Connect with us
It Chapter 2 Review
Warner Bros

Film

It Chapter 2 Review

Kembalinya teror si badut pemangsa, Pennywise.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Pennywise is back… Apa yang terjadi jika harus berhadapan kembali dengan teror masa lalu yang kejam dan mencekam? Apakah kita akan menghadapinya atau akan menghindar sebisa mungkin? Itulah jalan cerita pembuka film “It Chapter Two” yang merupakan kisah lanjutan dari Film It pertama yang rilis pada tahun 2017.

Masih disutradarai oleh Andy Muschietti, It Chapter Two mengisahkan para angota The Losers Club yang kini telah dewasa. Sesuai dengan fakta sejarah kota Derry bahwa setiap 27 tahun, selalu terjadi kejadian aneh dimana orang-orang menghilang secara misterius. Pada suatu malam di kota Derry, di sebuah festival, terjadi pertengkaran antara beberapa pemuda. Mereka saling hantam hingga salah satu korban (Adrian) dilempar ke sungai. Adrian yang mencoba minta tolong melihat seorang badut yang seolah-olah akan membantunya. Andrian pun perlahan berenang mendekatinya lalu akhirnya tewas di tangan si badut.

Kejadian itu pun sontak membuat warga kaget, khusunya Mike (Isaiah Mustafa) yang sampai saat ini masih tinggal di kota tersebut. Mike yang datang ke tempat kejadian melihat sebuah tulisan berdarah dan balon bekas merah yang menyadarkannya bahwa Pennywise telah kembali. Mike segera menghubungi semua anggota The Losers dan meminta mereka untuk segera pulang ke kampung halamannya.

it chapter two review

It Chapter 2 Review | Warner Bros

Satu persatu para anggota The Losers dihubungi, ada Bill (James McAvoy) yang saat ini menjadi penulis naskah, Ben yang menjadi seorang arsitek sukses, Rich menjadi seorang standup komedian, Beverly yang menjadi istri seorang pria kaya, Eddie seorang konsultan asuransi dan Stanley yang kemudian bunuh diri setelah dihubungi oleh Mike.

Semua anggota The Losers bertemu di sebuah restoran, pada awalnya mereka tak mengetahui kematian Stanley tetapi sebuah kejadian janggal terjadi ketika mereka makan kue keberuntungan dan di dalamnya terdapat secarik kertas yang ketika digabungkan akan menjadi sebuah teka teki ketiadaan Stanley di hari itu. Kemudian mereka diserang beberapa monster kecil yang akhirnya menyadarkan mereka bahwa itu merupakan ulah Pennywise. Beverly yang merasakan suatu keanehan dengan Stanley segera menghubunginya, namun sayang Beverly diberi kabar bahwa Stanley telah tewas bunuh diri. Beverly menangis dan sangat terkejut karena hal itu pun yang telah Beverly lihat saat dulu menjadi korban Pennywise. Beverly pun mengungkapkan bahwa ia melihat semua anggota The Losers akan mati.

Hal tersebut semakin menambah ketakutan hingga mereka pun memilih untuk pulang dan tak ingin berurusan lagi dengan kota tersebut. Tetapi mereka dihadapkan pada ketakutan-ketakutan mereka di masa lalu akibat ulah dari Pennywise. Akhirnya mereka memutuskan untuk menghentikan semua kejadian aneh itu dan membunuh Pennywise dengan rencana khusus yang disiapkan oleh Mike.

Namun mereka membutuhkan sebuah tanda mata yang berhubungan dengan masa lalu mereka yang akan dikubur selamanya bersama dengan kehancuran Pennywise. Perjalanan untuk mengorek masa lalu yang kelam juga perjuangan untuk melawan Pennywise akan mengisi keseluruhan film yang telah tayang sejak tanggal 4 September 2019 ini.

Plot alur cerita dari It Chapter Two mengambil alur maju dan mundur. Sehingga hampir setiap adegan masa lalu selalu dimunculkan. Memang hal ini membantu kita untuk mengkaitkan kejadian saat ini dengan masa lalu, khususnya bagi yang belum menonton film It sebelumnya. Meskipun begitu, film ini lebih terasa horror jika kita bandingkan dengan It bagian pertama. Kita akan memiliki rasa penasaran lebih dalam tentang bagaimana semua karakter tumbuh dan kembali mengungkap masa lalu yang mereka takuti dan ingin dilupakan.

Film ini masih menghadirkan makhluk unik, yang tentunya menakutkan dan menjijikkan. Kita pun akan dibuat tutup mata dengan ulah mereka. Karakter Pennywise (Bill Skarsgård) sendiri masih sama dengan film sebelumnya, ia hadir ketika rasa takut itu ada dan ia pun benar-benar bisa menjadi mimpi buruk bagi anak-anak maupun para anggota The Losers.

Pemilihan karakter dewasa cukup pas dan sangat mirip dengan kerakter masa kecil. Memberikan kesan bahwa mereka memang benar-benar telah beranjak dewasa dan kita ikut larut dalam kehidupan mereka. Meskipun telah dewasa, ketakutan mereka benar-benar diperlihatkan dalam film ini. Kita akan memiliki kenyataan baru dari masa lalu mereka ketika mereka satu persatu pernah diteror oleh Pennywise yang membuat mereka trauma hingga dewasa.

It Chapter Two ini tak hanya menyajikan horror yang menakutkan, film ini pun bisa membangun emosi yang lebih dalam. Bagaimana Ben yang menyembunyikan perasaannya pada Beverly selama 27 tahun dan bagaimana dirinya sangat menginginkan Beverly untuk sadar bahwa dialah yang mencintai Beverly selama ini. Juga dengan bayangan Georgie, adik kecil Bill, yang terus mengusik Bill hingga ia pun dihadapkan pada pertemuan antara Georgie dan Bill kecil dan bagaimana Georgie menyalahkan Bill atas kematiannya, hingga Bill pun merasa sangat bersalah dan meyakini bahwa ia adalah seorang kakak yang buruk.

Bisa dikatakan bahwa It Chapter Two ini lebih seru dibandingkan dengan film It (2017) karena petualangan yang lebih menggemparkan dan tidak ada habisnya. Juga dengan kenangan-kenangan tentang masa lalu yang dihadirkan dan persahabatan mereka yang kuat akan mengusik emosi kita. Memang ada bagian akhir yang bisa dibilang kurang memuaskan tetapi hal tersebut menyiratkan bahwa kata-kata bisa lebih menusuk dari senjata yang paling tajam sekalipun. Film dengan durasi 170 menit ini tidak akan terasa seiring dengan keseruan yang disajikan.

The Zone of Interest The Zone of Interest

The Zone of Interest: Penjelasan, Pesan, dan Kisah Nyata di Balik Film

Film

The Outfit The Outfit

The Outfit Review: Drama Gangster Klasik Berlokasi di Satu Tempat Penuh Misteri

Film

The Taste of Things The Taste of Things

The Taste of Things: Kuliner Prancis & Period Drama Romantis

Film

King Richard Review King Richard Review

10 Film Biopik Inspiratif & Memotivasi

Cultura Lists

Connect