Connect with us
Liam Gallagher: Why Me? Why Not. Album Review
Dave J Hogan/Getty Images

Music

Liam Gallagher: Why Me? Why Not. Album Review

Musisi yang tak akan pernah mengubah warna musiknya.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Banyak musisi lama yang comeback tahun ini dengan karya-karya terbaru yang menyesuaikan dengan jaman. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Liam Gallagher, mantan vokalis band Oasis ini selalu bertahan dengan idealismenya dalam genre rock n’ roll yang ‘raw’. Komitmen tersebut terus terjaga pada album terbarunya yang baru saja rilis 20 September kemarin, “Why Me? Why Not.”.

Dalam wawancara dengan The Guardian, Liam Gallagher menyampaikan, “Saya di sini untuk memberikan apa yang orang mau, jika hal tersebut membosankan, maka jadilah”. Dalam album solo keduanya ini, Liam akan memberikan apa yang selalu penggemarnya inginkan. Masih mengusung genre rock n’ roll dengan warna dan aransemen khas Liam semenjak ia menjadi frontman Oasis. Musik yang ia ciptakan membuktikan bahwa ia memang besar sebagai seorang musisi, tidak hanya dalam formasi band yang besar. Liam Gallagher merupakan jantung dari Oasis.

Liam Gallagher: Why Me? Why Not. Album Review

Liam Gallagher: Why Me? Why Not. Album Review

“Why Me? Why Not.” memiliki merupakan album yang terasa datang dari tahun 90-an. Produksi musiknya terdengar kasar dan ‘raw’, tidak terdengar seperti album yang direkam pada tahun 2019. Dipadukan dengan penulisan lirik dan warna vokal Liam Gallagher yang selalu memiliki ciri khas. Rekaman ini merupakan hadiah sempurna untuk kita yang merindukan lagu-lagu rock 90-an.

Dibuka dengan track “Shockwave” yang langsung menyambut kita dengan aransemen musik rock n’ roll. Lagu ini juga merupakan single pertama dari album ini. Dilanjutkan dengan track “One Of Us”, single kedua dengan aransemen dan beat yang lebih mendayu-dayu ala slow rock, sangat khas dan langsung mengingatkan pada lagu-lagu Oasis lama.

Pada track “Once”, kita akan mendengarkan rock slow dengan aransemen musik gitar akustik. Lagu ini memiliki nuansa nostalgia yang kental dengan lirik yang memiliki nilai personal bagi Liam sendiri. Bercerita tentang masa kecilnya dan masa remaja yang hanya terjadi sekali saja dalam hidup setiap orang.

Semakin emosional, Liam mempersembahkan track berikutnya, “Now That I’ve Found You”, untuk putrinya, Molly Moorish. Seperti yang telah diberitakan, Liam Gallagher akhirnya bisa bertemu dengan sang putri untuk pertama kalinya pada tahun 2018 lalu. Meskipun selama ini ia telah bertanggung jawab pada anaknya secara finansial. Pertemuan tersebut membuat Liam terinspirasi untuk membuat lagu rock ceria satu ini.

Dengan lirik sederhana yang jujur, diiringi dengan aransemen rock n’ roll yang ‘bright’ dan nuansa surf rock pada instrumen gitarnya. Lagu satu ini akan membuat kita merasakan emosi bahagia yang Liam alami setelah bertemu dengan putri satu-satunya.

Adrenalin musik semakin meningkat pada track “Halo” sebagai ‘banger’ dalam “Why Me? Why Not.”. Lagu ini memiliki aransemen yang dinamis dibuka dengan dentingan piano yang enerjik dan repetitive. Dipadukan dengan instrumen rock seperti gitar electric yang terdengar “bertarung” dengan piano. Menciptakan simfoni rock n’ roll yang pecah.

Aransemen rock yang powerful masih terdengar pada track “Why Me? Why Not.” dan “Be Still”. Namun dibangun dengan nuansa yang sedikit gelap dengan unsur musik orkestra sebagai latar dalam lagu yang memberikan kesan rock n’ roll elegan dan berkelas.

“Alright Now” merupakan track berikutnya dengan aransemen drum yang repetitive dan mendominasi lagu. Tak lupa unsur gitar khas Liam Gallagher yang otentik ditambahkan untuk memberikan ‘power’. Dilanjutkan dengan track “Meadow” yang lebih tenang dan lembut namun memiliki aransemen yang variatif dalam setiap bagiannya. Lagu ini memiliki lirik tentang move on dan menyongsong masa depan, tak hanya dalam kisah cinta, namun dalam konteks yang lebih umum.

Liam menyuarakan semangat revolusi dalam track “The River” yang juga merupakan salah satu single yang terkait dengan lagu “Shockwave”. Memiliki nuansa rock n’ roll yang megah dengan lirik tentang ajakan untuk menyuarakan pendapat personal secara masal. Revolusi dalam lagu ini diumpamakan sebagai sungai yang terbentuk dari air yaitu masa. Salah satu lagu yang menggunakan efek suara autotune pada bagian reff seperti lagu lama “The Shock of The Lightning”.

Album ditutup dengan “Gone” yang memiliki aransemen unik rock n’ roll dengan nuansa baroque dan dessert rock. Namun dengan tempo yang tidak terlalu kencang dan cocok untuk perjalanan waktu kita dalam dunia musik rock 90-an.

Secara keseluruhan, “Why Me? Why Not.” merupakan album solo kedua dari Liam Gallagher yang membuktikan dirinya sebagai salah satu maestro yang tak akan mengubah warna musiknya. Kerinduan kita akan musik rock n’ roll 90-an yang ‘kasar’ dan otentik akan terobati setelah mendengarkan album ini.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect