Gabriel Basso belum pernah menjadi ikon dalam skena action sebelumnya, menjadi bintang utama dalam “The Night Agent” bisa jadi batu loncat besar bagi karirnya dalam genre ini. Memerankan Peter Sutherland merupakan protagonis dengan kualitas underdog hero. Ia jelas protagonis dengan karakteristik heroik pada umumnya, inisiatif, siaga, dan tangkas. Sayangnya, ia harus terjebak dalam situasi yang salah.

Rose Larkin yang diperankan oleh Luciane Buchanan menjadi pemeran pendukung wanita yang sangat melengkapi penampilan Basso sebagai Peter. Bukan karakter wanita yang hanya dilindungi dan menjadi beban, Rose ahli dalam bidang programming, semacam hacker atau tech support dalam film-film action semacam ini.

Meski ada bumbu-bumbu romansanya, tetap yang menjadi daya tarik utama dari pasangan karakter ini adalah bagaimana keduanya mampu bekerja sama. Baik Peter dan Rose juga sama-sama karakter dengan kepribadian yang kuat. Bicara tentang pasangan, ada pula Ellen (Eve Harlow) dan Dale (Phoenix Raei) sebagai pasangan pembunuh bayaran yang tak kalah lihai dalam menjalankan misinya sebagai ancaman Peter dan Rose.

Naskah “The Night Agent” mampu merangkum kehadiran banyak karakter penting tanpa membuat mereka dilupakan oleh penonton. Beberapa bahkan tidak mendominasi plot, namun akan tetap memberikan dampak pada penonton ketika terjadi sesuatu pada mereka.

The Night Agent

Drama Laga dan Konspirasi Politik di Gedung Putih

“The Night Agent” selalu berhasil memadukan elemen action dan drama konspirasi politik dalam setiap episodenya. Tragedi Metro Bombing dari perspektif Peter menjadi adegan pertama yang membuka serial ini dengan ledakan berkesan. Membuat kita melihat Peter sebagai pahlawan dengan realita kejam ketika ia justru dihakimi. Hanya dengan satu konflik pertama ini, naskah telah berhasil membuat penonton simpati dan berpihak pada Peter sebagai protagonis.

Kita akan disuguhkan banyak momen-momen laga seperti kejar-kejaran dengan mobil, baku tembak, misi penyelamatan, dan adegan laga seru lainnya. Didukung dengan sinematografi, sound dan produksi secara keseluruhan yang kualitasnya tak kalah dengan film action Hollywood.

Serial ini juga memuat drama konspirasi politik di Gedung Putih. Tak hanya diisi oleh karakter-karakter lapangan yang beraksi dengan otot, ada pula karakter-karakter kerah putih yang memiliki permainannya sendiri di panggung konstitusional. Jadi tak hanya tentang aksi, serial action ini juga hadirkan elemen thriller dengan kehadiran karakter-karakter yang dipertanyakan loyalitasnya.

“The Night Agent” merupakan paket sempurna serial dengan agen FBI, Secret Service, pembunuh bayaran, informan, politikus yang mengusahakan kedamaian, serta politikus yang memilih cara ekstrim untuk memenuhi idealismenya.

Pacing Episode yang Progresif, Penuh Aksi dan Momen Menegangkan

“The Night Agent” menjadi serial yang memiliki pacing yang progresif. Selalu ada momen seru yang terjadi dalam setiap episode, kemudian diakhiri dengan informasi baru setiap akhir episode. Memiliki elemen adiktif, yang membuat penonton terus menonton episode selanjutnya. Bisa banget dijadikan tontonan binge terbaru yang tidak membosankan.

Serial laga ini jelas berhasil menghadirkan formula yang mampu mempertahankan adrenalin penonton. Karena masih banyak serial Netflix Original yang biasanya sangat dragging dan baru seru di pertengahan season.

Namun secara umum, “The Night Agent” memiliki tema plot yang sebetulnya sudah tidak asing lagi, terutama dalam skenario spesifik seputar keamanan negara. Perkembangan plot dan karakter juga termasuk mudah ditebak. Tetap seru karena eksekusi naskahnya rapi, kemudian didukung penampilan akting dan chemistry dari setiap karakter yang dipasangkan.

Bagi penggemar genre action thriller, tak perlu ragu lagi, “The Night Agent” merupakan serial laga berkualitas untuk ditonton dan patut dinanti season keduannya.

Damsel Damsel

Damsel Review: Aksi Menegangkan Millie Bobby Brown Melawan Naga

Film

House of Ninjas House of Ninjas

House of Ninjas Review: Laga Ninja Berlatar Thriller Spionase Modern

TV

Echo Echo

Echo Review: Alaqua Cox Semakin Memikat dan Ikonik sebagai Maya Lopez

TV

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

Plus Minus Avatar: The Last Airbender Live Action

TV

Connect