Connect with us
guns germs and steel review
Photo: luabi.wordpress.com

Books

Guns, Germs, and Steel Review

Sejarah dunia serupa kulit bawang, berlapis-lapis dan tak akan habis dikupas dalam satu buku.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Salah satu masalah terbesar dari penelitian yang dilakukan ilmuwan barat terhadap sejarah dunia adalah bias. Mereka seringkali menganggap kulit putih adalah ras superior karena itu kemajuan terjadi di negara-negara barat. Namun, benarkah demikian? Jared Diamond, penulis buku Guns, Germs, and Steel menolak anggapan tersebut. Ia adalah Profesor Geografi di Universitas California. Minatnya yang beragam pada bidang ilmu alam sekaligus sosial membuatnya dapat menulis Guns, Germs, and Steel dari berbagai keilmuan. Katanya, sejarah dunia serupa kulit bawang. Apa yang ia jelaskan panjang lebar di buku ini masih merupakan gambaran kecil dari seluruh sejarah dunia.

guns germs and steel review

Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies

Menurut Profesor Jared, kemajuan di negara-negara barat bukan karena secara genetis mereka lebih pintar. Belum ada penelitian yang dapat membuktikan hal tersebut. Justru kondisi geografislah yang berperan besar terhadap kemajuan kelompok-kelompok tertentu. Ketika suatu kelompok mengalami kemajuan lebih cepat beberapa ratus bahkan beberapa ribu tahun sebelum kelompok lainnya, mereka akan mendapatkan keuntungan. Kemajuan yang terjadi di suatu wilayah tidak terjadi dalam satu malam.

Ketika membaca buku-buku sejarah dunia, kita akan menemukan isinya kebanyakan terfokus pada wilayah Eurasia Barat. Wilayah Eurasia Timur seperti China, India, Jepang, Asia Tenggara, dan lainnya seperti tersisihkan. Sebutan Eurasia mengacu pada Eropa dan Asia daratan. Namun kita tidak mendapatkan penjelasan mengapa hal tersebut terjadi. Jangan khawatir, di sini Profesor Jared menjelaskannya dengan gamblang. Ia pun sengaja mengurangi pembahasan mengenai Erasia Barat agar kita dapat fokus pada bagian dunia lain.

Sejarah dunia dapat kita tarik dalam kurun waktu 13.000 SM. Saat itu, sudah ada masyarakat industri yang melek huruf. Di bagian dunia lain ada masyarakat petani yang buta huruf. Sisanya adalah masyarakat yang masih hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Satu hal yang menarik adalah Profesor Jared tidak menjelaskan perkembangan dunia berdasarkan teori modernitas. Ia tidak beranggapan masyarakat Eropa yang lebih modern adalah kelompok manusia yang lebih maju atau lebih baik dibanding masyarakat di Papua, misalnya. Kesimpulan ini didapat setelah ia tinggal di Papua dalam waktu yang sangat lama.

Masyarakat dunia pernah berada dalam kecepatan kemajuan yang sama yaitu pada akhir zaman es, 11.000 SM. Kemudian masing-masing wilayah mengalami kemajuan dengan kecepatan yang berbeda sehingga antara 11.000 SM hingga 1.500 SM adalah sesuatu yang membentuk kita sekarang. Saat itu Eropa, Asia dan Afrika Utara telah mengenal perkakas logam dan mengenal sistem kerajaan. Bangsa pribumi Amerika mengenal sistem kerajaan dan perkakas batu. Afrika sub-Sahara terbagi dalam kerajaan kecil dengan perkakas besi. Sementara suku di Australia, Papua, pulau-pulau Pasifik, dan sebagian kecil Afrika masih berburu atau mengumpulkan makanan. Kalaupun sudah ada yang bertani, mereka masih menggunakan perkakas batu.

Tak hanya soal kondisi politik dan budaya saja yang berpengaruh. Ketersediaan makanan, perkembangan tulisan, iklim, hingga kuman memiliki perannya sendiri. Kelihaian Profesor Jared dalam menyelami berbagai bidang keilmuan serta minatnya yang luas sangat membantu dalam proses penulisan buku ini. Kita tak hanya mendapatkan informasi yang kaya tetapi juga mendapat jawaban-jawaban yang tidak ditemukan di buku lain yang sejenis. Tak heran bila buku ini mendapat penghargaan Pulitzer untuk kategori non-fiksi. Namun ada pula kritikan dari akademisi yang menganggap buku ini terlalu mendewakan kondisi geografis sebagai alasan sebuah kelompok masyarakat lebih maju. Tetapi bagaimanapun Profesor Jared memiliki data, argumen, maupun telaah yang tajam sehingga kita dapat memercayai buku ini. Guns, Germs, and Steel tersedia dalam Bahasa Indonesia.

Ernest Hemingway Ernest Hemingway

Ernest Hemingway: The Old Man and the Sea Review

Books

Buku Memperingati Hari Kartini Buku Memperingati Hari Kartini

Mengenal Sosok Kartini dari Sederet Bacaan yang Mengisahkan Pejuangan Hidupnya

Books

Han Kang: Human Acts Han Kang: Human Acts

Han Kang: Human Acts Review

Books

24 Jam Bersama Gaspar, Sabda Armandio 24 Jam Bersama Gaspar, Sabda Armandio

Sabda Armandio: 24 Jam Bersama Gaspar

Books

Connect