Tanggal 10 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Awalnya hari ini diperingati berdasarkan prakarsa Federasi Kesehatan Mental Dunia. Tujuan peringatan Hari Kesehatan Mental adalah untuk melakukan advokasi sekaligus edukasi terhadap publik mengenai isu kejiwaan.
Kampanye yang dimulai sejak 1992 itu awalnya tidak memiliki tema khusus. Barulah sejak 1994 setiap tahun ada tema yang sengaja diperingati. Tema pertama saat itu adalah peningkatan kualitas pelayanan kesehatan mental.
Kondisi pelayanan kesehatan mental di Indonesia pun masih memprihantinkan. Satu psikiater melayani ratusan ribu orang. Kita hanya memiliki kurang dari 50 rumah sakit jiwa. Masih banyak rumah tangga yang memasung anggota keluarganya karena tidak memahami isu mengenai kesehatan mental. Contoh lebih mudah dapat kita temukan di jalan. Bukankah kita acapkali melihat gelandangan yang memiliki gangguan jiwa? Sayangnya baik masyarakat maupun pemerintah masih belum cukup peduli pada isu kesehatan mental.
Demi meningkatan kesadaran publik mengenai isu kesehatan mental, kita dapat menggunakan pendekatan melalui karya seni. Misalnya film. Beberapa film berikut ini mengangkat isu kesehatan mental dengan sangat apik. Kita akan dibuat untuk lebih memahami dan melihat dunia dari sudut pandang para penyintasnya. Melalui film-film ini diharapkan kita sebagai penonton tidak lagi memandang mereka melalui stigma yang merugikan.
(Warning spoiler)
Joker
Joker tak hanya menyedot perhatian bagi para fans setia DC United saja tetapi juga masyarakat dunia. Pendekatan Joker yang unik karena tak seperti film superhero-villain biasa membuatnya banyak mendapat pujian maupun hujatan. Tokoh utama film ini, Arthur Fleck, diketahui mengalami delusi. Arthur juga memiliki masalah kesehatan lainnya dan kesulitan untuk membaur di tengah masyarakat. Sayangnya, lingkungannya justru tidak berempati dan malah membuat Arthur makin tertekan.
Joker Review: Ketika Sistem Menciptakan Kemiskinan dan Kesengsaraan
Joker Spoiler Review: Mengapa Kita Mengagumi Joker?
Silver Linings Playbook
Akting gemilang Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence mampu menggambarkan dengan baik bagaimana orang-orang yang hidup dengan masalah mental. Kisahnya pun unik yakni mengenai dua orang yang sedang berjuang untuk sembuh dari kondisi gangguan mentalnya dan justru menemukan romansa. Terapi yang digunakan adalah berdansa. Salah satu kelebihan film ini dibandingkan film lainnya adalah menunjukkan usaha para penyintas untuk tetap berfungsi dengan baik dan memiliki kehidupan sosial.
Silver Linings Playbook Review
Shutter Island
Bisa dibilang seluruh film dengan Leonardi DiCaprio di dalamnya adalah masterpiece. Begitu pula film ini. Meski demikian dibanding dua film sebelumnya, Shutter Island jauh lebih menghibur. Film ini tidak menggambarkan kondisi penyintas yang sedang berusaha sembuh atau bertahan hidup. Plot twistnya sendiri sangat menarik dan menurut sebagian penonton sangat mengejutkan.
Black Swan
Natalie Portman memerankan tokoh seorang balerina yang berjuang untuk menjadi Black Swan dalam sebuah pementasan. Demi mendapatkan peran tersebut, ia berjuang hingga merusak kuku kakinya. Ia juga mengalami anoreksia dan halusinasi. Film ini sendiri menggambarkan perjuangan dan persaingan balerina yang keras. Dalam salah satu scene, Natalie melakukan masturbasi demi mendalami peran sebagai Black Swan. Mungkin ini adalah salah satu karakter tersulit yang pernah diperankan oleh Natalie di antara film-film lainnya.
