Connect with us
Review Spider-Man Far From Home [Non Spoiler]
Sony Pictures Entertainment

Film

Spider-Man: Far From Home Review

Spider-Man: Far From Home menjadi penutup sempurna bagi fase ketiga MCU sekaligus membuka harapan baru bagi fase keempat.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Pada bulan April tahun ini para penggemar Marvel dipuaskan dengan pertarungan puncak antara Avengers dan Thanos di Avengers: Endgame. Banyak yang mengira bahwa Avengers: Endgame merupakan akhir dari fase ketiga Marvel Cinematic Universe tetapi jangan salah, Spider-Man: Far From Home lah yang menjadi film terakhir penutup fase ketiga dari MCU. Setelah pertarungan epic yang dihadirkan pada Endgame muncul sebuah antusiasme sekaligus keraguan untuk proyek berikutnya bagi Marvel Cinematic Universe. Bagaimana tidak? Standard luar biasa yang dibuat oleh Endgame sepertinya menjadi tembok tinggi yang akan sulit dilewati bagi film Marvel berikutnya. Pertanyaan yang sama juga menjadi topik pembahasan utama di Spider-Man: Far From Home, akankah Peter Parker mampu menjadi suksesor seorang Tony Stark atau Ironman?

Spider-Man: Far From Home dibuka dengan scene di salah kota di Mexico yang hancur karena sebuah topan misterius berbentuk manusia. Agent Nick dan Mariah Hill yang melakukan investigasi disana dikejutkan dengan serangan dari sebuah makhluk yang terbuat dari batu. Untungnya, mereka diselamatkan pada seorang pria misterius dengan kekuatan super bernama Quentin Beck. Dari opening scene ini penonton sedikit diberikan gambaran kira-kira bahaya apa yang akan muncul dan akan dihadapi Peter Parker.

Cerita berlanjut ke sekolah Peter Parker dimana sebuah tribute untuk para superhero yang menjadi korban pada event di film Endgame. Penonton sempat dihibur dan kembali diingatkan dengan event di Endgame lewat sebuah video amatir buatan para siswa SMA yang diiringi dengan lagu dari mendiang penyanyi Whitney Houston ‘I Will Always Love You.’ Sepanjang film Spider-Man: Far From Home memang terus bermain dengan konsekuensi serta aftermath dari event pada film Avengers: Endgame. Dari sebuah eksposisi singkat yang diberikan penonton juga mendapatkan penjelasan mengenai dampak dari orang-orang yang dihilangkan oleh Thanos. Orang-orang yang kembali setelah dihilangkan Thanos disebut dengan sebutan ‘The Blip.’ Para siswa di sekolah harus beradaptasi ulang karena perbedaan umur pada yang terjadi karena The Blip. Eksposisi singkat ini sebetulnya sangat krusial untuk menjawab segala pertanyaan yang muncul pada akhir film Avengers: Endgame.

Review SpiderMan Far From Home Non Spoiler

JoJo Whilden / Sony Pictures Entertainment

Perjalanan ke Eropa yang akan dilakukan oleh sekolahnya membuat Peter Parker menyiapkan sebuah rencana untuk menyatakan perasaannya kepada MJ atau Michelle. Sayangnya seperti quotes yang sangat dikenal bagi para penggemar Spider-Man yaitu ‘With a Great Power Comes Great Responsibility’ rencana Peter Parker tidak berjalan dengan lancar. Marabahaya membuntutinya ke Eropa sehingga memulai petualangan baru bagi Peter Parker. Para makhluk ‘Elementa’ muncul di berbagai titik di Eropa yang kebetulan menjadi tempat wisata sekolah Peter Parker, memaksanya untuk bertugas sebagai superhero. Dilema yang dirasakan oleh Peter Parker terasa begitu wajar mengingat di satu sisi Peter sebetulnya masih seorang remaja SMA biasa tetapi di sisi lain ia memegang tanggung jawab yang begitu besar. Perjalanan Peter dalam menemukan keseimbangannya antara kehidupan pribadi serta tugas superheronya menjadi poin krusial yang membentuk atau melahirkan sosok superhero Spider-Man yang dibutuhkan oleh dunia.

Di sisi lain kemunculan sosok superhero baru bernama Mysterio atau yang nama aslinya Quentin Beck seakan menjadi sebuah harapan baru bagi dunia yang haus akan pengganti seorang Tony Stark. Kemunculan Mysterio ini juga yang membuat Peter Parker semakin ragu apakah ia merupakan orang yang tepat untuk melanjutkan ‘legacy’ atau warisan dari seorang Tony Stark. Peter Parker yang merasa begitu inferior di hadapan Mysterio akhirnya memberikan kuasa serta kontrol EDITH sebuah alat super untuk mengontrol teknologi luar biasa yang dimiliki oleh Tony Stark kepada Mysterio. EDITH sendiri merupakan sebuah warisan sekaligus menjadi sebuah pengingat trait narsisme yang dimiliki seorang Tony Stark karena singkatan dari EDITH merupakan ‘Even Dead I’m The Hero.’ Sekilas EDITH merupakan sebuah alat yang berkesan hanya sebagai sebuah kenang-kenangan dari Tony Stark untuk Peter Parker tetapi EDITH sebetulnya memegang kunci penting pada film ini. Bahkan EDITH menjadi fokus utama pada babak ketiga di film ini.

