Sejak berganti vokalis, kita jarang kembali mendengar kiprah Cokelat di blantika musik tanah air. Namun kini mereka kembali dengan single yang tak kalah bagus. Masih dengan semangat nasionalisme di bulan kemerdekaan ini, Cokelat merilis Anak Garuda. Apakah Anak Garuda akan sebooming Bendera?
Anak Garuda ditulis oleh Julianto Eka Putra. Ia adalah pendiri Yayasan Selamat Pagi Indonesia yang memiliki program sekolah gratis. Yayasan ini berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur. Lantas Cokelat diminta untuk mendaur ulangnya dengan memberikan sentuhan yang khas agar lagu ini lebih mudah diterima pasar. Tentu saja ada alasan dibalik perilisan Anak Garuda. Single ini dipastikan akan menjadi soundtrack dari film berjudul sama yang rencananya akan dirilis Januari 2020 mendatang.
Cokelat yang terdiri dari Edwin (gitar), Ronny (bass), Jackline (vokal), dan Axel (drum) berhasil mengemas Anak Garuda dengan baik. Karakter lagu ini menjadi lebih kuat dan energik. Komposisinya juga lebih matang dan dewasa, menunjukkan kemampuan Cokelat yang tak dapat dipandang sebelah mata. sebagai band yang telah lama berkarya di Indonesia, tak mengherankan bila Cokelat mampu tumbuh dan menghasilkan karya yang meningkat di tiap comebacknya.
Anak Garuda sendiri bergenre rock alternatif. Musiknya terasa lebih dinamis dengan permainan gitar yang powerful. Sound, fill, dan riff terasa memberikan warna yang berbeda pada Anak Garuda. Di luar itu, Jackline sebagai vokalis memiliki warna suara yang sedikit mirip dengan Kikan. Cokelat memang telah lama melekat dengan citra Kikan sebagai mantan vokalisnya. Namun bisa dibilang suara Jackline lebih halus dibanding Kikan yang begitu kuat dan kharismatik.
Semoga saja kembalinya Cokelat merilis karya baru dapat memanaskan kembali industri musik dalam negeri. Di luar tema lagu cinta yang mendominasi, lagu dengan tema nasionalisme seperti ini sangat kita butuhkan. Selain sebagai penyegar, tentunya sebagai penyemangat kita untuk lebih mencintai negeri ini.