The Perks of Being Wallflower
Seseorang pernah mengatakan pada Emma Watson bahwa keputusan untuk fokus menuntut ilmu akan membuatnya hilang dari dunia hiburan. Apalagi setelah mengetahui ia memilih bermain dalam film “kecil” seperti The Perks of Being Wallflower. Di sini ia beradu akting dengan Logan Lerman dan Ezra Miller.
Kisahnya tentang seorang remaja lelaki yang mengalami depresi klinis dan sulit untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Namun ia memiliki dua orang teman, kakak beradik saudara tiri, yang membantunya untuk bertahan hidup. Ia sempat lupa dengan alasan mengapa ia depresi hingga akhirnya kenangan buruk itu kembali. Ia adalah anak lelaki yang dilecehkan oleh perempuan dewasa. Film ini mengangkat topik yang masih jarang diperhatikan orang yaitu para lelaki yang menjadi korban pelecehan seksual dari perempuan.
Memento
Meski brilian, banyak yang kesulitan mencerna film ini karena merasa bingung dengan jalan cerita atau maksud dari plotnya. Sebenarnya film ini mengisahkan tentang si pemeran utama yang mengalami kondisi dimana ia tak bisa membuat kenangan baru. Seakan hidupnya terus mengulang scene yang sama. Kondisi amnesia ini juga scene yang diulang-ulang membuat beberapa penontong merasa jenuh dan heran. Memento sendiri menjadi semakin menarik karena menggunakan dua cara untuk menjelaskan jalan ceritanya. Pertama, bagian film yang berwarna. Kedua adalah film yang dikemas dalam bentuk hitam putih.
The Machinist
Christian Bale sempat menempuh diet ekstrem dan membuat tubuhnya terlihat mengerikan, sama seperti Joaquin Phoenix dalam Joker. Di sini ia memerankan seseorang yang mengalami insomnia parah sehingga kondisi mentalnya mulai terganggu. Ia menjadi berhalusinasi. Sampai-sampai ia berpikir bahwa seseorang di tempat kerjanya terperangkap dalam mesin dan kehilangan tangan. Sebenarnya kondisi insomnia parah yang ia alami bukanlah hal sepele. Satu dari sepuluh orang dewasa di Amerika juga mengalami kondisi yang sama.
Donnie Darko
Donnie adalah seorang remaja yang menunjukkan gejala skizofrenia. Ia mengalami kondisi berjalan dalam tidur. Tak hanya itu, ia mengalami halusinasi di mana ia berbicara dan dipengaruhi oleh sosok yang memakai kostum kelinci. Kelinci itu mengatakan bahwa dunia akan segera kiamat. Donnie pun sampai melakukan hal di luar nalar seperti membuat sekolahnya banjir. Donnie juga berhasil membuat rumah seseorang terbakar. Karena rasa percayanya, ia ingin melakukan sebuah misi sebelum dunia benar-benar berakhir berdasarkan nubuat si kelinci.
Modus Anomali
Tokoh utamanya adalah seorang lelaki tak bernama. Suatu hari ia terbangun di tengah hutan dan mendapati seluruh anggota keluarganya telah mati. Ia seakan terjebak dalam sebuah permainan dimana ia dipaksa mengungkapkan kasus kematian keluarganya. Plot twist dari film ini ternyata pria itu sendirilah yang menciptakan permainan tersebut. Ia adalah orang di balik serangkaian pembunuhan terhadap keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak. Lalu ia akan berakting seakan yang ia bunuh adalah keluarganya sendiri dan berusaha memecahkan misterinya.
