Connect with us
Momen-momen Penting dalam Musik Indie Indonesia

Momen-momen Penting dalam Musik Indie Indonesia

Rangkuman momen-momen penting dalam pergerakan musik indie di Indonesia.

Perjalanan musik indie di Indonesia penuh dengan lika-liku, mulai dari penemuan referensi musik baru dari luar negeri di tahun-tahun setelah kemerdekaan, dimulainya pergerakan bawah tanah pada akhir dekade 1980 hingga menjadi komoditas pada awal abad 21.

Lebih dari 20 tahun dibutuhkan untuk akhirnya musik indie tidak dipandang sebelah mata hingga akhirnya masuk ke dalam layar kaca dan disiarkan secara nasional. Berikut rangkuman momen-momen penting dalam pergerakan musik indie di Indonesia, dari munculnya hingga membesar dan menggeser arus utama.

(1980 – 1990) Pentingnya sebuah hall di Bandung

Ruang publik yang dibangun pada awal dekade 20 oleh pemerintah Belanda ini diperuntukan bagi masyarakat Bandung. Namun, pada tahun 1980 bangunan tersebut mulai terbengkalai, pemuda Bandung yang haus akan pertunjukan musik pun mengubah tempat tersebut menjadi panggung musik yang setiap minggunya menghadirkan ratusan band dari berbagai jenis musik.

Bahkan, tempat itu pernah menjadi tempat konser untuk musisi lokal hingga internasional karena dapat menampung hingga 4.000 orang.

(1990 – 2000) Cafe di daerah sebuah museum

Para penggiat subculture di kota besar mulai menampakkan diri dengan style yang sesuai dengan idolanya masing-masing yang mereka dapat dari kemajuan teknologi informasi. Hingga akhirnya beberapa orang menginisiasi gigs di sebuah cafe yang berlokasi dalam museum terkenal di daerah Gatot Subroto Jakarta.

Setiap minggunya puluhan band dari berbagai jenis musik melakukan aksi panggung disana hingga awal tahun 2000. Cafe ini menjadi tempat yang melegenda karena memunculkan band-band independen generasi pertama dan menjadi pionir pergerakan musik independen di Indonesia.

(2001 – 2007) Skatepark di Bandung

Awalnya tempat ini diperuntukan bagi penikmat permainan papan luncur, namun skatepark yang berdiri tahun 2001 ini memiliki area yang luas dan dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Teman-teman mulai merancang berbagai kegiatan di lokasi tersebut termasuk membuat gigs untuk band lokal Bandung.

Skatepark ini tempat pertemuan berbagai subculture yang akhirnya menjadi sebuah katalis pergerakan independen di kota kembang.

(2001 – Present) Distributor Independen Musik

Sebelumnya sebuah album dapat didistribusikan hanya melalui record label besar yang menaungi band atau musisi. Distributor musik independen lokal hadir untuk memotong hal tersebut sehingga karya musisi independen dapat disebarluaskan ke seluruh Indonesia, dan memudahkan para musisi independen untuk memperluas area penjualan karya mereka sehingga mudah didapatkan. Biasanya mereka mendistribusikan karya musik di toko pakaian lokal atau distro.

(2000 – 2010) Bar Blues di Menteng

Setelah berakhirnya era cafe di museum yang terletak di Gatot Subroto, Jakarta, pemuda-pemuda penggila musik yang kehilangan tempat berekspresi mulai menjelajah tempat-tempat baru di berbagai kawasan di Jakarta.

Mereka akhirnya menemukan bar di bilangan Meteng, Jakarta Pusat yang dirasa cocok dengan semangat rock n’roll saat itu. Bar inilah yang kemudian menjadi tempat bermain mereka untuk beberapa tahun dan meninggalkan cerita yang melegenda.

Bar di bilangan Jakarta Pusat ini menjadi cikal bakal dari gelombang band independen yang menjadi raja pensi di kemudian hari.

(2000 – 2013) Meledaknya Pentas Seni

Pentas seni awalnya merupakan acara internal yang diinisiasi untuk menutup tahun ajaran. Seperti halnya bola salju yang semakin membesar, pentas seni yang awalnya bersifat hiburan internal mulai dibuka untuk umum dan menjadi ajang kebanggan.

Di sinilah band-band independen lokal jebolan dari bar bawah tanah mulai mendapat panggung yang lebih besar dan juga antesi yang lebih luas di masyarakat hingga diperhitungkan di industri musik Indonesia.

Fenomena pentas seni yang awalnya muncul di Jakarta mulai menyebar ke seluruh Indonesia dan embrio festival musik sekarang ini.

(2004 – Present) Record label Lokal

Pada era tersebut band-band independen selalu melakukan proses mereka dengan cara Do It Yourself, dimana mereka memproduksi dengan kantong sendiri serta mendistribusikan musik secara personal.

Record label ini hadir memberikan solusi yang sering menjadi keluhan para musisi dengan memberikan bantuan studio rekaman serta distribusi penjualan sehingga band menjadi fokus terhadap proses kreatif bermusik yang berdampak pada karya-karya yang timeless.

Seperti pengarsipan hal lain yang lumrah terjadi di negeri kita, rangkuman perjalanan musik indie di Indonesia seperti diceritakan di atas hanya sebagian kecil yang terdokumentasikan secara verbal dari mulut ke mulut, dari mereka yang melewati masa-masa tersebut.

Untuk lebih memahami bagaimana musik Indie di indonesia telah berkembang, kami harus melihat ke inovasi-inovasi baru yang mereka lakukan. Cerita musisi independen terus menembus batasan kreasi dalam format dan medium baru. Jika ingin tahu lebih lanjut tentang bagaimana musisi indie berinovasi, klik link di sini.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect