Connect with us
Freya Ridings
Photo: gq-magazine.co.uk

Entertainment

Freya Ridings, Bintang Baru dari Britania

Kemunculannya di dunia hiburan menimbulkan pro dan kontra.

Nama Freya Ridings mungkin masih asing bagi penikmat musik tanah air. Tetapi tidak bagi penduduk Britania. Ia sedang ngetop-ngetopnya di sana. Namanya juga mulai harum di Eropa. Gadis berambut merah ini adalah jagoannya menulis lagu-lagu patah hati. Walau belum sefenomenal Adele atau Sam Smith, bukan tak mungkin suatu saat nanti Freya akan setenar mereka.

Salah satu faktor mengapa Freya meroket dengan cepat sejak ia terjun ke dunia musik pada 2017 lalu adalah keunikan warna suaranya. Semua yang mendengar mengaku takjub. Ada yang menganggap suaranya aneh meski lebih banyak yang menganggap suaranya sangat indah. Suaranya memang cukup unik dan bisa dibilang hampir tak dimiliki musisi lain. Meski demikian suaranya sedikit mirip dengan Florence and The Machine. Freya adalah gambaran dari suara maskulin sekaligus feminin. Begitu kuat, tetapi juga lembut.

Kritikan lain juga muncul karena pelafalan Freya yang seringkali kurang jelas di telinga pendengar. Ditambah lagi dengan logat ala Britishnya membuat pendengar yang tak biasa dengan dialek tersebut mengalami kesulitan. Tetapi Freya membuktikan pesonanya sanggup meruntuhkan kritikan yang ada. Ia tetap bersemangat untuk bermusik bahkan melakukan street performance dan mengunggahnya ke YouTube. Dari sana penggemar dapat menyadari bahwa kualitas suara Freya sama bagusnya baik dalam bentuk rekaman maupun live.

Sebenarnya label dan orang-orang di sekitarnya mempertanyakan keputusan Freya yang menulis lagu-lagu ballad. Musiknya dianggap tidak laku lagi. Ia diberi tahu untuk menulis lagu yang lebih ceria karena ballad sudah usang. Namun Freya membuktikan bahwa lirik lagu patah hatinya ditambah irama yang sendu mampu menarik hati publik. Contohnya Lost Without You atau You Mean The World To Me. Meski komposisinya cukup sederhana dan beberapa kritikus menganggap albumnya secara keseluruhan monoton, tetapi Freya tetap memiliki penikmat.

Menurut Freya, ia telah terbiasa menulis lagu sejak kecil karena merasa kesepian. Ia adalah anak yang dibully di sekolah. Tak memiliki kawan untuk mencurahkan isi hati, Freya melarikan rasa patah hatinya pada musik. Itulah juga yang membuatnya piawai bermain piano. Ia juga punya empowerment anthem seperti Castels. Mengenai penulisan lagu Castels, Freya punya cerita uniknya sendiri.

Sejak kecil ibu Freya tidak mau putrinya menonton film-film Disney. Seperti yang kita tahu, gambaran putri Disney mengajarkan anak-anak perempuan untuk menjadi karakter yang dependen. Ibu Freya tak mau anaknya menjadi perempuan yang “lemah”. Namun Freya mengatakan kepada ibunya jika ia bisa memutuskan akan menonton film itu atau tidak. Setelah menontonnya, Freya pun terpikir bahwa perempuan memang bisa berdikari. Itulah yang mendasari lirik Castles.

I’m gonna build castles
From the rubble of your love
From the rubble of your love
I’m gonna be more than
You ever thought I was
You ever thought I was

Selain piano, Freya juga piawai memainkan gitar. Ini karena sang ayah yang merupakan seorang musisi sekaligus aktor. Dari orangtuanya jugalah Freya belajar mendengarkan kata hati dan mengejar mimpinya untuk bermusik. Anugerah berupa suara, kemampuan menulis lagu, bermain alat musik, serta pesonanya ketika menyanyi adalah kumpulan faktor yang menjadikan Freya seperti saat ini. Freya sendiri tengah melakukan tur keliling Inggris.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Connect