The Girl on The Train
Seorang suami yang hipersex berselingkuh dari istrinya lalu menikahi seorang agen properti. Sang mantan istri yang patah hati menjadi terobsesi. Ia tak hanya mencari tahu kehidupan sang mantan suami dengan istri barunya tetapi juga mengamati kehidupan rumah tangga tetangganya. Sang tetangga yang ia amati sebenarnya juga memiliki rahasia hidupnya sendiri. Tak hanya memiliki nafsu yang tinggi dan berselingkuh, sang tetangga memiliki trauma sehingga menolak memiliki anak. sementara itu istri baru dari mantan suaminya mulai menyadari bahwa sang suami memiliki perilaku yang tidak beres.
Gone Girl
Kisahnya tentang pasutri dan sang suami justru berselingkuh. Istrinya yang sakit hati lalu membalas sang suami dengan menciptakan sebuah rencana manipulatif. Ia membuat orang-orang mengira bahwa suaminya membunuhnya. Karakter si istri tak hanya licik tetapi juga cerdas dan nekat. Ada beberapa scene yang membuat kita bergidik ngeri seperti memalsukan perkosaan, melukai diri sendiri dengan palu, sampai mengeluarkan darah dari tubuh agar terlihat seperti TKP pembunuhan. Tak hanya menyeret suaminya, sang istri juga menyeret mantannya.
The Silence of The Lambs
Film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karangan Thomas Harris. Kisahnya tentang seorang agen FBI yang mencoba mengorek informasi dari tahanan khusus, seorang psikopat sekaligus kanibal. Informasi itu dibutuhkan untuk menangkap psikopat lainnya yaitu pelaku pembunuhan yang senang menguliti korbannya. The Silence of The Lambs masuk ke dalam daftar salah satu film paling berpengaruh sepanjang masa. Selain skenario yang apik, deretan aktor dan aktrisnya merupakan para pemain dengan jam terbang tinggi. Menariknya, salah satu karakter psikopat di dalam film ini didasari dari kejadian nyata.
Se7en
Di antara sekian banyak film Brad Pitt, tak banyak film dimana ia memiliki akting yang gemilang sekaligus menonjol. Seven adalah salah satu bukti kemampuan aktingnya. Sepasang detektif bekerja sama dalam melakukan investigasi mengenai kasus pembunuhan yang terinspirasi dari seven deadly sins. Keduanya berjibaku dengan waktu untuk menangkap si pembunuh tapi tiap kali sampai pada satu titik, korban berikutnya telah jatuh. Apartemen si pembunuh sendiri dipenuhi ratusan buku catatan yang menunjukkan kondisi kejiwaannya. Endingnya sendiri sedikit kejam dan menyakitkan.
Fight Club
Film ini merupakan adaptasi dari novel yang ditulis oleh Chuck Palahniuk. Tokoh utamanya sekaligus narator film ini tidak memiliki nama. Ia miskin, tidak bahagia dengan pekerjaannya, dan terpaksa tinggal di sebuah gedung tak bertuan. Di sana ia juga hidup bersama rekannya yaitu seorang pembuat sabun. Si pembuat sabun memiliki hubungan tanpa status dengan seorang perempuan yang tak disukai oleh sang narator. Narator dan pembuat sabun lantas mendirikan sebuah klab bernama Fight Club. Isinya adalah para pekerja yang membenci pekerjaannya dan ingin melepas stres dengan saling baku hantam. Mereka lalu menciptakan proyek untuk membuat kekacauan di dunia. Kondisi kesehatan mental si narator merupakan plot twistnya.
A Beautiful Mind
Film ini merupakan kisah nyata dari hidup John Nash, seorang ahli matematika ternama. Ia memiliki skizofrenia. Menariknya A Beautiful Mind tidak digambarkan seperti stigma yang umumnya dimiliki penderita skizofrenia. John digambarkan sebagai manusia pada umumnya dengan kepribadian yang manis tetapi hancur perlahan karena penyakit tersebut. A Beautiful Mind tak hanya menggambarkan betapa sulitnya keluarga hidup dengan John yang memiliki penyakit tetapi juga bagaimana pandangan John sendiri terhadap dirinya.