Selain fokus pada genre superhero sebetulnya ada kesan romantic-comedy yang ditangkap di film ini. Apalagi jika melihat usaha Peter Parker untuk mendekati MJ. Dibalik pertarungan epic yang dihadapi oleh Spider-Man ada sebuah kisah manis percintaan remaja antara Peter Parker dan Michelle. Beberapa adegan lucu dan mengundang tawa juga membuat film Far From Home terasa begitu ringan dan fun. Ned, teman dari Peter Parker seperti biasa memberikan sebuah peforma luar biasa yang bisa dibilang sangat menghibur di film ini. Selain melihat interaksi antara Peter Parker dan teman sekolahnya, penonton juga diperlihatkan dinamika menarik antara Peter Parker dan Happy. Dinamika keduanya terasa sangat harmonis dan tentu saja mengingatkan penonton terhadap duet Tony Stark dengan Happy. Secara efektif Jon Watts sutradara dari Spider-Man: Far From Home berhasil mengatur sebuah keseimbangan antara komedi dan tensi di film ini.

Review SpiderMan Far From Home Non Spoiler

Image: Sony Pictures Entertainment

Spider-Man: Far From Home juga dibintangi oleh aktor papan atas Jake Gyllenhaal yang memerankan karakter Mysterio. Seperti biasa Jake berhasil memberikan peforma akting luar biasa yang kali ini ia perlihatkan dari aktingnya memerankan Mysterio. Akan tetapi ada beberapa hal yang sedikit disayangkan, kemunculan Mysterio yang secara garis besar muncul pada adegan aksi yang sepertinya sedikit menyia-nyiakan peforma akting Gyllenhaal yang seharusnya bisa dimaksimalkan pada adegan lain yang lebih membutuhkan kemampuan aktingnya.

Tim Holland kembali berakting secara luar biasa dan dari film ini dapat dibilang bahwa ia merupakan suksesor yang sangat tepat untuk menjadi sosok Peter Parker dan Spiderman yang sebelumnya dipegang oleh beberapa aktor lainnya. Ia berhasil memperlihatkan keluguan dan kelucuan seorang Peter Parker sekaligus sosok heroik dari seorang Spider-Man. Zendaya yang memerankan karakter Michelle juga mendapatkan porsi yang jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan Spider-Man: Homecoming. Kali ini penonton lebih dapat menikmati serta mengenal karakter MJ jauh lebih dalam. Seperti biasa Jacob Batalon memberikan peforma menarik sebagai tangan kanan dan teman dekat dari Peter Parker.

Memang tidak ada terlalu banyak poin negatif yang bisa dicatat ketika menonton film ini tetapi Spider-Man: Far From Home bisa dibilang masih jauh dari sebuah film yang sempurna. Pada dua babak awal jalan cerita terasa sedikit berantakan karena plot cerita yang terasa terlalu cepat dan tergesa-gesa. Hal ini sepertinya merupakan dampak dari usaha membangun tensi dari berbagai aksi yang diperlihatkan. Selain itu beberapa VFX pada awal film terasa sedikit kurang realistis, hal ini menjadi catatan negatif mengingat sebelumnya Endgame memberikan Visual Effects yang begitu luar biasa. Untungnya memasuki babak kedua dan ketiga penonton diperlihatkan visual yang luar biasa lewat kualitas Visual Effects yang begitu mencengangkan lewat aksi dari kekuatan Mysterio. Beberapa kekurangan ini untungnya hanya menjadi sebuah kekurangan minor yang tidak mengurangi kualitas dari film ini. Secara garis besar Spider-Man: Far From Home menjadi sebuah sequel yang menjanjikan bagi kelanjutan fase dari film Marvel Cinematic Universe sekaligus menjadi warisan dari Tony Stark untuk dunia lewat sosok Spider-Man. Spider-Man: Far From Home merupakan sebuah sequel fun dan menghibur bagi para penggemar Marvel Cinematic Universe.

The Zone of Interest The Zone of Interest

The Zone of Interest: Penjelasan, Pesan, dan Kisah Nyata di Balik Film

Film

The Outfit The Outfit

The Outfit Review: Drama Gangster Klasik Berlokasi di Satu Tempat Penuh Misteri

Film

The Taste of Things The Taste of Things

The Taste of Things: Kuliner Prancis & Period Drama Romantis

Film

King Richard Review King Richard Review

10 Film Biopik Inspiratif & Memotivasi

Cultura Lists

Connect